Ini Permintaan Kadin Bali Saat Berdialog Dengan Menparekraf Sandiaga Uno

BALI, Kliknusae.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bali meminta pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) segera menetapkan actionable program berdasar diskusi dan rapat-rapat yang telah berjalan sejak tahun lalu.

"Pemulihan ini tidak bisa sekaligus, kami sadari memang harus bertahap, maka kami harap program jangka pendek yang actionable ini harus segera diluncurkan. Contohnya alternatif stimulus bagi Bali dari kalangan investasi seperti apa, karena Bali butuh bantuan dana yang besar," demikian disampaikan Ketua Kadin Bali Made Ariandi, dalam diskusi bersama Menparekraf Sandiaga Uno di Desa Wisata Taro, Gianyar, 29 Januari 2021.

Menurut Made, jika memungkinkan pemerintah juga bisa mendorong para investor agar membantu pendanaan selain dari pemerintah sendiri.

Made juga menekankan  bahwa program vaksin mandiri atau vaksin gotong royong harus pula mendapat prioritas untuk membangun kepercayaan pasar baik domestik maupun internasional.

Hal ini sesuai arahan Ketum Kadin Indonesia, bagaimana kepercayaan terhadap wisman akan kondisi kesehatan di dalam negeri harus benar-benar dijaga.

Teknis pelaksanaan vaksin gotong royong dan vaksin mandiri sendiri saat ini masih terus  digodok oleh Kadin Indonesia Pusat.

Melalui dana recovery sektor pariwisata,  vaksinasi akan mentargetkan 1,2 juta pekerja di sektor pariwisata. Dengan cara ini kelak akan mampu menumbuhkan dan membangkitkan kepercayaan publik terhadap Bali.

"Dan ini seiring dengan konsep FCC (Free Covid Corridor ) yang di programkan Pak Menteri. Hasil diskusi dengan Kemenparekraf dengan Kadin Bali ini akan dilaporkan kepada Gubernur Bali sebagai pemangku kebijakan di Provinsi Bali" ujar Made Ariandi.

Menanggapi hal tersebut Sandi Uno serta merta menelpon Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia.

"Atas permintaan kanda-kanda saya di KADIN Bali, kita langsung telpon saudara saya Pak Bahlil sekarang. Ini harus cepat dan saya akan ajak beliau datang ke Bali dalam kunjungan berkantor di sini bulan depan. Tentunya bersama para investor juga agar ini bisa cepat realisasinya, seperti apa yang kita mau dan bagaimana mekanismenya," kata Sandiaga merespon usulan Kadin Bali tersebut.

Hadir dalam acara diskusi yang sangat casual tersebut, Ketua Umun Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Provinsi Bali, Made Ariandi yang didampingi Wakil Ketua bidang Pariwisata Agus Maha Usadha (Divisi DTW) dan  I Made Ramia Adnyana, (Divisi akomodasi).

Tampak hadir juga  Kepala Dinas Pariwisata Daerah (Disparda) Provinsi Bali I Putu Astawa, Camat Tegallalang, Kades Taro, Ketua Pokdarwis Desa Taro serta undangan lainnya.

Ramia Adnyana membenarkan dalam pertemuan tersebut juga disampaikan kondisi terkini pariwisata di Bali. Saat ini yang ditunggu adalah langkah-langkah konkret dari pemerintah pusat mengingat, Pariwisata Bali sejak  Maret 2020 mati suri.

"Pengetatan pengunjung ke Bali sudah kita lakukan, audit CHSE sudah ribuan tempat usaha yang disasar. Terakhir juga kami ikut melaksanakan PPKM. Tujuannya, untuk tetap membangun trust pada wisatawan," kata Ramia kepada Kliknusae.com, Senin (01/02/2021).

Kadin Bali pun mendukung penuh konsep Pemprov Bali dengan Masyarakat Produktif Aman Covid (MPAC)-nya.

"Tentu, pemerintah pusat juga harus mendukung hal tersebut  dengan menyerap dan mempermudah akses-akses yang dibutuhkan Bali, agar kami tetap bisa survive dan bertahan ditengah badai Covid-19 yang maha dahsyat ini," lanjut Ramia-yang juga Wakil Ketua Umum DPP Indonesian Hotel General Manager Association (IHGMA) ini.

Saat ini, kata Ramia, berdasar data September 2020 terdapat hampir 75 ribu tenaga kerja di sektor pariwisata yang telah dirumahkan dan bahkan tanpa gaji.

Dibagian lain Ketua Nawa Cita Pariwisata Indonesia (NCPI) Bali Agus Maha Usadha mengemukakan bahwa Kadin Bali telah merancang beberapa pola investasi sebagai injeksi pemulihan ekonomi daerah.

"Jadi semua harus sesuai data, alokasi yang jelas dan transparan. Kami yakin dengan kajian yang tepat dan matang melibatkan pelaku usaha di daerah program re-injection fund berupa pola investasi yang berkelanjutan dan strategis akan mampu mengakselerasi recovery program ini," katanya. (adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae