Komitmen Kemenpar, Pertahankan Destinasi Unggulan dengan Aksi Bersih Sampah Laut

KLIKNUSAE.com - Komitmen Kemenpar (Kementerian Pariwisata) untuk mewujudkan pariwisata berkualitas dan berkelanjutan terus dilakukan.

Kali ini kembali diperkuat melalui program unggulan yang berfokus pada kebersihan destinasi wisata dan keselamatan wisatawan.

Hal ini disampaikan oleh Plt. Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenpar, Hariyanto, dalam kegiatan Aksi Bersih Sampah Laut yang digelar di Pantai Kuta, Bali, Minggu 4 Januari 2025.

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, sejak awal masa jabatannya, disebutkan telah menitikberatkan perhatian pada peningkatan daya saing destinasi pariwisata Indonesia.

Utamanya melalui aspek kebersihan dan keamanan.

"Kebersihan adalah elemen kunci dalam Travel and TourismĀ  Development Index (TTDI), yang juga menjadi bagian dari sapta pesona pariwisata kita," ujar Hariyanto.

Pada tahun 2025, Kemenpar akan meluncurkan program Gerakan Wisata Bersih.

Program ini, yang telah berjalan secara bertahap sejak Menteri Widiyanti menjabat. Yakni, dengan mengusung langkah konkret.

Diantaranya, pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Wisata Bersih, pemberdayaan masyarakat desa wisata, hingga edukasi pengelolaan sampah di destinasi wisata.

Sebagai langkah awal, program ini akan difokuskan pada lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).

Serta tiga wilayah strategis penyumbang wisatawan mancanegara, yakni Bali, Jakarta, dan Kepulauan Riau.

"Secara bertahap, program ini akan menjangkau daerah-daerah lain di Indonesia," kata Hariyanto.

Pelaksanaan program ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, kementerian/lembaga terkait.

Hingga mitra strategis seperti GoTo Impact Foundation, KG Lestari, dan Asosiasi Toilet Indonesia.

Kemenpar juga menggandeng Kementerian Lingkungan Hidup dalam menangani persoalan sampah yang menjadi salah satu tantangan besar di banyak destinasi wisata.

Sampah Kiriman dan Momentum Kolaborasi

Aksi Bersih Sampah Laut di Pantai Kuta dilakukan di tengah tantangan musim angin barat yang membawa sampah kiriman sejak Oktober 2024 hingga Maret 2025.

"Ini bukan semata-mata karena pengelolaan sampah lokal yang buruk, tetapi lebih karena sampah musiman," jelas Hariyanto.

Ia menambahkan, aksi ini menjadi momentum penting untuk memperkuat keselarasan antara program Gerakan Wisata Bersih dan upaya pelestarian lingkungan. Khususnya, di kawasan wisata pesisir.

Sementara itu, Fadjar Hutomo, Staf Ahli Bidang Manajemen Krisis Kemenpar, menyoroti pentingnya menjaga dua elemen utama dalam pengelolaan destinasi wisata.

Yakni kebersihan dan keselamatan. "Kebersihan adalah aspek fundamental dalam hospitality dan amenity wisata.

Di sisi lain, keselamatan wisatawan juga menjadi perhatian utama kami," ujar Fadjar.

Sebagai bagian dari langkah mitigasi risiko, Kemenpar telah menyediakan panduan komunikasi krisis yang dapat diakses melalui laman Sisparnas (https://sisparnas.kemenparekraf.go.id).

Panduan ini diharapkan menjadi acuan bagi pemerintah daerah maupun masyarakat dalam menghadapi potensi krisis.

Membangun Citra Destinasi Bersih dan Nyaman

Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bergandengan tangan dalam menciptakan citra Indonesia. Yaitu, sebagai destinasi yang bersih, nyaman, dan ramah wisatawan.

"Mari kita bersama memastikan Indonesia dikenal dunia sebagai destinasi yang bersih dan terawat, sekaligus nyaman bagi para wisatawan," ujar Widiyanti.

"Kontribusi kita hari ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk menjaga kelestarian lingkungan," sambung Widiyanti.

Dengan kolaborasi lintas sektor, langkah ini diharapkan mampu mengangkat daya saing pariwisata Indonesia di kancah global.

Sekaligus, memberikan pengalaman terbaik bagi para wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae