Haryadi B Sukamdani Calon Tunggal Ketum GIPI, Sore Ini Dipilih
KLIKNUSAE.com - Haryadi B Sukamdani menjadi satu-satunya calon tunggal Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) untuk periode 2022-2027.
Kabar itu menyeruak dari arena Musyawarah Nasional (Munas) ke-22 GIPI yang saat ini sedang berlangsung di Hotel Grand Mercure Harmoni, Jakarta.
Sampai berita ini diturunkan, pukul 14.15 wib, Kamis 30 Juni 2022, sedang berlangsung sidang pleno.
Kans Haryadi B Sukamdani--yang juga ketua umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) untuk menduduki posisi nomor satu asosiasi yang mewadai industri pariwisata Indonesia tersebut sangat besar.
BACA JUGA: Rakernas PHRI 2023 Pindah Ke Yogyakarta, Pelaku Usaha Hotel Tertekan Lagi
Peserta Munas Inginkan Haryadi Pimpin GIPI
Sumber Kliknusae.com melaporkan dari arena Munas GIPI, hampir sebagian peserta yang hadir mendorong agar bos Sahid Jaya Hotel tersebut memimpin GIPI untuk periode berikutnya.
"Kepemimpinannya sudah sangat teruji. Beliau juga paling aktif dalam memperjuangkan sektor pariwisata saat terjadi tsunami Covid-19," kata peserta Munas GIPI, yang datang dari Indonesia timur itu.
Sebagaimana diketahui, Munas yang mengangkat tema ‘Kolaborasi dan Sinergitas Pariwisata Bangkit Ekonomi Tumbuh’, bakal memilih kepengurusan baru.
Munas ini dihadiri 36 asosiasi anggota, 19 DPP GIPI dan 3 asosiasi peninjau.
BACA JUGA: GIPI Dorong Pertemuan Perbankan-Pengusaha Percepat Pemulihan Ekonomi
Dalam keterangan pers, kemarin, Ketua Umum GIPI, Didien Junaedy menyatakan bahwa Munas GIPI yang digelar 5 tahun sekali ini akan menghasilkan rekomendasi kepada pemerintah Indonesia. Khususnya, terkait kebijakan kepariwisataan Indonesia ke depan.
“Ini ajang kumpul seluruh asosiasi pariwisata Indonesia. Kami berdiskusi, tukar pendapat, serta menyampaikan aspirasi. Dimana, nantinya kita hasilkan rekomendasi untuk pemerintah Indonesia. Sebagai acuan, dalam melakukan kebijakan pariwisata kedepan," jelas Didien.
Sumbangsih Pikiran GIPI
Menurutnya, forum Munas ini merupakan salah satu bentuk sumbangsih pikiran GIPI kepada pemerintah.
BACA JUGA: Ketua PHRI Haryadi: Pemerintah Membiarkan BPPI Mati Suri
"Menariknya kan, GIPI merupakan payung asosiasi yang heterogen. Sehingga diperlukan kiat-kiat khusus dalam menangani GIPI dan itu tidaklah mudah,” terang Didien.
Didien pun menyampaikan pandangannya terhadap masa depan pariwisata Indonesia. Dimana wisatawan domestik atau nusantara memiliki potensi besar membangkitkan pariwisata tanah air.
Hal tersebut dapat dilihat dari pergerakan masyarakat di dalam negeri menuju sejumlah kawasan wisata dan event-event ekonomi kreatif.
“Ribuan orang masuk lewat berbagai acara atau event. Salah satunya penyelenggaraan KTT G20 di Bali, Oktober mendatang,” ungkap Didien. ***