Malam Anugerah ISTA 2019, Berikut Penerima Penghargaannya!
Kliknusae.com - Kementerian Pariwisata (Kemenpar)menggelar Malam Anugerah Indonesia Sustainable Tourism Awards (ISTA) 2019. Acara berlangsung di Ballroom the Ritz-Carlton Jakarta, Kamis (26/09/2019). Kegiatan yang dibuka langsung Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya ini, turut dihadiri Kelompok Sadar Wisata, Pendampingan Desa Wisata, pelaku industri pariwisata, dan para undangan.
Malam Penganugerahan ISTA sendiri merupakan selebrasi pariwisata berkelanjutan di Indonesia yang bertujuan untuk menyosialisasikan pemahaman pariwisata berkelanjutan. ISTA 2019 merupakan tahun ke-3 penyelenggaraan ISTA.
Bersumber dari rilis Kemenpar, Menpar Arief Yahya menyebutkan, perkembangan pariwisata Indonesia yang dalam beberapa tahun terakhir telah mendapat perhatian dan pengakuan dunia.
"Pariwisata telah ditetapkan sebagai sektor unggulan pembangunan. Hal ini bisa dilihat bahwa Presiden Joko Widodo berkesempatan hadir pada semua destinasi yang ditetapkan sebagai destinasi super prioritas," tutur Arief Yahya dalam sambutannya.
Arief Yahya juga mengajak para penerima anugerah ISTA 2019 untuk turut aktif terlibat dalam pengembangan wisata berkelanjutan di Tanah Air.
"Sebagai tindak lanjut pelaksanaan ajang ISTA, para pemenangnya akan dilibatkan pada pengembangan wisata berkelanjutan. Apa yang hanya bisa dipandang, lebih mahal daripada apa yang bisa dibeli. Misalnya, harga sawah yang dijadikan destinasi wisata lebih mahal dibanding sawah yang dijual," ungkapnya.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Kemenpar, selaku Ketua Pelaksana Kegiatan ISTA 2019, Dadang Rizky Ratman menuturkan, pariwisata Indonesia sangat kuat dalam bidang kekayaan alam dan keragaman budayanya. Namun, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan untuk membenahi beberapa bidang, diantaranya bidang pariwisata berkelanjutan serta bidang kesehatan.
"Untuk itu, ISTA hadir. Yakni, untuk mendorong pengembangan pariwisata yang memperhatikan lingkungan hidup di sekitar destinasi wisata. Pengembangan destinasi wisata sudah wajib menggunakan konsep pariwisata berkelanjutan. Dalam pembangunan resort misalnya, harus memperhatikan pembangunan lingkungan dan masyarakat sekitar," lanjut Dadang.
Dalam acara yang sama, Kemenpar juga memberikan apresiasi bagi Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) berupa penghargaan sebagai penggerak/motivator masyarakat di wilayahnya masing-masing dalam mewujudkan Sapta Pesona.
Penyelenggaraan ISTA tahun ini, ada hal berbeda, yakni rangkaian acara memuat tiga acara utama yakni ISTA Forum, ISTA Mart dan ISTA Awards 2019.
"ISTAMart sendiri merupakan event yang berguna sebagai wadah promosi dan pemasaran destinasi-destinasi pariwisata yang telah mengimplementasikan konsep pariwisata berkelanjutan. Transaksi dalam ISTAMart dapat berupa business-to-business (B2B) dan/atau business-to-consumer (B2C)," papar Valerina Daniel selaku Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan Kemenpar.
Sementara ISTA Forum merupakan forum diskusi yang menghadirkan pembicara internasional dan nasional (ahli di bidang sustainable tourism dan marketing) yang membahas peluang kerja sama dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan.
Ketua Indonesia Sustainable Tourism Council, I Gede Ardike mengatakan, para pemenang ISTA dapat didorong untuk mengikuti sertifikasi serta secara resmi dapat dipertanggungjawabkan bahwa destinasi terkait telah menerapkan konsep pembangunan kepariwisataan berkelanjutan.
Selain itu, dalam acara ini juga terselenggara Penandatanganan MoU Kerjasama Penelitian untuk Pariwisata Berkelanjutan antara Monash University dan UGM di STO Borobudir disaksikan oleh Menteri Pariwisata, Deputi Pengembangan Destinasi Pariwisata dan Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Pembangunan Pariwisata Berkelanjutan.
Berikut ini para penerima penghargaan ISTA 2019, terbagi dalam beberapa kategori, yaitu:
Kategori Tata Kelola Destinasi:
- Geowisata Piaynemo - Green Gold
- Wisata Grand Watu Dodol - Green Silver
- Wisata Alam Green Canyon (Cukang Taneuh) - Green Bronze
- Desa Wisata Cibuntu - Green
- Desa Wisata Koja Doi - Green
Kategori Pemanfaatan Ekonomi Untuk Masyarakat Lokal:
- Siladen Resort and Spa - Green Gold
- Desa Wisata Kereng Bangkirai - Green Silver
- Desa Wisata "Boonpring" Sanankerto - Green Bronze
- Alam Asri Jelenga - Green
Kategori Pelestarian Budaya:
- Kampung Naga - Green Gold
- Wisata Alam Watu Rumpuk dan Pendakian Tapak Bima - Green Silver
- Museum Pasifika - Green Bronze
- Dusun Bambu - Green
Kategori Pelestarian Lingkungan:
- Bukit Peramun - Green Gold
- Desa Wisata Sesaot - Green Silver
- Kampung Wisata Saporkren Forest Park - Green Bronze
- Sebangau Koran River - Green Bronze
- Desa Wisata Kertosari - Green.
Selain itu, juga dilakukan apresiasi kepada Pokdarwis
Juara Pokdarwis Mandiri
- Peringkat I Dukuh Penaban, Kab. Karangasem, Bali
- Peringkat II Tlatar Seneng, Kab. Sleman D.I Yogyakarta
- Peningkat III Ki Amuk, Kota Serang, Banten
- Peringkat IV Dukung Alas Lestari, Kab. Malang, Jawa Timur
- Peringkat Vmangir, Kab. Bantul, D. I Yogyakarta
Juara Pokdarwis Berkembang
- Peringkat I Dewa Katar, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan
- Peringkat II Kuala Abadi, Kota Bontang, Kalimantan Timur
- Peringkat III Buntu Burake, Kabupaten Tana Toraja, Sulawesi Selatan
- Peringkat IV Kampung Warna warni Janju, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur
(IG)