Tanpa Rapid Test, Okupansi Hotel Di Pangandaran Naik Signifikan

Kliknusae.com - Tingkat hunian hotel di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat meningkat signifikan setelah diberlakukannya relaksasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Pekan ini diperkirakan kunjungan wisatawan ke destinasi unggulan Jawa Barat tersebut akan mengalami lonjakan menyusul kebijakan dicabutnnya kewajiban Rapid Test bagi wisatawan yang masuk.

"Dengan tidak adanya rapid test memang sangat berpengaruh terhadap kunjungan wisatawan. Kalau sebelumnya okupansi kita hanya di  15 persen, sekarang sudah mulai merangkak di posisi 30 hingga  40 persen," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Pangandaran Agus Mulyana ketika dihubungi Kliknusae.com, Rabu (8/7/2020).

Menurut Agus, pihaknya terus berupaya menggerakan seluruh anggota PHRI untuk bersama-sama membangkitkan pariwisata ditengah pandemi corona (Covid-19). Pangandaran salah satu daerah yang sangat terpukul akibat Covid-19.

"Selain dari perikanan laut, Pangandaran selama ini sangat bergantung pada sektor pariwisata sehingga pelaku industri sangat concern untuk menjaga supaya pemulihan ini berjalan dengan baik. Tentu, kami sangat ketat dalam menerapkan protokol kesehatan," katanya.

Sementara itu Wakil Ketua PHRI BPD PHRI Jawa Barat Iman Nurhaeman mengemukakan bahwa untuk mendorong agar semua BPC PHRI bergerak bangkit, telah diluncurkan program Smiling West Java Great Sale 2020.

"Tujuannya adalah memberikan stimulus kepada para wisatawan yang akan berkunjung ke beberapa destinasi wisata dengan berbagai diskon. Dan, saya pikir Pangandaran telah menjadi role model  karena sudah lebih awal memulai program tersebut," kata Iman yang cukup aktif selama dua periode kepengurusan PHRI Jawa Barat ini.

Ditambahkan Iman, keberadaan  PHRI semakin terasa manfaatnya karena selalu bersinergi dengan pemerintah daerah kabupaten/kota maupun Provinsi Jawa Barat.

"Sinergitas ini menjadi penting untuk saling men-support dalam upaya pembangunan pariwisata di Jawa Barat. Pelaku industri pariwisata tidak bisa dipisahkan dari program kepariwisataan di daerah ini," ujar Iman.

Pengacara kondang ini pun mengingatkan kembali, supaya tetap menjaga protokol kesehatan yang sudah ditetapkan pemerintah agar tidak ada lagi buka tutup destinasi karena terjadinya lonjakan kasus Covid-19.

Sebagaimana diketahui, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Minggu (5/7/2020) meninjau langsung jalannya Adaptasi Kehidupan Baru (AKB) ke Pangandaran.

"Saya titip, pengandaran ini dijaga dengan baik. Ibaratkan kayak ngeronda harus dijaga 24 jam. Karena Pangandaran ini daerah wisata pasti ancaman terbesar adalah dari pendatang atau warga Pangandaran yang melakukan perjalanan ke daerah tertentu," kata Ridwan Kamil.

Gubernur mengapresiasi kinerja  Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata  yang sudah melakukan penanggulangan Covid-19 dengan baik. Khususnya, dalam upaya meningkatkan komunikasi dengan warganya untuk mengantisipasi munculnya kasus baru Covid-19.

Ditempat yang sama Bupati Jeje mengatakan, dalam kurun waktu satu hari dari Sabtu hingga Minggu pagi tadi 4-5 Juli 2020, jumlah kunjungan wisatawan ke objek wisata Pangandaran mencapai 15 ribu orang.

"Minggu ini diprediksi bisa mencapai 30 ribu orang pengunjung," ujar Jeje.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae