Untung BW: Media Sosial TikTok Tak Perlu Ditutup, Fungsinya Saja yang Perlu Diatur

KLIKNUSAE.com - Pasar modern dan pasal tradisional tanah air akan menghadapi masa sulit jika pemerintah tidak segera sigap. Terutama dalam 'mengatur' media sosial (medsos).

Sebab, belakangan keberadaan platform medsos ini, cenderung lebih mengarah pada marketplace (toko online) tanpa batas.

Padahal sejatinya di Amerika Serikat (AS) dan India dengan tegas telah melarang TikTok, sebagai salah satu medsos yang kini jadi tempat jualan.

Bahkan, Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VI DPR RI di Senayan, Jakarta Pusat, Senin 4 September 2023 lalu telah menyuarakan hal yang sama.

BACA JUGA: Hari Media Sosial Nasional: Perbaiki Citra Netizen Indonesia di Mata Dunia

"India berani menolak TikTok, kenapa kita enggak? Amerika juga melarang TikTok. Jualannya boleh, tapi enggak boleh disatukan dengan media sosial. Di kita, media sosial, dia juga jualan," kata Teten.

Terkait hal ini Marketing Direktur Pasar Baru Trade Center Bandung, Untung BW memiliki pandangan yang sama.

Bahwa keberadaan media sosial yang sekarang makin masif menjadi tempat berjualan, menggangu ekosistem perdagangan nasional.

Utamanya, bagi mereka yang saat ini masih eksis di pasar tradisional dan modern (offline).

BACA JUGA: ITB Harus Perkuat Peran Media Sosial Untuk Pengembangan Kampus

Kembalikan Pada Fungsi Awal

“Kami memiliki pandangan, bahwa perlunya pemerintah melahirkan regulasi yang mengatur batasan penggunaan medsos. Khususnya, yang bersinggungan dengan komersialisasi,” ujar Untung ketika dihubungi Kliknusae.com, Kamis 21 September 2023.

Untung tak menampik, bahwa medsos sudah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan sehari-hari.

Hal ini disebabkan oleh perkembangan teknologi yang pesat sehingga media sosial menjadi sebuah keniscayaan, sebagai platform yang memperpendek komunikasi.

Melalui Medsos ini memungkinkan seseorang untuk berkomunikasi dengan siapa pun, tanpa adanya hambatan jarak.

BACA JUGA: Pasar Bandung Trade Center Bakal Diserbu Wisman Malaysia Lagi, Ini Pemicunya

“Oleh sebab itu, yang menjadi concern kami adalah, bagaimana medsos ini dikembalikan pada fungsi awalnya. Tidak harus juga ditutup, tetapi perlu pengaturan khusus,” kata Untung.

Ia mengusulkan, komersialisasi silahkan saja di platform (medsos) tersebut. Namun, sifatnya hanya etalase, bukan dealing (transaksi).

Bagi masyarakat yang menginginkan produk di medsos bisa diarahkan untuk datang ke pasar-pasar modern maupun tradisional yang masih eksis sekarang ini.

“Menurut kami, dengan cara ini semua menjadi diuntungkan. Kami yang bergerak di Pasar Tradisional tetap bisa tumbuh, sementara medsos tidak kehilangan fungsinya,” usul Untung. ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae