DPD PUTRI Jabar Sebut Kelangkaan Minyak Goreng Beratkan Sektor Pariwisata
KLIKNUSAE.com – DPD PUTRI Jabar meminta para pelaku industri pariwisata memberikan kesempatan pemerintah untuk secepatnya menyelesaikan kelangkaan minyak goreng.
Diakui, akibat tingginya kenaikan harga minyak goreng berimbas kepada sektor pariwisata yang saat ini sedang berupaya bangkit akibat pandemi Covid-19
“ Mau tidak mau, suka atau tidak kenaikan minyak goreng akan berpengaruh kepada banyak hal. Khususnya dunia pariwisata karena kondisi akan membuat semua perangkat naik jelas. Mulai, dari transportasi akomodasi, kemudian juga restoran,” kata Ketua DPD Perhimpunan Usaha Taman Rekresi Indonesia (PUTRI) Jawa Barat, Taufik Hidayat Udjo kepada Kliknusae.com, Sabtu 19 Maret 2022.
BACA JUGA: Minyak Goreng Memukul Industri Perhotelan, Objek Wisata Juga Terimbas
Menurutnya, jika persoalan kelangkaan minyak goreng tersebut masih berlangsung terus-menerus maka sangat luas dampaknya.
“ Harga minyak goreng yang terus naik, bukan baru-baru ini saja terjadi. Tapi saat ini kenaikan di pasaran mencapai hampir dua kali lipat. Bahkan besok bisa jadi naik lagi 3 kali lipat. Nah, situasi ini harus menjadi perhatian serius,” ujarnya.
Berinovasi Menyajikan Makanan Non Minyak
Taufik berharap pemerintah melalui kementeran terkait, segera berupaya untuk menstabilkan kembali harga minyak di pasar.
BACA JUGA: DPD PUTRI Jabar Menjadi Rujukan Orientasi Kadispar Se-Kalimantan Timur
“Kami memahami, kondisi ini juga membuat pemerintah berusaha keras untuk merombak sejumlah regulasi demi menekan harga minyak. Sulit kita menyalahkan siapapun. Yang bisa kita lakukan, dan kepada teman-teman yang tergabung di PUTRI untuk bisa berinovasi,” ujarnya.
“ Kita bisa mulai dengan mengedukasi tentang makanan tanpa minyak goreng. Misalnya, pindah ke rebus-rebusan, kukus, dan yang lainya. Saya kira itu bisa dilakukan untuk beberapa objek wisata,” lanjut Direktur Utama Saung Angklung Udjo ini.
Selain bisa menjadi daya tarik yang unik, olahan makanan rebusan juga memberi contoh kepada yang lain. Bahwa, pada saat nanti terjadi lagi kelangkaan minyak goreng, industry tetap bisa survive.
BACA JUGA: Mengatasi Masalah Sampah di Objek Wisata, Ini Solusi Yang di Tawarkan KLHK
“Kami yakin dengan berbagai kebijakan pemerintah, didukung dengan terobosan berbagai elemen masyarakat akan kembali menstabilkan berbagai fenomena kenaikan harga yang terjadi ini,” papar Taufik.
Usulkan Hak Angket
Sementara itu, dibagian lain terkait kelangkaan minyak goreng ini, Fraksi PKS DPR akan mengusulkan pembentukan hak angket dan pembentukan panitia khusus (pansus).
Hal itu disampaikan lewat pernyataan resmi yang dibacakan anggota Komisi IV DPR dari fraksi PKS, Andi Akmal Pasluddin, dalam jumpa pers di ruang fraksi PKS, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.
BACA JUGA: Pantai Payangan, Sisi Lain Keindahan Objek Wisata Jember
"Fraksi PKS DPR, mengambil langkah politik dengan mengusulkan hak angket, DPR tentang kelangkaan dan kemahalan harga minyak goreng," kata Andi saat membacakan sikap resmi fraksinya.
Andi menyoroti kondisi dalam beberapa waktu terakhir terkait kelangkaan dan tingginya harga minyak goreng di pasar. Pihaknya mencatat kelangkaan pasokan minyak goreng di pasar telah terjadi sejak lima bulan terakhir mulai November 2021 lalu. ***