Sandiaga Sebut Digitalisasi Terbukti Membantu Pelaku Ekonomi Kreatif

KLIKNUSAE.com - Digitalisasi telah terbukti membantu pelaku ekonomi kreatif untuk bisa bertahan. Paling tidak, menyelamatkan tenaga kerja di tengah pandemi Covid-19.

“Melalui digitalisasi ini, kita bisa memperluas jangkauan pasar, mempromosikan produk tanpa batasan sekat-sekat dan pembatasan mobilitas serta operasional,” kata Menparekraf Sandiaga Salahudin Uni seperti dikutip Kliknusae.com dari akun instagramnya @sandiuno, Minggu 8 Agustus 2021.

Menurut Sandiaga, digitalisasi bisa menjadi salah satu solusi meningkatkan omset atau pemasaran di industry ekonomi kreatif.

BACA JUGA: Pemerintah Tingkatkan Digitalisasi Pemasaran Produk Ekraf

“Untuk teman-teman yang di sektor ritail, termasuk juga para pelaku ekonomi kreatif yang lagi harap-harap cemas karena PPKM Level 4, ayo kita tetap semangat. Dan saya lihat solusi , bagaimana membuka pemasaran melalui pola fintech bisa dijalankan,” katanya.

Ditambahkan Sandiaga, pada paruh kedu 2021 pasca PPKM Level 4, khususnya ditopang oleh sektor ekonomi kreatif akan menumbuhkan 2,39 % lapangan kerja baru.

“Ini tolong dicatat, teman-teman bertanggungjawab karena berada di garda terdepan dalam penciptaan lapangan kerja. Mari kita berikan inspirasi, kepada seluruh masyarakat kita bahwa gekrafs terus semangat,” pungkasnya.

BACA JUGA: Dengan Digitalisasi Penyaluran Bansos Tidak akan Tercecer

Program Bekraf Digital Entrepreneurship

Sebelumnya Deputi Bidang Ekonomi Digital dan Produk Kreatif, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI, Muhammad Neil El Himam, mengatakan digitalisasi mampu membuat pelaku ekonomi kreatif bersaing dan pariwisata di sekitarnya menjadi lebih berkelanjutan (sustainable).

"Pandemi ini mengakselerasi transformasi digital. Melalui platform digital, banyak hal yang bisa dilakukan. Di sektor pariwisata sendiri, kami sudah mencoba di tahun lalu seperti interactive virtual tour," jelas Neil.

Ia menambahkan, digitalisasi bagi UMKM dan ekonomi kreatif bukan hanya sekadar meletakkan produknya di ranah digital.

BACA JUGA: Sekretaris Perusahaan Harus Mampu Memasuki Digitalisasi di Era 4.0

Namun lebih jauh dari itu yakni bagaimana pengusaha tersebut mengerti melakukan promosi secara digital yang efektif untuk menggaet pasar yang lebih luas.

Kemenparekraf sendiri memiliki Program Bekraf Digital Entrepreneurship (BDE), yang merupakan perwujudan dari Strategi Transformasi Digital Pelaku Usaha Kreatif.

Dalam program inkubasi ini, pelaku parekraf didorong inkubasi pembangunan kapasitas dan kompetensi pelaku usaha kreatif dalam hal pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dan pemahaman kewirausahaan digital.

Selain itu, melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI), pemerintah menargetkan kenaikan 6,1 juta UMKM yang terhubung secara digital, dengan total 30 juta dari 60 juta UMKM di Indonesia pada periode 2021-2023.

Neil melanjutkan, pihaknya juga membuat Program Beli Kreatif Lokal yang memberikan berbagai pelatihan kepada para pelaku UMKM dan ekonomi kreatif.

Pertama adalah pelatihan konten komersil yang menarik dan membantu aktivasi media sosial UMKM. Selanjutnya ada webinar, konsultasi, dan membantu dalam perencanaan keuangan, stocking, dan membuka jalur untuk mendapat permintaan.

Selain itu program ini juga membantu pengurusan sertifikat HAKI untuk 200 peserta terpilih dengan dukungan dari Dit. Fasilitasi Kekayaan Intelektual.

***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae