Apindo, Hariyadi; Distribusi Vaksin Covid-19 Tentukan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi
JAKARTA, Kliknusae.com - Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Budi Santoso Sukamdani mengemukakan proyeksi maupun realisasi terhadap keadaan ekonomi nasional di 2021 akan sangat bergantung pada mekanisme pengadaan dan efektivitas vaksin Covid-19
"Kami berharap vaksinasi ini bisa berjalan dengan baik sehingga penyebaran virus corona semakin terkendali. Alhasil, perekonomian pun bisa kembali bergeliat, seiring dengan penurunan kasus Covid-19," ujar Hariyadi dalam konferensi pers virtual, Selasa (15/12/2020).
Apindo optmistis perekonomian akan mengalami perbaikan di 2021. Ekonomi Indonesia diperkirakan bisa tumbuh di kisaran 3 persen hingga 5 persen pada tahun depan.
"Realisasi terhadap perkiraan tersebut tentu akan sangat bergantung pada kecepatan upaya pemerintah menuntaskan pandemi agar berakhir di semester I-2021," tambahnya.
Dalam penanganan pandemi Covid-19, saat ini Indonesia memang tengah bersiap untuk memulai vaksinasi.
Distribusi vaksin diperkirakan akan di mulai pada akhir 2020 atau awal 2021, dan semakin diintensifkan hingga kuartal II-2021.
Hariyadi mengatakan, lebarnya rentang proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut turut dilandasi oleh kompleksitas berbagai faktor yang dapat mempengaruhinya.
Oleh sebab itu, Apindo bakal terus mencermati perkembangan penanganan pandemi Covid-19 dan kontribusinya terhadap realisasi percepatan pemulihan ekonomi di 2021.
Adapun untuk 2020, Apindo memproyeksikan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan akan berada di kisaran minus 1,45 persen hingga minus 2,8 persen.
Hariyadi menjelaskan, pandemi menyebabkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2020 berubah total, di mana realisasi pertumbuhan kuartal I-2020 sebesar 2,97 persen, namun kuartal II-2020 menjadi minus 5,32 persen.
Kinerja negatif itu pun berlanjut pada ekonomi di kuartal III-2020 dengan realiasi minus 3,49 persen.Pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2020 diperkirakan pula masih akan minus.
"Hasil tersebut tentunya membawa prediksi pertumbuhan ekonomi keseluruhan 2020 Indonesia yang kemungkinan besar berada di teritori negatif," tutup Hariyadi. (*/adh)
Sumber: Kompas