Gelaran Piala Dunia U-17 2023, Dampaknya untuk Hotel di Bandung dan Yogyakarta

KLIKNUSAE.com - Piala Dunia U-17 2023 yang tengah berlangsung di beberapa kota besar Indonesia tidak hanya menjadi pertandingan sepak bola yang dinantikan.

Tetapi,  hajatan internasional ini  juga diyakini akan memberikan dorongan signifikan bagi sektor pariwisata masing-masing daerah yang menjadi venue Piala Dunia U-17.

Di Kota Bandung, Jawa Barat, misalnya, meskipun secara angka kunjungan wisatawan yang terkait piala dunia sepakbola ini belum terlihat, namun diyakini berimbas pada okupansi hotel.

"Untuk dampak dari Piala Dunia U-17 2023 ini, memang belum ada angka pasti ya. Sedang kita monitoring. Namun,  kalau  liat dari para penonton yang hadir stadion sedikit ya. Jadi saya rasa kalau ada peningkatan okupansi, tidak signifikan," kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat Herman Muchtar saat dihubungi Kliknusae.com, Kamis 16 November 2023.

BACA JUGA: Warga Sambut Antusias Trofi Asli Piala Dunia U-17 di Taman Dago Cikapayang

Menurut Herman, kalau secara umum tingkat hunian kamar hotel di Bandung pada bulan ini (November) mengalami peningkatan.

"Pada bulan November sampai Desember, memang trend okupansi hotel di Bandung naik. Ini karena tingginya kegiatan MICE dari pemerintah," ujar Herman.

"Tren tersebut masih akan berlangsung sampai sebelum memasuki Ramadhan. Karena, sebelum puasa biasanya anak-anak sekolah mengadakan studi tour dan yang lainnya," sambung Herman--yang juga Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Jawa Barat ini.

Kolaborasi PHRI Solo dan DIY

Sementara itu, Ketua PHRI Daerah Istimewa Yogyakarta, Deddy Pranowo Eryono, menyatakan terjadi kenaikan okupansi hotel selama berlangsungnya event Piala Dunia.

BACA JUGA: AHLI Yogyakarta Dukung Program Kemenparekraf Bangun Destinasi Pariwisata

"Ada peningkatan okupansi hotel 5-10 persen dari rata-rata 40-50 persen saat ini. Sehingga sekarang posisi tingkat hunian kamar mencapai rata-rata 45-50 persen," kata Deddy.

Senada dengan PHRI Jawa Barat, dikatakan Deddy, bahwa kenaikan tersebut apakah dampak dari Piala Dunia U-17 atau tidak.

"Kenaikan okupansi hotel saat ini lebih dominan karena adanya rombongan wisata pelajar instansi dan pelajar," tambah Deddy.

Namun demikian, Deddy berharap, event sepak bola prestisius ini dapat menjadi katalisator positif bagi pertumbuhan industri perhotelan di DIY.

BACA JUGA: PT KCIC Perluas Kerjasama Gratis Masuk Tempat Wisata di Bandung Raya

"Kami berharap peningkatan ini dapat terus berlanjut, sejalan dengan data okupansi dan reservasi hotel yang terus kami pantau," ujarnya.

Selain fokus pada peningkatan okupansi, Deddy juga mengungkapkan kerja sama yang erat antara PHRI Solo dan DIY.

Dalam komitmen bersama, keduanya sepakat untuk berbagi kunjungan tamu dengan skema dua hari di Jogja dan satu hari di Solo.

"Kami, ingin  menciptakan sinergi yang saling menguntungkan," katanya.

BACA JUGA: Pengusaha Hotel dan Restoran Lega, MUI Klarifikasi Soal Fatwa Boikot

Tak hanya itu, PHRI juga terlibat dalam rapat bersama dengan Dinas Pariwisata Kota Solo untuk merinci destinasi wisata yang dapat dikunjungi.

Deddy menyoroti inisiatif dari Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Menteri Pariwisata yang memprediksi lonjakan pengunjung ke Jogja dan Bali.

"Ini bukan hanya soal pertandingan sepak bola, tetapi juga tentang bagaimana kita dapat merangkul peluang ini. Yakni, bisa  mempromosikan keindahan dan kesejukan pariwisata DIY," tutup Deddy. ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae