Membangun Sektor Pariwisata NTT Perlu Kolaborasi Dengan PHRI
KLIKNUSAE.com – Pandemi telah memukul sektor pariwisata NTT (Nusa Tenggara Timur). Tingkat kunjungan menurun dan beberapa pelaku jasa kepariwisataan seperti hotel,restoran dan tempat juga terancam gulung tikar.
Untuk itu, pemerintah NTT pun mengajak kolaborasi antara Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) untuk bersama-sama membangkitkan kembali industri atau sektor pariwisata NTT.
Dengan cara ini diharapkan roda perekonomian akan kembali berputar. Namun demikian, karena masih dalam suasana pandemic, protokol kesehatan tetap menjadi satu prioritas.
Pelaksana tugas (PLT) kepala dinas pariwisata NTT, Zeth Sony Libing mewakili gubernur Nusa Tenggara Timur, menegaskan pemprov sangat mengharapkan keterlibatan dari PHRI untuk mewujudkan pembangunan potensi pariwisata.
Sony Libing dalam sambutannya, meminta adanya kolaborasi dari PHRI NTT untuk memajukan beberapa destinasi wisata yang ada di NTT.
BACA JUGA: PHRI NTT, Freddy: Ade Armando Terbalik Dalam Logika Karantina
Hal ini menurutnya sejalan dengan komitmen pemerintah provinsi yang mengembangkan sektor pariwisata, meskipun kondisi Pandemi covid-19 masih mendera daerah ini.
Sony juga berharap PHRI bisa membantu menyukseskan program-program pemerintah, begitu juga sebaliknya pemerintah bakal sepenuhnya mendukung tiap program yang dikerjakan PHRI.
"Kami punya pantai liman yang indah, mulut seribu yang luar biasa. Kami meminta PHRI bisa membantu pemerintah untuk membangun itu," katanya, Kamis 5 Agustus 2021.
Pemerintah, menurutnya, juga mengajak PHRI untuk mempopulerkan produk-produk lokal dari UMKM yang di daerah ini sebagai upaya untuk membangkitkan ekonomi masyarakat.
Dengan begitu juga, PHRI dan pemerintah menghargai karya yang ada.
Rakorda PHRI NTT Bahas Program Kerja Lima Tahun
Terpisah, Ketua PHRI NTT, Juvenile Jodjana, mengatakan, hari ini sudah dilantik pengurus BPD PHRI NTT periode 2021-2026 dan hari ini pun juga langsung dilakukan Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda).
"Rakorda ini kita akan membahas program lima tahun kedepan dalam jangka pendek dan menengah, saya juga sudah buat rencana kerja sekaligus bicarakan ini keseluruhan anggota BPD PHRI NTT," Ujarnya.
Dari Rakorda ini, pengurus akan menerima setiap masukkan dan ditampung. Setelah itu, akan dibentuk tim yang akan merumuskan aspirasi tersebut.
"Saya pastikan tidak akan berlama-lama, diharapkan dalam minggu ini sudah selesai," Katanya.
Namun sebelum itu, Ia menyampaikan, pengurus akan melakukan perbaikan dalam administrasi.
Menurutnya, selama ini masih banyak hotel di NTT yang belum bergabung di PHRI NTT.
"Bayangkan saja ada 400-an hotel tetapi yang baru bergabung hanya 30 hotel saja, jadi saya sebagai ketua dan pengurus yang baru akan merangkul hotel-hotel yang lain untuk dapa bergabung di PHRI NTT," jelasnya.
BACA JUGA: Kemendes PDTT Genjot Potensi Desa Wisata di Sumba, NTT
Memaksimalkan Komunikasi di Jalur Media Sosial
Pihaknya juga akan membangun jalur komunikasi yang baik melalui media sosial.
"Selama ini belum ada komunikasi tersebut, untuk itu saat ini kita membentuk sosial media agar dapat memudahkan komunikasi," jelasnya.
Berbagai gagasan bisa dituangkan seperti tantangan maupun kendala yang dihadapi sehingga seluruh hotel di NTT dapat merasakan manfaat menjadi anggota PHRI.
Ia menambahkan, pihaknya juga akan terus bekerjasama dengan BPP PHRI yang mempunyai program dan dapat disalurkan disini sehingga anggota mendapatkan manfaatnya.
"Contohnya tahun ini ada program CASE atau sertifikasi, nah itu sangat diperlukan oleh setiap hotel kalau ingin berstandar internasional. Kita akan mengajak secara gratis namun sebelumnya harus menjadi anggota lebih dulu," Ungkapnya.
Pihaknya juga akan melakukan kerjasama dengan Pemerintah provinsi dan Kota.
"Dalam hal ini tujuh destinasi yang ada di NTT kita akan bekerja sama dengan UMKM dan Bank NTT untuk mulai menyerap produk lokal agar standarnya sesuai dengan harapan pemerintah," jelasnya.
"Saya targetkan tahun ini sudah selesai," tambahnya.
Dalam situasi pandemi seperti sekarang PHRI NTT juga mengajak semua anggotanya untuk benar-benar menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Hal ini perlu dilakukan untuk memberikan rasa nyaman kepada pengunjung. Termasuk, diantaranya mengejar target pencapaian vaksinasi.
***
Sumber: Tribunews.com