Dua Sosok Penulis Buku Masyarakat Tionghoa Hadir di Perayaan HUT ke-25 PSMTI

KLIKNUSAE.com – Ada sesuatu yang berbeda pada perayaan HUT ke-25 PSMTI atau Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia yang berlangsung di TMII, Jakarta Timur, Senin 2 Oktober 2023 lalu.

Di antara 5.000 undangan yang hadir dari berbagai kota dan daerah se-Indonesia, ada sosok Novi Basuki. Seorang penulis, peneliti, dan pakar Islam di Tiongkok yang dikenal dengan nama Wang Xiaoming.

Bersama Henry Husada, Wakil Ketua Umum PSMTI Koordinasi Wilayah DKI, Jabar, dan Banten, pria yang telah melahirkan buku, “Ada Apa dengan Cina dan Islam di Cina Dulu dan Kini”, berkesempatan berdialog.

BACA JUGA: Anies Baswedan Kunjungi Museum Tionghoa Bandung, Beberapa Dialog Ini Muncul

“Saya senang sekali mendapat pengesahan marga Wang. Karena dulu, belum ada sertifikatnya, sekarang sudah ada,” ungkapnya memulai dialog dengan Henry Husada—yang juga CEO Kagum Group.

Bagi Novi Basuki, berkesempatan hadir di perayaan HUT PSMTI merupakan momen yang membuat dirinya sangat Bahagia.

“Senang sekali bisa berkumpul dengan PSMTI, jadi satu kekeluargaan, organisasi yang guyub tanpa memilah milih. Ini menurut saya modal bagi Indonesia untuk bisa maju ke depannya. Kebersamaan, tanpa melihat sekat-sekat apapun,” tegasnya.

BACA JUGA: Museum Kebudayaan Tionghoa, Fakta Tak Terpisahkan dari Bagian Indonesia

Pemberian Marga Wang

Selain berdiskusi beberapa hal dengan Wang Xiaming, pada kesempatan tersebut Henry Husada juga bertemu dengan  Prof Dr. Nina Herlina, M.S. Guru Besar ILmu Sejarah Fakultas ILmu Budaya Universitas Padjadjaran.

Prof Lina selama ini juga dikenal sebagai penulis buku; “Sejarah Orang Tionghoa di Nusantara”.

Menurut Lina, hadirnya buku ini bisa memberikan gambaran lebih jelas, bagaimana kehadiran warga masyarakat Tionghoa di Indonesia.

“Ini (buku) usaha yang sangat saya hargai. Karena selama ini, maaf, belum akademisi yang menulis tentang ini (Tionghoa di Nusantara),” kata Lina.

BACA JUGA: PSMTI Terus Berkomitmen Pentingnya Merawat Nilai-nilai Kebangsaan

Oleh sebab itu, Lina mendorong agar buku Sejarah seperti ini harus sampai ke anak-anak sekolah.

Tentang hal tersebut, Henry memberikan apresiasi yang tinggi. Dan berharap buku mengenai Sejarah orang Tionghoa di Indonesia sampai ke generasi sekarang.

Berisi Figur-figur Pejuang

“Tentu, buku ini sangat bermanfaat sekali, supaya sejarang Masyarakat Tionghoa di Indonesia diketahui lebih luas, oleh anak-anak di era sekarang, “ tambah Henry.

Catatan penting lainnya, lanjut Prof Nina, dalam bukunya tersebut berisi figur-figur pejuang kemerdekaan yang tidak banyak di bicarakan orang.

BACA JUGA: Hary Tanoesoedibjo Ingin MTP Terus Berkolaborasi Membangun Kepedulian dan Persatuan

“Betapa para tokoh tersebut, telah banyak berjuang dan ikut andil besar di perjuangan Republik Indonesia,” tandasnya.

Sementara itu, Perayaan HUT ke-25  yang mengusung tema ‘Pesta Demokrasi Sukses, PSMTI Maju, Indonesia Sejahtera’ ini dihadiri oleh beberapa pejabat tinggi negara.

Para tokoh nasional

Diantaranya,  KSP (Kepala Staf Kepresidenan) Moeldoko, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo, Bakal Calon Presiden Ganjar Pranowo, Guruh Soekarno Putra, Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo.

BACA JUGA: Gedung De Majestic, Ikon Bersejarah Kota Bandung Kini Hidup Kembali

Kemudian ada juga  Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep, Wakil Dewan Pembina PSI Grace Natalie, Anggota DPR RI Daniel Johan, perwakilan Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia.

Dan, sejumlah tokoh pengusaha, tokoh masyarakat, tokoh agama dan pimpinan organisasi Tionghoa.

Ketua Umum PSMTI Willianto Tanta menyampaikan bahwa selama 25 tahun berdiri,  PSMTI menjadi rumah besar bagi suku Tionghoa Indonesia.

“Selama ini PSMTI telah dan akan terus menjalankan berbagai program di bidang sosial, budaya, pendidikan dan kemasyarakatan,” ujarnya.

BACA JUGA: Ingin Tau Sejarah Masa Lalu, Kunjungi Objek Wisata ini

“Semu aitu, tidak lain untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Tionghoa Indonesia dan masyarakat Indonesia lainnya,” sambungnya.

PSMTI juga telah berperan aktif dalam mempererat hubungan persaudaraan  antar suku dan agama di Indonesia, dan akan terus berkontribusi dalam pembangunan Bangsa dan Negara Indonesia.,” ujar  Wilianto Tanta.

Yang menarik, dalam perayaan ulang tahun kali ini yaitu, PSMTI menganugerahi  penghargaan kepada 25 orang tokoh Tionghoa berprestasi yang mengharumkan bangsa.

BACA JUGA: Jumlah Bus Listrik tak Memadai, Pengunjung TMII Antre Panjang

Mereka adalah Rio Haryanto, Kevin Sanjaya, Markus Femaldi Gideon, Domonic Brian, Agnez Monica, Kevin Lilliana, Angelique Widjaja, Lindswell Kwok.

Lalu, ada Lie A Dharmawan, William W. Wongso, Rudy Hartono, Sugianto Kusuma, Ignatius Jonan, Mely G Tan, Anne Avantie, Susy Susanti, Njoo Gan Siang, Yap Thiam Hien.

Selanjut, Phoa Keng Hek, Sudono Salim, Lie Tjian Tjoen, Encim Masnah, Verawati Fadjrin, Abdurrahman Wahid (Gusdur) dan John Lie. **

Share this Post:

Berita Terkait

E-Magazine Nusae