Bali Dibully Bule, Ini Reaksi Netizen dan Pelaku Industri Pariwisata

KLIKNUSAE.com – Bali dibully bule. Belum genap dua bulan Pulau Dewata itu sudah “dihajar” keluhan oleh para wisatawan mancanegara (wisman).

Pada pertengahan April 2022 lalu, video seorang turis asing yang mengungkapkan kekecewaannya kala berkunjung ke Kuta, Bali, beredar di media sosial.

Turis tersebut mengaku merasa terganggu saat berjalan di Pantai Kuta.

“Kuta sangat buruk. Orang-orang mengganggumu saat kamu berjalan di pantai dan itu sangat menyebalkan. Aku tidak mau kembali ke Kuta atau ke Bali. Itu sangat buruk, aku senang aku akan pulang besok,” ujar turis tersebut dalam video yang kemudian beredar luas.

BACA JUGA: Wisatawan Domestik Mendominasi Kunjungan ke Kebun Raya Bali

Sebelum itu, pasangan bule Rusia terpaksa dideportasi karena memajang pose telanjang di salah satu pohon yang “disucikan” umat Hindu di Bali.

Terakhir, bule kembali bikin ulah. Sebuah video TikTok dari akun Ni Luh Djelantik, seorang aktivis, viral di jagad maya. Video tersebut berisi keluhan dari bule tersebut terhadap Bali.

"Kalau kamu mau berkunjung ke Bali, siap-siaplah. Karena polisi akan memberhentikanmu di mana-mana dan memintamu menunjukkan dokumen sampai kamu memberikan semua uangmu sampai kamu memberikan semua uangmu pada polisi korupsi ini," ujarnya.

Gelar Putri Kecantikan

Terang saja, kicauan wisman ini memantik reaksi keras dari para netizen di jagat maya.

BACA JUGA: Warga Bali Kecipratan Rezeki MotoGP Mandalika, Ini Yang Dilakukan

Dalam sebuah,  penelusuran  rupanya bule perempuan itu lebih dulu menyebarkan video tersebut di akunnya @lerusi_k.

Dalam prosesnya video itu langsung dihapus karena dianggap mencemarkan nama baik Bali.

"Gelar putri kecantikan berjejer tapi gak berakhlak menghina polisi," tulis salah satu netizen, Ni Luh Djelantik terkait Bali dibully bule.

Belakangan diketahui, Lerusi adalah miss global Estonia 2022. Dirinya diketahui sedang berada di Canggu Bali.

Dari keterangan video tersebut Lerusi diduga ditilang polisi karena tidak mematuhi peraturan lalu lintas.

BACA JUGA: Top, Bali Masuk Wisata Favorit 2022, Paling Disukai Wisatawan

"Neng sini ku kasih tahu. Kalau kamu taat aturan, gak bakalan ditindak sama pihak berwajib. Makanya kalau naik motor pake helm, bawa surat lengkap. Patuhi rambu lalu lintas jangan gaya-gayaan di jalanan seolah jalan punya nenek moyangmu," lanjut. Ni Luh Djelantik.

Kolom komentar pun penuh dengan kekecewaan netizen. Sebagai miss global dari Estonia, sikap Lerusi dianggap tidak baik.

"Kenapa sih bule-bule di Bali sekarang pada gak tau aturan," komentar seorang netizen.

"Kawal sampai deportasi mbook!!" tambah yang lain.

BACA JUGA: Aceh Art Festival 2022 Bangkitkan Kembali Gairah Seniman

Reaksi Asosiasi Pelaku Pariwisata

Sementara itu, Ketua Aliansi Pelaku Pariwisata Marginal Bali, Puspa Negara angkat bicara terkait wisatawan mancanegara yang melakukan foto telanjang di areal Pura Babakan, Tabanan.

"Saya kira begini,  itulah salah satu dampak dari kepariwisataan yang terjadi.  Ada vision error nya juga pariwisata ini. Artinya, ada yang perlu dilakukan pembenahan disana sini. Terutama,  menyangkut tiga hal yang pertama pengetahuan, keterampilan dan sikap," ungkap Puspa Negara.

Menurutnya, wisatawan harus memiliki sikap yang mengikuti culture budaya di Bali.

Hal tersebut menjadi tanggung jawab pemilik akomodasi juga. Ketika wisatawan datang untuk mendapatkan announce regulation tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di Bali.

BACA JUGA: Ekonomi Menurun, 3000 Pekerja Sektor Pariwisata Bali Kehilangan Pekerjaan

"Jadi sementara kami melihat beberapa pelaku pariwisata tidak membuat notice atau semacam pengumuman di lobi hotelnya. Apa yang bisa dilakukan oleh wisatawan dan apa yang tidak boleh dilakukan oleh wisatawan," tambahnya.

Hal tersebut yang perlu ditegaskan oleh semua pelaku pariwisata seperti para tour guide, travel agent dan juga biro perjalanan wisata.

Dimana perlu memberitahukan kepada wisatawan ketika masuk Bali, apa yang boleh dan tidak dilakukan.

“Minimal wisatawan diberikan penjelasan yang benar meskipun kadang wisatawan yang masuk Bali ada tiga jenis,” katanya seperti dikutip Kliknusae.com dari Tribunews. ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya