Bahan Baku Kapas Naik, Siap-siap Harga Baju Jadi Mahal
KLIKNUSAE.com - Bahan baku kapas mengalami kenaikan cukup signifikan dalam pekan terakhir ini. Di pasar dunia harga kapas mencapai US$ 1,04/pon atau melonjak 3% dibandingkan sehari sebelumnya.
Atau kalau dikalkulasi dalam seminggu terakhir, harga kapas melesat 10,98% secara point-to-point. Sejak akhir 2020 (year-to-date), harga komoditas ini meroket 30,45%.
Penyebab kenaikan harga kapas adalah gangguan panen di Amerika Serikat (AS), produsen kapas ketiga terbesar dunia.
Penyebabnya adalah penyebaran hama serangga yang akrab disebut pink bollworm. Serangga ini memang dikenal sebagai hama kapas.
Kenaikan permintaan juga mendorong kenaikan harga kapas. Kementerian Pertanian AS mencatat ekspor kapas pada musim 2020-2021 mencapai 16,4 juta bal.
BACA JUGA: Domba Garut Bukan Sekedar Ikon, Kini Didorong Jadi Kekuatan Eskpor
Terbesar Daam 15 Tahun Terakhir
Ini adalah yang terbesar dalam 15 tahun terakhir. China, Turki, dan Pakistan adalah sejumlah negara pembeli kapas terbesar dari Negeri Paman Sam.
Indonesia juga merupakan negara importir kapas. Sepanjang Januari-Juni 2021, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan impor kapas Indonesia adalah 382.594 ton dengan nilai US$ 979,67 juta.
Impor tidak terhindarkan karena produksi kapas nasional yang terus menurun. Kementerian Pertanian AS memperkirakan konsumsi kapas Indonesia tahun ini adalah 3,07 juta bal. Padahal produksinya hanya 3.010 bal.
Ini baru kapas, belum bicara produk turunannya seperti benang, kain, dan sebagainya. Kenaikan harga kapas tentu akan ikut mengerek harga produk-produk turunan tersebut.
BACA JUGA: Pria Ini Punya Kekayaan Rp 586 Triliun Dari Jualan Pakaian
Jadi kenaikan harga kapas akan sangat berdampak terhadap harga kebutuhan dasar manusia yaitu pakaian. Pakaian harus ada, memang mau ke mana-mana tidak pakai baju?
Inflasi kelompok pakaian dan alas kaki terpantau melambat dalam tiga bulan terakhir setelah mencapai titik tertinggi dalam 11 bulan terakhir pada Mei 2021.
Bulan lalu, inflasi kelompok ini adalah 1,04% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).
BACA JUGA: 5 Tren Fesyen Berkelanjutan 2021, Apa Saja ?
Namun kenaikan harga kapas baru terlihat signifikan memasuki pekan III September 2021. Jadi bagi dunia usaha yang melakukan impor akhir-akhir ini, sepertinya harus membayar dengan harga yang jauh lebih mahal.
Mahalnya biaya impor ini akan menaikkan biaya produksi yang nantinya dibebankan kepada konsumen dalam bentuk harga jual.
Jadi ada baiknya kita bersiap diri. Dalam waktu dekat, bukan tidak mungkin harga pakaian dan berbagai produk berbahan kapas bakal naik. ***
Sumber: cnbc Indonesia