KCJB vs Argo Parahyangan, Pilihan Terbaru dalam Perjalanan Jakarta-Bandung

KLIKNUSAE.com - KCJB vs Argo Parahyangan. Istilah ini rasanya tepat untuk menggambarkan kehadiran Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).

Dalam era ketika mobilitas menjadi aspek kunci dalam hidup kita, kecepatan untuk mencapai tujuan memang menjadi penting.

Meski PT KAI sejak lama telah menyediakan Kereta Argo Parahyangan, namun meluncurkan KCJB yang dioperasikan oleh KCIC (Kereta Cepat Indonesia China) menjadi alternatif baru. Khususnya, untuk perjalanan antara ibu kota negara dan Kota Kembang (Bandung).

Ini adalah berita yang patut dicatat bagi mereka yang sering melintasi jalur ini, terutama dibandingkan dengan pilihan andalan saat ini, yaitu Kereta Argo Parahyangan.

BACA JUGA: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Jadi Mesin Ekonomi Jawa Barat

Manajer Humas PT KAI Daop II Bandung, Mahendro Trang Bawono, mengungkapkan pandangannya tentang inovasi ini saat ditemui di Stasiun Bandung, Rabu 13 September 2023.

Dia menyebutkan, kereta cepat Ini memberikan alternatif bagi penumpang, karena memang segmentasinya berbeda. Dimana KCJB untuk orang yang membutuhkan kecepatan bolak-balik Bandung-Jakarta sehingga bermanfaat bagi mereka.

Sementara Argo Parahyangan untuk orang-orang yang tidak buru-buru, ingin menikmati perjalanan, jadi semakin banyak pilihan.

Walaupun KCJB mungkin menjadi opsi unggulan bagi pelancong yang mendambakan perjalanan yang lebih cepat, Argo Parahyangan masih tetap relevan.

BACA JUGA: Kereta Cepat Indonesia Buka Lowongan Pekerjaan Buat Posisi Ini

Saat ini, Argo Parahyangan masih mengoperasikan 10 perjalanan pada hari-hari biasa, dengan tambahan satu perjalanan pada akhir pekan.

Meskipun begitu, Mahendro menegaskan bahwa segala perubahan terkait jadwal akan segera diinformasikan kepada penumpang setia.

Kereta Pengumpan

Selain memperkenalkan KCJB, PT KAI Daop II juga mendukung operasionalnya dengan menyediakan kereta pengumpan (feeder) yang menghubungkan Stasiun Padalarang dengan Cimahi dan Kota Bandung.

Mahendro menjelaskan, sejauh ini dari Daop II sudah clear. Paling tinggal menunggu jadwal yang harus diselaraskan dengan kereta cepat.

BACA JUGA: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Disambung ke Surabaya, Ini waktu Tempuhnya

"Termasuk,  harga tiket saat operasional apakah akan bundling atau sendiri. Dan itu ranahnya kantor pusat," ujarnya.

Dalam rangka mendukung pengoperasian KCJB, PT KAI Daop II telah mempersiapkan lima rangkaian kereta feeder yang merupakan hasil produksi PT INKA.

Masing-masing rangkaian terdiri dari empat kereta dengan kapasitas total 200 orang. Rencananya, akan ada 72 perjalanan pulang pergi, dengan 36 perjalanan dari Padalarang dan 36 perjalanan dari Bandung.

Begitu pun, waktu tunggu antar kereta api (headway) sekitar 25 menit. Perjalanan dari Stasiun Padalarang ke Bandung menggunakan kereta feeder diharapkan dapat diselesaikan dalam waktu sekitar 19 hingga 20 menit.

BACA JUGA: Potensi Omset Kereta Cepat Jakarta-Bandung, 10 Miliar Per Hari

Dalam masa uji coba, akan ada delapan perjalanan bolak-balik antara Bandung dan Padalarang, yang akan menjadi tahap awal dari pengoperasian KCJB.

Mengenai akses ke Stasiun Tegalluar, Mahendro menekankan bahwa fokus utama saat ini adalah koneksi Bandung ke Padalarang.

Meskipun begitu, kemungkinan pembahasan mengenai jalur lain seperti ke Stasiun Cimekar tetap ada jika didorong oleh pemerintah.

Dengan adanya KCJB sebagai alternatif baru, perjalanan antara Jakarta dan Bandung semakin menarik dan beragam bagi para penumpang.

Dalam dunia yang terus bergerak, pilihan yang fleksibel dalam transportasi adalah suatu keharusan. Dan saat ini, dua opsi utama, KCJB vs  Argo Parahyangan, siap melayani berbagai kebutuhan perjalanan Anda. ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya