KLIKNUSAE.com – Acara Semarang Night Carnival 2022 mampu menarik antusias pengunjung. Maklum, sudah hampir tiga tahun tidak ada event akibat pandemi Covid-19.

Atraksi festival yang sudah lama terhenti akibat pandemi itu pun menarik perhatian banyak penonton.

Itu pula sebabnya, begitu pemerintah Kota Semarang atau Pemkot Semarang menggelar acara Semarang Night Carnival 2022, Senin malam 28 Maret 2022, masyarakat pun berbodong-bondong datang.

Festival ini, merupakan puncak dari Summit Seminar dan Expo Kabupaten atau Kota Sehat se Indonesia 2022 di Semarang.

BACA JUGA: Melawat Kisah Kota Lama Semarang, Penuh Keantikan dan Daya Tarik

Dikutip dari laman resmi Pemerintah Kota Semarang, tema festival kali ini yakni Trilogy Keseimbangan, keselarasan hubungan manusia dengan Tuhan dan alam.

Acaranya digelar meriah di Sirkuit Internasional Mijen pada, pukul 19.30 WIB dengan cara hybrid (streaming dan offline terbatas).

Menurut Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, pemilihan sirkuit dimaksudkan agar mudah dibuat pengaturan kegiatannya.

“Luas sirkuit sebesar 5,1 hektar menjadi salah satu faktor agar bisa dilakukan pemantauan terhadap penonton yang datang akan lebih mudah", ucap Hendi, sapaan Wali Kota Semarang.

Untuk sesuatu yang ditampilkan, para pengisi acara memakai 4 jenis kostum yaitu Hutan Tinjomoyo, Goa Kreo, Recyle dan Payung.

BACA JUGA: 10 Rekomendasi Tempat Makan Kuliner Khas Semarang yang Wajib Dikunjungi

Jumlah kostum yang tampil adalah 102 kostum dengan perincian sebagai berikut:

• 32 kostum tema Tinjomoyo
• 32 kostum tema paying
• 15 kostum tema Goa Kreo
• 32 kostum recycle

Semarang Night Carnival 2022 sendiri hanya diperuntukkan bagi peserta dan panitia. Terutama yang dari Summit Seminar dan Expo Kabupaten atau Kota Sehat se-Indonesia 2022.

Sementara itu, masyarakat Semarang dan sekitarnya, bisa menontonnya melalui live streaming YouTube Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang.

"Harapannya acara SNC ini bisa menunjukkan kualitas performance event yang maksimal, sehingga para tamu undangan bisa mendapatkan kesan mendalam tentang Kota Semarang", tutur Hendrar lagi.

***