3Second dan Greenlight Angkat Nama Jabar di Dunia Internasional
KLIKNUSAE.com - 3Second dan Greenlight, dua produk fesyen ini mampu mengangkat nama Jawa Barat di dunia internasional.
Mereka berhasil mengukirkan sejarah dengan memamerkan koleksinya di panggung Paris Fashion Week 2022.
Rasa bangga itu pun disampaikan Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil karena ada produk-produk fesyen mampu menembus pasar dunia.
"Jadi, suatu hari, insya Allah, kita akan menguasai dunia melalui kreativitas. Satu per satu kita perlihatkan, salah satunya brand dari Bandung,Jawa Barat, 3Second ini," kata Ridwan Kamil dalam keterangan persnya di Bandung, Jawa Barat, Senin 28 Februari 2022.
BACA JUGA: Presiden Jokowi Lepas Ekspor Perdana Mobil Dari Jawa Barat
Dalam ajang ini, 3Second dan Greenlight mengajak beberapa artis, penyanyi dan influencer seperti Anya Geraldine, Ariel Noah, Keanu AGL, Reza Arap, hingga Wendy Walters.
Kepada para influencer yang akan berangkat bersama 3Second dan Greenlight ke Paris, Ridwan Kamil mengingatkan untuk selalu menjaga kesehatan.
Apalagi pandemi COVID-19 masih belum sepenuhnya berakhir.
"Saya titip untuk jaga kesehatan. Kang Ariel, Mbak Anya, di sana Covid belum surut. Jadi, hati-hati ketika ngobrol dan ngopi supaya tetap waspada. Walaupun kita tahu sudah di-booster," katanya.
BACA JUGA: Gubernur Ridwan Kamil Ajak Pelaku Usaha Optimis Pulihkan Ekonomi
"Saya juga titip, bikin kagum orang Eropa tentang budaya Indonesia dan bikin konten yang bikin orang Indonesia bangga," sambung Kang Emil.
Optimis Indonesia Kreatifitas Dapat Menaklukkan Dunia
Ridwan Kamil optimistis Indonesia kreatif dapat menaklukkan dunia. Apalagi Indonesia memiliki pasar yang cukup besar dan banyak sumber daya manusia kreatif di dalamnya.
"Suatu hari nanti kreativitas Indonesia akan menaklukkan dunia. Saya yakin sekali," kata Ridwan Kamil.
Ada beberapa alasan mengapa Ridwan sangat yakin karya kreatif Indonesia bisa mendunia.
BACA JUGA: Ridwan Kamil Ajak Naik Balon Udara di Sari Ater, Tak Harus Ke Turki
Salah satu contohnya adalah apa yang terjadi di Jawa Barat, yang mana produk fesyen asal luar negeri seperti Prancis yang kalah pamor dibandingkan dengan merek lokal.
"Khususnya di Jawa Barat, brand internasional dari Prancis kurang laku. Yang laku itu clothing buatan lokal karena kerennya dan harganya sepersepuluh, seperseratus dari harga brand-brand dari Perancis," ujar Kang Emil.
Namun, merek lokal tidak boleh terlena dan berhenti berinovasi. Merek lokal harus selalu paham dengan tren fesyen di dunia, sehingga produknya bisa diterima oleh pasar internasional.
BACA JUGA: Digitalisasi Pelaku UMKM Sering Munculkan Kekhawatiran, Ini Solusinya
"Pesan saya, harus selalu paham dengan tren dunia karena orang Prancis itu kalau bikin tren bersepakat dulu semua industrinya. Tahun depan mau warna apa nih, misalkan tiga warna dari sepatu dan baju, maka semua bersepakat tren ke depan tiga warna. Budaya di kita belum sampai ke level itu kekompakannya. Mudah-mudahan kita bisa secanggih itu," kata Kang Emil.
"Jangan lupa juga etnik-etnik motif inspiratif harus selalu mewarnai kita. Kecanggihan selera modernnya harus ada twist-nya dengan keragaman dari budaya Indonesia harus selalu kita explore," lanjutnya. ***
Sumber: Antaranews