TMII Tambah Memburuk? Begini Tweet-an Netizen yang Viral
KLIKNUSAE.com – TMII tambah memburuk?. Begitulah yang digambarkan dari sebuah akun twitter bernama @RomitsuT.
Tweet-an ini pun langsung viral dan mendapatkan komentar ribuan netizen. Sampai berita ini diturunkan, Sabtu petang 22 Januari 2022, sudah 5.912 yang menyukai postingan video yang menggambarkan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) dulu dan sekarang.
Selain ada 1.018 komentar dari pembaca, video yang tampak terbengkalai sudah ditayangkan sebanyak 337 ribu tayangan.
@RomitsuT mengunggah sebuah video kompilasi yang membandingkan kondisi TMII sebelum dan sesudah dikelola oleh pemerintah.
BACA JUGA: De Park TMII, Tempat Nongkrong Anak Muda dengan Spot Instagramable
Dalam tweetnya menyebutkan, "TMII sebelum dan sesudah diambil alih dan dikelola oleh pemerintah. Ambyeaaarrrrrrrr.......merusak bukan menambah baik," tulisnya dalam video berdurasi 2 menit 20 detik yang diposting pada Rabu 19 Januari 2022 malam itu.
Netizen juga ikut mengomentari postingan itu dengan memberikan testimoni kunjungan mereka ke TMII baru-baru ini.
”Udah gak bener nih penguasaan dan pengelolaannya. Pemerintah sekarang ya bukan Orde Baru hehehe,” komentar akun @Jaketik_
“Berdasarkan Keppres 19 Thn 2021, TMII baru dikusisi Pemerintah dari Setneg pada 31 Maret 2021. Kok bisa terbengkalai secepat itu ya? Berarti pengeloa sebelumnya 44 tahun ngelola yg ngga bisa urus dong? Siapa sih yg ngurus sebelumnya,” tulis akun @dentul0410.
"Kok malah serem. Arena bermain jadi kaya uji nyali," komentar yang lain.
"Padahal tmii tuh hiburan murmer, coba deh tiap weekend atau musim liburan lewat ke daerah situ muacetnya puol. sayang banget kalau sekarang jadi ga terawat gitu," ujar netizen.
Terkait dengan soal tweet-an yang menjadi viral tersebut, manajemen TMII menyatakan bahwa saat ini sedang ada upaya revitalisasi.
"TMII memang sedang direnovasi. Detail rencana silakan hubungi PUPR. Perpres Nomor 116 tahun 2021 sebagai dasarnya, " kata Kepala Humas TMII Adi Widodo seperti dikutip Kliknusae.com dari detikcom.
BACA JUGA: TMII Harus Dikelola Berbasis 4.0, Siapa Yang Mau Beri Ide
Sebelumnya, Direktur Utama Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (TWC) Edy Setijono mengatakan TMII akan dipercantik dengan penataan khusus. Penataan dilakukan untuk menyongsong event G20.
Penggarapan itu, katanya, dimulai pada Januari dan direncanakan rampung pada Agustus atau paling lambat September.
Sampai saat ini juga belum jelas apakah TMII akan ditutup total untuk wisatawan atau tidak.
Revitalisasi Menyongsong KTT G20
Revitalisasi diawali dengan penataan lansekap sebagian taman mini untuk menyongsong KTT G20, Oktober 2022.
Selanjutnya, Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero) atau TWC mengusung konsep bertema "Indonesia Opera".
Sejalan dengan konsep tersebut, Urban+ meramu visi rancangan induk untuk pengembangan taman mini yang bersifat jangka panjang.
BACA JUGA: TMII Bakal Dikelola BUMN Pariwisata, Tak Lagi Campur Tangan Keluarga Presiden
Direktur Proyek Urban+ Rahman Wijaya mengatakan, visi rancangan induk ini untuk mengembalikan marwah TMII sebagaimana mestinya.
"Intinya sama seperti konsep taman mini dulu. Kalau orang tidak punya waktu untuk melihat Indonesia, ya datang ke sini," kata Rahman seperti dikutip Kliknusae.com dari Kompas.com, Rabu Rabu 19 Januari 2022 lalu.
Akan tetapi kali ini konsepnya dengan pendekatan yang baru dan lebih terarah. Jadi, budaya Indonesia bisa dirasakan, bukan sekadar dilihat.
Membangun Mimpi Baru Wajah TMII
"Jadi bayangannya adalah anjungan-anjungan itu bukan hanya kalau kita datang melihat museum.Tapi kita datang bisa melihat keseharian orang-orang dari berbagai provinsi," tutur Rahman.
BACA JUGA: Tingkat Keterisian Kamar Hotel Naik Tinggi Dibanding Tahun Lalu
Menurut dia, visi ini diibaratkan membangun mimpi baru dan wajah TMII dalam jangka waktu 30 tahun mendatang.
Kendati demikian, visi ini juga berguna untuk memberi sorotan pada hal-hal yang bisa cepat dirasakan masyarakat bahwa taman mini mulai berubah.
"Kami mengidentifikasi banyak hal. Kita mau menyegarkan kembali sistem pengelolaan dan memasukkan mimpi-mimpi baru," terangnya.
Hal ini pun tentunya membutuhkan waktu yang panjang. Rencananya memang dilakukan penataan secara perlahan dan bertahap.
Jadi yang diperlukan yakni konsistensi PT TWC dalam menjalankan program-program pengelolaan dan pengembangan TMII.
"Tetapi karena taman mini menjadi salah satu venue KTT G20, akhirnya dilakukan percepatan penataan lansekap untuk sebagian area," kata Rahman.
Terkait benarkah TMII tambah memburuk?, memang masih menunggu klarifikasi lebih lanjut dari manajemen TMII sendiri.
***