Viral Wisatawan Mancanegara Ngamuk, Ini Pedoman Berwisata yang Baik
KLIKNUSAE.com – Masih segar dalam ingatan kita, viral sepasang wisatawan mancanegara ngamuk, dan berseteru dengan Pecalang di Bali.
Persoalannya cukup sepele, sepasang turis ini merasa tidak terima karena dilarang melintas di sebuah jalan yang sedang ada iring-iringan upacara Melasti menyambut Hari Raya Nyepi di Bali.
Perseteruan antara turis mancanegara dengan warga lokal Bali tersebut tepatnya terjadi pada Minggu 19 Maret 2023 lalu di Jalan Labuan Sait, Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali.
Tentu saja, keributan tersebut menjadi salah satu hal yang sangat memprihatinkan, karena dapat mengganggu ketenangan masyarakat.
BACA JUGA: Pameran Seni dan Budaya di Wisma Tokyo, Hadirkan Perpaduan Nuansa Bali
Terlebih lagi, ini bukan kali pertama ditemukan wisatawan mancanegara yang berperilaku tidak terpuji. Khususnya, saat sedang berlibur di Bali dan Lombok.
Beberapa kasus yang kerap dilakukan para turis mancanegara dan memicu keributan saat berlibur di Indonesia, antara lain: tidak taat aturan saat sedang mengendarai sepeda motor.
Melanggar aturan berwisata atau adat, hingga berkonflik dengan wisatawan lainnya.
Menghargai Segala Aturan
Sebagai turis atau wisatawan, sudah seharusnya menghargai seluruh aturan yang berlaku di setiap daerah wisata yang dikunjungi.
Mengingat, setiap daerah memiliki norma dan adat istiadat yang masih dijaga dengan baik hingga sekarang.
BACA JUGA: Wisatawan Mancanegara Mulai Berdatangan ke Beberapa Objek Wisata DIY
Minimal, saat berkunjung ke berbagai daerah di Indonesia, harus menunjukkan perilaku berwisata yang baik.
Sehingga, secara perlahan dapat menjadi contoh bagi wisatawan lainnya. Baik lokal maupun wisatawan mancanegara, yang juga berlibur di Indonesia.
Salah satu contoh perilaku berwisata yang baik adalah menghargai budaya dan adat istiadat.
Baik itu dengan tidak meremehkan adat dan kebiasaan masyarakat setempat. Menghargai kesenian yang dilestarikan, ikut melestarikan dan mengembangkan tradisi. Hingga bersikap positif dan hidup berdampingan satu sama lain.
BACA JUGA: Festival Film Bulanan Kembali Diluncurkan, Ini Jadwalnya
Di samping itu, wisatawan juga harus mematuhi peraturan yang berlaku dalam suatu daerah. Jangan pernah menjadi “perusak”, karena melanggar peraturan yang telah ditetapkan.
Alih-alih membuat suasana asri dan terkendali, melanggar peraturan dapat merugikan diri sendiri dan masyarakat lokal.
Tidak hanya sampai di situ, menjaga kebersihan turut menjadi salah satu perilaku berwisata baik yang tidak boleh dikesampingkan.
Biasakan untuk membawa botol minum sendiri untuk mengurangi sampah plastic. Serta membuang sampah pada tempatnya guna meningkatkan kenyamanan dan kebersihan di destinasi wisata.
BACA JUGA: Sektor Pariwisata di Kabupaten Bandung Pulih Kembali
Pencegahan Kasus Pelanggaran Berwisata
Selain memberi contoh berperilaku baik berwisata, salah satu upaya yang terus dilakukan adalah menyosialisasikan beberapa hal.
Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan (do’s and don’ts) oleh seluruh turis. Atau wisatawan mancanegara yang berlibur di Indonesia, utamanya di Bali dan Lombok.
Selain itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga terus bergerak cepat bersama dengan pemerintah provinsi (Pemprov) untuk menangani kasus wisatawan mancanegara yang berulah.
BACA JUGA: Pemandu Wisata Taman Komodo Curhat, Banyak Wisman Batalkan Kunjungan
Sehingga, ke depannya tidak hanya sekadar meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara yang berlibur ke Indonesia.
Tapi juga dapat meningkatkan kualitas wisatawan, dengan tetap menghargai masyarakat lokal, serta eksplorasi destinasi wisata dengan baik dan nyaman.
Yuk, jadi wisatawan yang bijak, dengan saling menghormati dan menghargai budaya serta adat istiadat dari destinasi yang kita kunjungi. Jangan ada lagi peristiwa seperti wisatawan mancanegara ngamuk. ***