Luar Biasa, Cara ICA Bandung Barat Siapkan Dapur Umum
Kliknusae.com - Ditengah kepanian korban banjir yang melanda warga di dua kecamatan di Kabupaten Bandung Barat (KBB), 31 Desember lalu, kehadiran Indonesian Chef Association (ICA) sangat terasa membantu.
Terutama dalam mempersiapkan makanan. Sehari pasca terjadinya bencana banjir,banyak warga yang bingung harus bagaimana. Terutama dalam mengelola makanan. Maklum, selain rumah mereka terendam air, barang-barang rumah tangga seperti dapur juga hancur berantakan.
Koordintor Kitchen Dapur Umum Posko Kesehatan di Desa Mekarsari,Kecamatan Ngamprah Rukanda mengemukakan bahwa pihaknya dua hari setelah kejadian langsung melakukan survey di lapangan.
Ternyata banyak ibu-ibu yang bingung harus masak apa, sementara bahan makanan mulai dari sayur-sayuran,telor,beras,minyak,daging dan kebutuhan makanan lainya dari hasil bantuan menumpuk.
"Ada jamur yang sampai dua hari nyaris membusuk. Ibu-ibu hanya memasak sayuran seperti buncis. Kami pun menawarkan untuk membantu mereka. Alhamdullilah, setelah disetujui kami bergerak," kata Rukanda yang juga Ketua ICA Kabupaten Bandung Barat (Bangbara) ini kepada Kliknusae.com,Senin (06/01/2020).
Ada sekitar 10 chef professional yang melibatkan diri sebagai relawan untuk membantu mempersiapkan makanan bagi korban bencana alam ini. Mereka rela menghabiskan waktu libur untuk terjun dan bersama-sama warga di penampungan.Diantara mereka tak sedikit yang bekerja di hotel bintang 4 dan dengan sepenuh hati, seharian dari pagi hingga sore bergelut di dapur umum.
"Awalnya, saya share ke grup wa, apakah ada teman-teman yang ingin ikut membantu memasak di dapur umum korban banjir. Mereka spontan mengajukan diri. Begitu banyaknya, sampai saya bingung mau pilih yang mana," lanjut Rukanda.
Setelah dipertimbangkan sesuai kebutuhan, akhirnya hanya 10 chef yang bisa ikut dilibatkan dalam bantuan posko banjir di Kabupaten Bandung Barat.Sangat dimaklumi, bagi ibu-ibu yang terdampak banjir memang tidak memiliki manajement dalam mempersiapkan menu dalam jumlah besar.
Selama ini mereka hanya memasak untuk kebutuhan rumah tangga saja. Sementara mempersiapkan pilihan menu dan cara memasak makanan untuk porsi ribuan orang,sama sekali keahlihan itu tidak mereka miliki.
Pantauan Kliknusae di lokasi Posko Dapur Umum memperlihatan kesibukan anggota ICA dari sejak subuh hingga menjelang matahari terbenam, terus membuat berbagai macam makanan.
"Kami persiapkan makanan untuk siang pukul 11.00 Wib dan sore hari sekitar jam 16.00 WIB. Makan yang kita persiapkan sebanyak 1000 porsi. Masing-masing untuk sekali makan ada 500 porsi," jelas Rukanda.Dari tanggal 3-5 Desember anggota chef ini siaga di posko bencana. Mereka juga mendapat support dari Katering Marwah.
"Hari ini, kita dari anggota chef dan Katering Marwah menyumbangkan bahan makanan dan memasak, karena sudah tidak ada lagi donator yang menyumbang. Selanjutnya, katanya bantuan akan diberikan dalam bentuk mentahan kepada para korban banjir," tutup Rukanda.
Sementara itu Ketua ICA Jawa Barat Anton Kuswendi mengapresiasi kegiatan sosial yang dilakukan anggota ICA Bandung Barat. Aksi ini memang sering dilakukan setiap terjadi bencana di beberapa daerah.
[video width="1920" height="1080" mp4="https://img.kliknusae.com/uploads/2020/01/20200104_101212.mp4"][/video]
"Tanpa di komando teman-teman sering langsung bergerak saat diperlukan untuk kepentingan dapur umum bencana. Grup ICA selalu memantau, daerah mana yang membutuhkan bantuan. Setelah ada koordinasi dari pihak terkait, langsung terjun ke lokasi," kata Anton.
Seperti diketahui, berdasarkan data yang dirilis BPBD KBB pada Rabu (1/1/2020) terdapat 462 Kepala Keluarga dengan dengan total 1.529 jiwa terdampak banjir bandang. 52 diantaranya merupakan kelompok rentan seperti balita.
Pada bencana akibat intensitas hujan tinggi ini terjadi di 11 lokasi kejadian dalam kurun waktu yang hampir bersamaan.
Di Kecamatan Ngamprah banjir bandang menerjang Desa Mekarsari, Desa Cilame, Desa Cimareme, Desa Margajaya, dan Desa Gado Bangkong.
Sedangkan di Kecamatan Padalarang, meliputi Desa Kertamulya, Desa Cipeundeuy, Desa Mekarsari dan Desa Kertajaya.
(adh)