KLIKNUSAEcom – Ratusan ribu dosis vaksin Covid-19 Johnson & Johnson atau Janssen telah tiba di Indonesia, Sabtu 11 September 2021.

Vaksin yang tercatat berjumlah 500 ribu itu datang dalam bentuk jadi dan siap untuk didistribusikan kepada masyarakat.

Ini merupakan pasokan pertama kedatangan vaksin Janssen, yang merupakan dukungan kerja sama dengan Belanda.

Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk vaksin dengan merek Janssen Covid-19 Vaccine pada 7 September lalu.

BACA JUGA: 45 Negara Akui Vaksin Sinovac untuk Turis, Bagaimana dengan Indonesia?

Lantas, ditujukan untuk siapa Ratusan Ribu Vaksin Johnson ini?

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan bahwa vaksin Johnson & Johnson akan diperuntukkan bagi masyarakat umum berusia 18 tahun ke atas.

“Iya. (Vaksin Janssen) ditujukan untuk masyarakat umum usia 18 tahun ke atas,” ujar Nadia, kemarin.

Adapun vaksin ini diberikan sekali suntikan atau dosis tunggal sebanyak 0,5 ml secara intramuscular.

BACA JUGA: Tuntaskan Vaksinasi, Tempat Wisata Siap Menerima Kunjungan Wisatawan

Melansir situs resmi, vaksin Janssen dikembangkan oleh Janssen Pharmaceutical Companies.

Vaksin ini menggunakan platform non-replicating viral vector atau menggunakan vektor adenovirus (Ad26).

Menurut kajian yang dilakukan dari sisi keamanan, secara umum pemberian vaksin Janssen diklaim dapat ditoleransi dengan baik.

Reaksi lokal maupun sistemik dari vaksin Johnson & Johnson menunjukkan tingkat keparahan grade 1 dan 2.

BACA JUGA: Hotel di Amerika Mulai Wajibkan Tamu Tunjukan Bukti Vaksinasi

Kita bisa akhiri pandemi Covid-19 jika kita bersatu melawannya. Sejarah membuktikan, vaksin beberapa kali telah menyelamatkan dunia dari pandemi.

Vaksin adalah salah satu temuan berharga dunia sains. Jangan ragu dan jangan takut ikut vaksinasi. Cek update vaksinasi.

Mari bantu tenaga kesehatan dan sesama kita yang terkena Covid-19. Klik di sini untuk donasi via Kitabisa. ***

Sumber: Kompas