Okupansi Hotel Di Anyer Turun Hingga Tinggal 60 Persen

Kliknusae.com - Tingkat hunian hotel (okupansi) di Pantai Anter,Pandeglang,Banten pada Agustus ini diperkirakan turun hingga hanya 60 persen. Penurunan ini imbas dari  bencana gempa yang terjadi awal bulan lalu.

"Saat weekend okupansi hotel disini mencapai 100 persen. Tapi pada saat akhir pekan lalu hanya mencapai 60 persen. Kondisi ini terjadi karena masih dalam kondisi traumatic gempa 2 Agustus lalu," kata Ketua Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA), Banten, Doddy Fathurahman kepada Kliknusae.com,Senin (05/08/2019).

Menurut Doddy, untuk seminggu kedepan diperkirakan masih akan terjadi penurunan dikarenakan banyaknya cancellation.

"Sekitar 10 persen dari total kamar yang sudah terbooking pada  bulan Agustus di-cancel. Namun demikian untuk pemesanan diluar Agustus tidak ada penundaan. Mudah-mudahan dalam beberapa hari kondisinya memang benar-benar sudah membaik," kata Doddy yang juga General Manager Hotel Aston Anyer ini.

Doddy meyakini penurunan okupansi ini hanya bersifat sementara. Bagi industri perhotelan yang bergerak di pesisir pantai memang isu gempa atau tsunami menjadi tantangan. Setelah kembali normal, tamu akan membludak seperti biasa.

"Yang jelas, kali ini dampaknya tidak seperti kejadian tsunami Desember silam," ujar Doddy.

Hotel BSD Fully Booked

Meski sama-sama dilanda bencana,namun berbeda rasa. Keadaan inilah yang tergambar di Bumi Serpong Damai (BSD) atau BSD City. Kalau di Anyer ternjadi penurunan tamu,sebaliknya akibat terjadinya pemadaman listrik banyak hotel di kawasan ini mendadak penuh.

"Betul sekali, saya mendengar dari teman-teman di BSD, terjadi lonjakan tamu sehingga banyak hotel yang fully booked," ujar Doddy.

Seperti yang dialami ibu rumah tangga,Rita. Sejak pukul 19.00 WIB ia kesulitan untuk mendapatkan kamar hotel karena rata-rata sudah penuh dipesan.

"Akhirnya kami bisa masuk kamar setelah ke 7 hotel kami masuki," tutur Rita.

Rita pun mendapatkan hotel termurah yang tadinya hanya Rp 690 ribu per malam,naik menjadi Rp. 900 ribu.

Bangunan Hotel Aman

Dibagian lain, Ketua Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI) Banten yang juga Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Banten, Ashok Kumar menyebutkan, hotel-hotel di kawasan wisata pantai Banten tidak berdampak.

"Yang mendapat impact tingkat hunian. Hotel-hotel banyak yang sudah berkapasitas tahan gempa hingga skala 7," ujar Ashok Kumar,Sabtu (3/8/2019).

Ia pun menekankan, dari gempa yang terjadi, diketahui bahwa bangunan hotel-hotel di Banten dirancang tahan gempa.

Berdasarkan informasi yang diperolehnya, ada calon tamu ada yang membatalkan reservasi hotel dan melakukan penjadwalan ulang.

Akan tetapi, tak sedikit pula wisatawan yang tetap bertahan dan menginap di hotel-hotel sekitar Banten. Di kawasan Tanjung Lesung, masih ada turis Australia yang memilih bertahan pasca-gempa.

Meski demikian, ada penurunan pengunjung di sekitar kawasan Pantai Carita,Cinangka, Anyer, serta Tanjung Lesung.

"Penurunan pengunjung sampai sekitar 50 persen di area sekitar Pantai Carita, Cinangka, dan Tanjung Lesung," kata Ashok. Sementara, aktivitas pedagang dan wisatawan di sekitar kawasan pantai tetap berjalan.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait