Tempe Akan Dimasukan ke Warisan Budaya Kuliner UNESCO

Kliknusae.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno membentuk Gerakan Tempe Indonesia. Dalam gerakan tersebut, ia bertekad untuk memasukan tempe ke dalam daftar warisan budaya kuliner dunia UNESCO.

Sandiaga mengatakan bahwa setelah dangdut yang menggema di New York, kini giliran tempe akan "go internasional".

"Ini menarik setelah kami mendorong dangdut sebagai intangible cultural heritage, tempe ini menjadi item selanjutnya. Persiapan sudah dilakukan untuk kami masukkan tahun depan," kata Sandiaga, dilansir Kliknusae dari RRI, Kamis, 27 Mei 2021.

Sebelumnya Sandiaga telah memasukan tempe ke dalam daftar warisan budaya nasional.

"Sebelumnya sudah ada upaya untuk mendaftarkan tempe. Tempe telah ditetapkan jadi warisan budaya nasional Indonesia kami mendukung tempe dari ukuran sachet sampai sebesar bata," ungkapnya.

Ia melanjutkan bahwa nantinya tempe diharapkan menjadi salah satu ikon Indonesia, seperti rendang yang ramai diperbincangkan di media internasional.

"Belajar dari rendang, yang sudah menjadi panganan nomor satu di banyak media internasional, semoga tempe juga menjadi ikon kuliner kita. Harapan kami, ingat tempe ingat Indonesia," jelasnya.

Lalu, Sandiaga bersama gerakan tempenya akan melakukan roadshow untuk mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk sama-sama mendukung tempe masuk ke daftar warisan budaya kuliner UNESCO.

"Dengan ditetapkan tempe jadi warisan budaya dunia harapan kita akan meningkatkan pengembangan produk-produk olahan tempe sebagai produk kuliner kebanggaan bangsa dan akan membawa tempe untuk roadshow dan promosi kuliner ke internasional," kata ia.

Sandiaga berharap rencana ini terealisasikan sebagai upaya meningkatkan nilai pariwisata dan ekonomi kreatif.

Sebagai informasi, pada 2015 lalu, telah digelar forum khusus untuk membahas  hal ini, yakni International Conference on Tempe. Perencanaan tersebut digagas oleh PATPI atau Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia dan Forum Tempe Indonesia. Namun, pelaksanaannya tertunda oleh berbagai hal. (*/JAV)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya