Festival Jatiluwih, Muliakan Dewi Sri untuk Kemakmuran & Harmoni Alam
Kliknusae.com - Festival Jatiluwih merupakan festival unik karena digelar di antara lahan persawahan masyarakat Desa Jatiluwih, Kabupaten Tabanan, Bali. Acara yang diselenggarakan Daya Tarik Wisata (DTW) Jatiluwih ini, akan berlangsung pada 20-22 September 2019.
Kali ini, Festival Jatiluwih mengusung tema "Glorifying Dewi Sri for Prosperity and Harmony". Dalam falsafah Bali berarti kuasa atas kelahiran dan kehidupan dengan ketersediaan pangan di bumi, terutama padi.
Acara ini sendiri digelar untuk melestarikan seni budaya dan tradisi masyarakat desa tersebut dalam menyampaikan rasa syukur dan memuliakan Dewi Sri serta menjaga harmoni manusia dengan alam. Sekaligus untuk membantu mengenalkan tempat wisata di sana.
Beberapa rangkaian acara akan memeriahkan Festival Jatiluwih 2019. Konsepnya memadukan kebudayaan dan kesenian tradisional, seni pertunjukan, seni musik, seni rupa, produk-produk kreatif dan kuliner khas Jatiluwih.
Para pengunjung yang hadir dijamin akan memiliki pengalaman istimewa. Bagaimana tidak, pemandangan alam yang eksotis dan dramatis dipadu dengan seni budaya yang dipersiapkan sedemikian rupa, sudah pasti akan memberikan sebuah pengalaman yang tak terlupakan.
Pesona alam Desa Jatiluwih sendiri berupa area persawahan yang sangat luas, sekitar 700 hektar. Sawah-sawah di sini dibuat bertingkat-tingkat atau terasering dengan sistem pengairan sawah menggunakan pengairan Subak, yaitu sistem irigasi tradisional Bali yang berbasis masyarakat. Lewat kearifan lokal inilah, membuat alam sekitar dapat terjaga dengan baik dan seimbang.
Area persawahan di Desa Jatiluwih merupakan salah satu destinasi utama yang banyak dikunjungi wisatawan mancanegara (wisman), selain pantai-pantai pasir putih di kawasan Kuta Selatan. Banyak wisatawan yang datang hanya untuk kunjungan wisata. Ada juga yang datang untuk mempelajari sistem persawahan di desa ini.
Keindahan Desa Jatiluwih begitu tampak dari lahan persawahan yang dikelilingi perbukitan dan gunung dengan ketinggian 700 meter diatas permukaan laut. Diselimuti kabut yang datang dan pergi semakin membuat wisatawan enggan untuk beranjak.
Apalagi ditambah dengan momen matahari terbenam (sunset) ditemani latar sawah dan perbukitan, serta lanskap desa yang dihiasi rumah-rumah tradisional Bali dan Pura menambah pesona panorama Desa Jatiluwih semakin eksotis.*** (IG/sumber pesona.travel)