Pariwisata Singapura "Babakbelur", Kunjungan Wisatawan Turun 85 Persen
JAKARTA, Kliknusae.com - Pariwisata Singapura diujung tanduk. Entah, butuh waktu berapa lama untuk bisa pulih kembali.
Yang jelas, kedatangan turis ke Singapura anjlok menjadi 2,7 juta tahun lalu, terendah dalam sekitar empat dekade.
Hal itu menyusul pembatasan perjalanan global yang belum pernah terjadi sebelumnya dan penutupan perbatasan di tengah pandemi Covid-19.
Berdasarkan data, jumlah totalnya turun 85,7 persen dari kedatangan di seluruh 2019, kata Dewan Pariwisata Singapura (STB),
Penerimaan pariwisata juga turun 78,4 persen menjadi US$4,4 miliar dalam tiga kuartal pertama tahun lalu, dari periode yang sama pada 2019.
Ini sebagian besar disebabkan oleh pembatasan perjalanan global yang belum pernah terjadi sebelumnya dan penutupan perbatasan, kata STB.
Kepala eksekutif STB Keith Tan mengatakan STB tetap yakin pada posisi Singapura sebagai salah satu tujuan wisata dan bisnis teraman dan paling menarik di dunia, dan prospek jangka panjang sektor pariwisata Singapura.
Meski perjalanan massal internasional tidak mungkin dilanjutkan secara besar-besaran tahun ini, dia mengatakan STB akan terus bekerja dengan mitra industri untuk mempersiapkan pemulihan.
Permintaan domestik kini menjadi penting untuk mendukung bisnis pariwisata, dengan perjalanan internasional terhenti.
Skema SingapoRediscovers Vouchers (SRV) diluncurkan pada Desember tahun lalu untuk mendukung pariwisata lokal.
Sejak bulan lalu, lebih dari 300.000 warga Singapura telah menggunakan skema SRV untuk melakukan pemesanan dengan hotel, atraksi, dan tur Singapura, menghasilkan lebih dari $ 35,9 juta dalam penukaran SRV dan pembayaran langsung.
STB menambahkan bahwa bisnis pariwisata juga memainkan peran kunci dalam pertempuran Singapura melawan Covid-19, dengan hotel menawarkan properti mereka untuk berbagai tujuan akomodasi, termasuk fasilitas karantina pemerintah, fasilitas isolasi swab, dan fasilitas khusus pemberitahuan rumah tinggal (SDF).
Lebih dari 70 hotel berfungsi sebagai SDF di berbagai titik sejak Maret tahun lalu, dan pada Desember tahun lalu, SDF telah menampung lebih dari 80.000 orang dengan pemberitahuan tinggal di rumah.
Prospek perjalanan internasional juga diperkirakan akan tetap suram tahun ini.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Senin, (01/02/2021), STB mengatakan bahkan dengan pengembangan beberapa vaksin, perjalanan rekreasi massal dan kepercayaan wisatawan akan membutuhkan waktu untuk kembali.
"Oleh karena itu, kami berharap kedatangan pariwisata dan penerimaan pariwisata tetap lemah pada tahun 2021," tulis laporan tersebut. (*/adh)
Sumber: Bisnis.com