Sharing Session Lomba Foto Sari Ater, Dewan Juri Berikan 'Bocoran'

KLIKNUSAE.com - Sharing session lomba foto Sari Ater bekerja sama dengan Kliknusae.com mendapat antusiasme dari peserta.

Tidak kurang dari 80 orang mengikuti arahan dari panitia sekaligus dewan juri yang terdiri dari Didi Kaspi Kasim (Editor in Chief NatGeo Indonesia) dan Barry Kusuma (Profesional Travel Videographer).

Banyak pertanyaan yang disampaikan dalam acara temu muka yang berlangsung di Green House Sari Ater, Subang, Selasa petang 1 Februari 2022 tersebut.

Dipandu moderator Hanafi dari Kemanaya Strat (Nusae Group) dalam acara tersebut juga dihadiri General Manager Sari Ater Hotel & Resort Ari Hermowo F, dan Director of Sales & Marketing (DOSM) Dian Rahadian.

BACA JUGA: Wow Lomba Foto Pariwisata Sari Ater Berhadiah Total 40 Juta

Didi Kasim, memberikan beberapa clue bagi peserta yang bisa menjadi panduan untuk  memperoleh sebuah foto yang berkualitas.

“Kita tidak harus mengejar satu titik sunrise. Sari Ater memiliki kawasan yang sangat luas untuk mendapatkan sebuah angle foto yang menarik,” kata Didi.

Menggali Foto Unik

Menurut Didi, mungkin secara kasat mata ada sebuah objek yang tidak seindah spot sunrise.

“Tapi saya pikir, jangan underestimate atau merendahkan titik-titik yang memang ada aktivitasnya. Seperti taman edukasi, kebun, karena disitulah sebetulnya kita bisa menangkap ekspresi-ekspresi manusia yang bisa memberikan warna kepada foto yang akan kita hasilkan,” ungkapnya.

BACA JUGA: Karyawan Sari Ater Mendapatkan Vaksinasi Booster, Pertama Untuk Industri Pariwisata

Ditambahkannya, bisa dibayangkan kalau semua peserta berdiri di titik sunrise, nanti foto yang akan masuk ke panitia akan sama semua.

“Setiap fotografer itu, pasti punya rasa yang berbeda satu sama lain. Karya kita itu akan terwakili dari apa yang kita rasakan,” tandasnya.

“Nah, kemampuan kita menawarkan cerita yang akan kita tampilkan secara visual , disitu kepuasannya. Sehingga durasi yang cukup lama, dengan 5 kali kunjungan, sangat cukup bagi peserta untuk mengeksplorasi kawasan Sari Ater,” sambung Didi.

Terakhir Didi memberikan ‘bocoran’ bahwa untuk keluar sebagai pemenang, peserta harus bisa menghasilkan foto yang unik.

“Bagaimana kita menampilkan diri kita, bahwa saya adalah fotografer yang punya suara sendiri. Bukan suara umum, pemotret yang datang what to see what to get. Karena foto yang baik itu di-create bukan diambil,ujarnya.

Trip dan Trik Membuat Video

Sementara itu Barry Kusuma memberikan trip dan trik dalam membuat sebuah video yang bisa menghasilkan daya Tarik tersendiri.

Apalagi dengan lokasi pengambilan visual yang masih benar-benar alami, tanpa adanya unsur buatan.

“Wisata disini (Sari Ater) menurut saya, sangat natural. Kalau kita lihat di objek tempat wisata lain, sudah dipakai selfie, dibangun apa begitu. Nah, disini banyak dibangun sesuai aslinya,” paparnya.

Oleh sebab itu, semua sudut yang ada di Sari Ater sangat bagus untuk diabadikan dalam bentuk video atau foto.

“Saya mau kasih tips buat temen-temen disini. Kapan saat terbaik untuk mengambil video,” katanya.

Mendapat tawaran tersebut, peserta spontan merespon dengan sautan,” mauuuu…”

Barry melanjutkan, bahwa dirinya pertama memasuki area taman rekreasi pemandian air panas, sangat tertarik dengan suasana campervans riverside.

“Orang-orang camping di pinggir sungai. Itu keren banget. Tapi, the best-nya itu jam 6 pagi. Kenapa, disitu lagi dingin-dinginnya, airnya panas, akhirnya munculah frame ray of light,” ujarnya.

“Banyak kegiatan-kegiatan unik. Seperti ibunya masak, bapak dan anaknya berenang. Terus ada reoglife-nya juga. Pokoknya menarik. Dan ini start-nya antara jam 6 sampai setengah 7,” tambahnya.

Ulang Tahun Sari Ater

Dibagian lain, General Manager Sari Ater Hotel & Resort Ari Hermowo mengemukakan bahwa event lomba foto kali ini bertujuan untuk menginformasikan kepada publik bahwa fasilitas Sari Ater tidak hanya pemandian air panas dan akomodasi saja.

BACA JUGA: Ridwan Kamil Ajak Naik Balon Udara di Sari Ater, Tak Harus Ke Turki

“Tetapi ada keindahan alam lainnya dengan luasnya kawasan sebagai daya tarik pariwisata,” kata Ari.

Tentu saja, dalam kondisi penanganan pandemi Covid-19 yang sudah membaik ini, menjadi kesempatan peserta, para photographer dan videographer untuk explore kekayaan alam sebagai object content dengan tema wisata alam.

“Kami menyelenggarakan event lomba foto ini juga dalam rangkain acara ulang tahun Sari Ater yang ke 48 tahun,” jelas Ari. ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya