ASEAN MRA-TP, Standar Kompetensi Tenaga Profesional Pariwisata

Kliknusae.com - Negara-negara anggota ASEAN sepakat untuk menyeragamkan standar kompetensi tenaga profesional di bidang pariwisata dengan menerapkan The ASEAN Mutual Recognition Arrangement on Tourism Professionals (ASEAN MRA-TP). Terkait hal ini, digelar seminar "Best Practice Seminar of ASEAN MRA-TP" yang berlangsung di Hotel Courtyard Marriott Bandung, Kamis (17/10/2019) lalu.

Bersumber dari siaran pers Kementerian Pariwisata (Kemenpar), seminar tersebut diselenggarakan atas hasil kerja sama Kemenpar bersama  Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan Sekretariat ASEAN. Di dalamnya menampilkan narasumber dari Indonesia, Filipina, Kamboja, Myanmar, dan Laos.

Dalam kesempatan itu, para pembicara juga menyampaikan "best practice" dalam menerapkan ASEAN MRA-TP sebagai pengakuan bersama negara anggota ASEAN dalam menerapkan standar kompetensi tenaga profesional di bidang pariwisata.

Staf Ahli Menteri Bidang Pengembangan Ekonomi dan Kawasan Pariwisata Kemenpar, Anang Sutono dalam seminar  memaparkan, negara-negara anggota ASEAN berusaha meningkatkan kerja sama di bidang pariwisata dalam mewujudkan Kawasan Asia Tenggara sebagai tujuan wisata terbaik dan berkualitas.

Anang juga menyampaikan welcome remarks kepada para peserta seminar serta para panelis dan moderator dari Indonesia, Filipina, Kamboja, Myanmar, dan Laos. Dalam pidatonya sesuai dengan arahan Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, Anang menyebutkan bahwa Kemenpar mengimplementasikan program SDM unggul di bidang pariwisata dengan 3C yaitu Curriculum, Certification, dan Center of Excellence. 

Untuk curriculum mengacu pada standar global yakni Tedqual Certification dari UNWTO, sedangkan untuk certification para lulusan sekolah SMK Pariwisata dan perguruan tinggi pariwisata harus 100 persen mendapatkan sertifikasi MRA-TP, agar mudah diterima di pasar tenaga kerja regional tingkat ASEAN.

Sedangkan program center of excellence diterapkan di 6 Pergurunan Tinggi Negeri (PTN) Pariwisata di bawah Kemenpar, yakni STP NHI Bandung sebagai center of excellence untuk kuliner, STB Nusa Dua Bali wisata budaya, Poltekpar Lombok wisata halal, Poltekpar Makassar wisata maritim, Poltekpar Palembang wisata olahraga, dan Poltekpar Medan center of excellence wisata geopark.

Sementara Ketua BNSP Kunjung Masehat dalam sambutannya mengungkapkan, untuk meningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di sektor pariwisata secara menyeluruh diperlukan akselerasi secara bersama-sama dari hulu sampai hilir. Salah satunya adalah dengan mengimplementasikan ASEAN Common Competency Standard for Tourism Professional (ACCSTP).

"Dengan akselerasi secara bersama-sama sesuai fungsi masing-masing, pembangunan SDM di sektor pariwisata diharapkan akan lebih nyata," ungkap Kunjung Masehat.

Selain itu, ia mengajak semua pihak bersama-sama mengimplementasikan ACCSTP baik di sekolah vokasi, lembaga pelatihan, dan lembaga sertifikasi dalam upaya menciptakan SDM unggul di bidang pariwisata.

Kegiatan seminar "Best Practice Seminar of ASEAN MRA-TP" tersebut, dibagi dalam tiga sesi. Sesi pertama dengan 'ASEAN Member States Showcase Implementation of the ASEAN MRA-TP' menampilkan para panelis, antara lain Sim Chan Leakhena (Ministry of Tourism of Cambodia), Po Samnang (PSE Institute, The School of Hospitality and Tourism, Cambodia), Vivi Afianty (SMK 3 Malang), Muhammad Hamdani (Poltekpar Medan), Kyaw Kyaw Sint (TRC Hotel and Vocational Training Institute, Myanmar), Rhea Corina B. Mejia (Center of Technical Education, Philippines) dengan moderator I Gusti Putu Laksaguna (Vice President of National Tourism Professionals Board of Indonesia).

Sesi kedua "Sustainable Tourism Education Development Program" menampilkan panelis Ruedi Nuetzi (Country Director, Swiss Contact Indonesia), Mee Moeurk (Kamboja), Sefnitta Saptrya Titus (Indonesia), Bounmark Tyhaphannonth (Laos), dan Tin Nilar Aye (Myanmar) dengan moderator Anang Sutono Staf Ahli Menteri Bidang Ekonomi dan Kawasan Pariwisata.

Sesi ketiga "Using ASEAN MRA-TP Curricular to develop E-learning platform" menampilkan panelis Prakaikan Schneitz (Deputy Director, Program of SEAMOLEC) dan Cahya Kusuma Ratih (Research and Development Manager, SEAMOLEC) dengan moderator Tetty Desiarti (Commissioner of National Professional Certification Authority).

Seminar tersebut ditutup dengan kegiatan sharing dan pembelajaran terkait implementasi ASEAN MRA-TP, dengan mengajak para peserta seminar mengunjungi SMKN 9 Bandung dan Sekolah Tinggi Pariwisata NHI.*** (IG)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya