PHRI Yogyakarta: Wisatawan tak Perlu Khawatir Potensi Banjir ROB

KLIKNUSAE.com  – PHRI Yogyakarta mengemukakan potensi banjir ROB (banjir pesisir) tidak perlu menjadi kekhawatiran berlebihan bagi wisatawan yang ingin berkunjung ke Yogyakarta.

Sejauh ini secara umum kondisi di wilayah Yogyakarta baik-baik saja. Bahkan tingkat keterisian kamar hotel (okupansi) melebih ekspetasi.

“Ini di luar dugaan kita. Rata-rata okupansi di libur Nataru mencapai 80 persen untuk reservasi periode 23 Desember sampai 1 Januari 2023. Namun, masih ada beberapa hotel yang bisa menyediakan kamar,” kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Yogyakarta Deddy Pranowo Eryono ketika dihubungi Kliknusae.com, Kamis 22 Desember 2022.

Menurut Deddy, potensi banjir ROB yang disampaikan Badan Meteroleogi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Yogyakarta (BMKG YIA) tetap menjadi kewaspadaan bersama.

BACA JUGA: Studio Alam Gamplong, Sisi Lain Objek Wisata Buatan Yogyakarta

Namun, terkait dengan fasilitas bandara sejak awal sudah menjadi concern pemerintah setempat agar konstruksinya tahan terhadap ancaman banjir.

“Saya kira potensi banjir ROB tersebut sudah diantisipasi, sebelum pembangunan bandara YIA. Makanya, antara laut-bandara sangat jauh. Dan, saya kira tidak ada pengaruhnya terhadap wisatawan yang akan ke Jogja melalui bandara,” papar Deddy.

Pengumuman BMKG YIA

Sebagaimana diketahui, akun resmi BMKG YIA @infobmkgyia, Kamis 22 Desember 2022, peringatan potensi banjir pesisir  (ROB) untuk wilayah perairan Yogyakarta dan sekitarnya mulai berlaku tanggal 22 sampai 27 Desember 2022.

BACA JUGA: PHRI Yogyakarta Mendorong PUTRI Bisa Ikut Menumbuhkan Pelaku UMKM

“Adanya fenomena bulan baru pada tanggal 23  Desember 2022 dan Penrigee (jarak terdekat bulan  ke bumi) pada tanggal 24 Desember 2022 berpotensi  meningkatkan  ketinggian air pasang laut maksimum,” tulis pengumuman yang ditandatangani Prakirawan, Adnan Dendy Mardika.

Berdasarkan pantaun data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia, diantaranya:

  1. Pesisir Selatan Cilacap
  2. Pesisir Selatan Kebumen
  3. Pesisir Selatan Purworejo
  4. Pesisir Selatan Yogyakarta

BACA JUGA: Rakernas PHRI 2023 Pindah Ke Yogyakarta, Pelaku Usaha Hotel Tertekan Lagi

“Kondisi ini secara umum dapat menggangu aktivitas keseharian masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir,” lanjut Adnan.

Aktivitas yang dimaksud adalah bongkar muat  di pelabuhan, kegiatan di pemukiman pesisir serta usaha tambak garam dan perikanan darat.

Untuk itu, masyarakat dihimbau untuk selalu waspada dan siaga mengantisipasi dampak dari  gelombang tinggi dan pasang maksimum air laut.

“Kami berharap masyarakay juga selalu memperhatikan update informasi cuaca maritime dari BMKG,” tutup pengumuman BMKG YIA tersebut. ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae