Ini Tantangan Yang Harus Dihadapi Traveler dan Pelaku Bisnis Wisata
Kliknusae.com - Secara perlahan, industri perjalanan dan pariwisata nampak sudah mulai membaik, meskipun enggak seramai dulu.
Misalnya saja, untuk para traveler yang ingin bepergian ke Bali, wajib melakukan tes SWAB PCR terlebih dahulu. Hal itu tentunya jadi tantangan tersendiri buat para traveler, bahkan buat pelaku bisnis wisata.
Ada sejumlah tantangan lainnya nih yang harus dilalui sama traveler dan pelaku bisnis wisata di tahun 2021.
Masa Karantina Mandiri
Selama pandemi, setiap orang yang habis bepergian dari luar kota dianjurkan untuk melakukan karantina mandiri dulu selama 14 hari nih.
Dilansir dari laman Kemkes, ini yang bisa dilakukan setelah bepergian dari luar kota, terutama dari lokasi yang dinyatakan zona merah Covid-19:
Melakukan deteksi dini mandiri
- Apabila mengalami salah satu dari gejala Covid-19, yaitu Demam lebih dari 38 derajat celcius, pilek, batuk dan sesak nafas segera periksakan diri ke Rumah Sakit Rujukan Covid-19 atau telepon ke hoteline covid-19 di 119.ext
- Kalau tidak mengalami salah satu dari gejala Covid-19, maka harus tetap melakukan karantina mandiri selama 14 hari terhitung sejak kunjungan
- Jika selama 14 hari karantina tidak ada gejala Covid-19, maka masa karantina bisa disudahi dan kamu bisa beraktivitas dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.
Meski baik untuk menjaga kesehatan kita dan mencegah penularan Covid-19, hal itu rupanya dinilai bisa "mematikan" bisnis pariwisata lho.
Perkembangan Vaksinasi
Di sejumlah negara, termasuk Indonesia, program vaksinasi untuk pencegahan Covid-19 memang sedang berjalan.
Vaksinasi pun jadi hal yang membingungkan buat para traveler. Hal itu mengingat, kemungkinan adanya persyaratan tambahan ketika kita hendak melakukan perjalanan jarak jauh.
Misalnya, maskapai Qantas kini telah menyarankan agar semua penumpang internasional segera diwajibkan untuk memiliki sertifikat vaksinasi lho.
Jadi Sulit untuk Punya Teman Baru
Kalau kamu memutuskan untuk melakukan solo traveling, hal yang paling berkesan adalah bisa mendapatkan teman dan pengalaman baru.
Namun, gara-gara pandemi, kemungkinan itu pun menjadi sempit. Soalnya, pandemi membuat kamu harus menahan diri melakukan komunikasi dengan orang asing.
Padahal, seperti yang kita tahu, pariwisata adalah tentang mempercayai yang tidak diketahui seperti keindahan dan penjelajahan. Bahkan, pariwisata sebenarnya memungkinkan kita bertemu dengan seseorang yang belum pernah ditemui dari budaya dan negara lainnya. (*)
Sumber: Bisnis