Horee, Negara Membebaskan Turis  Liburan Setelah Divaksin

Kliknusae.com - Sabar. Jangan buru-buru angkat koper. Sebab kebijakan liburan bebas ini baru terjadi di Seychelles. Sebuah negara kepulauan yang berada di Samudera Hindia.

Atau tepatnya di sekitar 1.600 km sebelah timur daratan Afrika, dan sebelah timur laut Madagaskar.

Pemerintah setempat  mengizinkan wisatawan internasional yang telah vaksinasi Covid-19 untuk berkunjung ke sana tanpa harus dikarantina.

Melansir Lonely Planet, Rabu (20/1/2021), negara tersebut akan menyambut pelancong yang menunjukkan sertifikat vaksin dan bukti negatif swab PCR yang diambil 72 jam sebelum keberangkatan.

Namun, para wisatawan dapat berkunjung dua minggu setelah mendapatkan dosis vaksin kedua.

Selanjutnya, mereka harus mengunggah sertifikat vaksin dan bukti negatif swab PCR ke aplikasi Travel Authorization negara tersebut.

Selain mengunggah dua informasi tersebut sebelum keberangkatan, mereka juga wajib mengunggah informasi paspor, serta rincian penerbangan dan akomodasi mereka.

Wisatawan yang tiba dari negara-negara dalam Kategori 1 dan 2 Seychelles dan mereka yang tiba dengan jet pribadi wajib menunjukkan negatif swab PCR yang diambil dalam waktu 72 jam setelah kedatangan.

Dalam situs resmi Kementerian Pariwisata dan Luar Negeri Seychelles, Kamis (21/1/2021), negara dalam Kategori 1 adalah Australia, Bahrain, Botswana, Burundi, Kamboja, China, Cote d'Ivoire, Kuba, Mesir, Estonia, Finlandia, Gabon, Ghana, dan Islandia.

Kemudian Irlandia, Israel, Jepang, Kenya, Kuwait, Liechtenstein, Malawi, Maladewa, Malta, Mauritius, Monaco, Mongolia, Selandia Baru, Nigeria, Norwegia, Pakistan, Qatar, Rwanda, Arab Saudi, Singapura, Sri Lanka, Tajikistan, Thailand, Togo, Uzbekistan, Vietnam, Zambia, dan Zimbabwe.

Sementara daftar negara dalam Kategori 2 adalah Austria, Perancis, Jerman, Italia, Swiss, dan Uni Emirat Arab.

Bagaimana dengan wisatawan yang belum vaksinasi Covid-19?

Bagi wisatawan yang belum vaksinasi Covid-19, hingga saat ini Seychelles masih belum mengizinkan mereka untuk berlibur.

Adapun, aturan akan tetap berlaku hingga pertengahan Maret 2021 berdasarkan perkiraan hanya kurang dari tiga perempat populasi orang dewasa setempat yang divaksinasi.

"Kami berharap ini akan membuka industri pariwisata bagi penduduk setempat. Terutama bagi hotel-hotel kecil yang berjuang di La Digue, Praslin, dan juga di Mahe," kata Menteri Pariwisata dan Luar Negeri Seychelles, Sylvestre Radegonde, mengutip Lonely Planet.

Dia menambahkan, langkah tersebut juga diharap dapat memberi dorongan yang sangat dibutuhkan perekonomian negaranya.

Daya tarik utama yang dimiliki Seychelles adalah pantai-pantainya yang memiliki air biru kehijauan dan pohon palemnya.

Pembukaan kembali negara tersebut merupakan hal yang penting karena perjalanan dan pariwisata menyumbang sekitar 65 persen dari produk domestik bruto Seychelles.

Bagaimana dengan Indonesia ? (*/kom/adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae