Henry Husada Merasa Kehilangan Sosok Sahabat dan Bankir Visioner, Yusuf Saadudin
KLIKNUSAE.com — Pengusaha sekaligus sahabat dekat almarhum, Henry Husada menyampaikan rasa duka mendalam atas wafatnya Direktur Utama Bank BJB, Yusuf Saadudin.
Yusuf yang dikenal sebagai bankir muda dengan rekam jejak profesional cemerlang itu meninggal pada usia 52 tahun. Tepatnya, pada Jumat, 14 November 2025 pukul 00.30 WIB di RS Mayapada Bandung.
"Terus terang saya sangat kaget mendengar kabar beliau meninggal. Tapi ini sudah menjadi ketetapan. Semoga keluarga dan orang-orang tercinta, dapat diberikan kekuatan, ketabahan, dan kesabaran atas peristiwa ini," kata Henry dengan suara bergetar Sabtu, 15 November 2025.
Henry mengaku beberapa kali bertemu Yusuf dalam berbagai kesempatan profesional maupun informal.
Ia mengenang sosok almarhum sebagai pemimpin yang baik, pekerja keras, dan sangat bertanggung jawab.
“Yusuf adalah figur yang selalu memprioritaskan kepentingan perusahaan dan timnya. Ia memiliki visi, integritas, dan komitmen yang kuat terhadap perkembangan industri perbankan daerah. Saya pribadi kehilangan sahabat sekaligus panutan,” ujar Henry.
Karier Panjang di BJB
Yusuf Saadudin dikenal sebagai bankir yang hampir seluruh perjalanan profesionalnya dihabiskan di Bank BJB.
Ia meniti karier dari berbagai posisi strategis hingga akhirnya dipercaya memimpin perseroan sebagai direktur utama.
Di internal BJB, Yusuf pernah menjabat sebagai Pemimpin Divisi Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) periode 2019–2021.
Setelah itu, kariernya berlanjut sebagai Kepala Divisi Kredit Konsumer pada 2021–Juli 2024. Pada 2024–2025, ia diangkat sebagai Direktur Konsumer dan Ritel.
Komitmennya terhadap pengembangan sektor kredit konsumer dan ritel membuat Yusuf dikenal sebagai salah satu figur penting dalam penguatan portofolio Bank BJB.
Atas rekam jejak tersebut, pada Maret 2025 ia resmi diangkat sebagai Direktur Utama.
“Keahliannya di bidang akuntansi dan hukum bisnis menjadikan Pak Yusuf memiliki perspektif menyeluruh dalam pengambilan keputusan dan pengelolaan risiko,” kata Henry.
Putra Jawa Barat yang Mengabdi untuk Daerahnya
Yusuf merupakan putra asli Bandung kelahiran 1973. Ia merupakan lulusan S-1 Akuntansi Universitas Padjadjaran (1999) dan meraih gelar Magister Hukum Ekonomi dan Bisnis di kampus yang sama pada 2015.
Bagi sebagian rekan dan kolega, Yusuf bukan sekadar profesional, tetapi sosok pemimpin yang rendah hati dan mudah didekati.
Kepergiannya meninggalkan duka mendalam tidak hanya di lingkungan Bank BJB. Tetapi juga bagi para sahabat dan tokoh industri perbankan yang pernah bekerja bersamanya.
“Indonesia kehilangan bankir muda yang visioner. Saya kehilangan seorang sahabat,” ucap Henry. ***
