Jembatan Merah Jadi Titik Awal Pengembangan Wisata Heritage Surabaya

Kliknusae.com - Jembatan Merah di Surabaya, diajukan menjadi kawasan wisata heritage.

Wakil Ketua DPRD Surabaya A.H. Thony di Surabaya, Jatim, Selasa (13/4/2021) mengatakan, konsep ini bisa diselaraskan dengan program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), yakni Pelayaran Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah 2021.

"Kawasan wisata heritage yang memang jika dikembangkan ini sangat luar biasa. Apalagi mau dihidupkannya kembali jalur rempah," kata Thony, dilansir Kliknusae.com dari Validnews.

Menurutnya, gagasan tersebut bisa menjadi daya tarik terhadap wisatawan, selain itu mampu menaikan pendapatan daerah.

"Ini juga akan menjadi energi pemulihan ekonomi yang luar biasa di Kota Surabaya," kata Thony.

Dirinya menilai, perkembangan kebudayaan di Kota Surabaya masih relatif datar, karena kurangnya ruang berkarya bagi seniman, misalnya untuk pameran dan pentas.

Selain itu, Thony mempertanyakan dalam Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota Surabaya Tahun Anggaran 2020, di sektor seni dan budaya disebutkan bahwa Indeks Budaya Lokal Kota Surabaya meningkat 88.65% dibanding tahun 2016 yang hanya 69,37%.

Ia pun melanjutkan bahwa banyak bangunan yang bisa diubah menjadi lokasi wisata heritage. Sebagai contoh, bekas Rumah Sakit Mardi Santoso di Bubutan yang sebelumnya di pakai restoran Hallo Surabaya.

Selain itu, ia mengatakan, Pemkot surabaya bisa mengambilalih penara Kali Sosok. Nantinya tempat tersebut bisa diubah menjadi museum atau wisata heritage.

"Gedung eks RS Mardi Santoso atau Penjara Kalisosok memang milik negara, tapi dalam UU cagar budaya, pemerintah daerah boleh mengambil alih pengelolaannya," pungkas Thony.

Sebagai informasi, mengutip dari Vaalidnews, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebelumnya mengatakan pihaknya siap mendukung acara Pelayaran Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah 2021 yang digelar Kemendikbud di Surabaya pada 28 Oktober 2021. (***)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya