MASATA Bali Resmi Terbentuk, Pengurus Inti Kaum Milineal

BALI, Kliknusae.com - Pengurus Pusat Masyarakat Sadar Wisata (MASATA) Provinsi Bali resmi terbentuk. Organisasi yang secara nasional berdiri pada tahun 2018 ini terus berupaya untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata di tengah pandemi corona (Covid-19).

Selain Bali, pelantikan kepengurusan MASATA DPD dan DPC seluruh Indonesia itu dilakukan secara serentak melalui virtual (online), pada Sabtu (03/10/2020).

Ketua Umum MASATA, Panca Rudolf Sarungu dalam sambutannya  menyampaikan bahwa organisasi yang dirintis sejak 2018 secara nasional ini telah memulai aktifitas perdananya dalam program Bali Great Xperience 2018 ketika pemulihan erupsi Gunung Agung lalu.

"Setelah itu kami memulai mensosialisasikan keberadaan organisasi MASATA ke pemerintah pusat terutamanya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif selain ke seluruh provinsi dan kabupaten/kota," jelasnya.

Dari konsolidasi akhirnya terdaftar 10 Dewan Pengurus Daerah (DPD) di tingkat Provinsi dan 33 Dewan Pengurus Cabang (DPC) di tingkat Kabupaten/Kota.

Pada kesempaan tersebut dibacakan Surat Keputusan pengangkatan dan pelantikan pengurus inti DPD MASATA Bali oleh Sekretaris Jendral (Sekjen) DPP MASATA, Andi Azwan.

Posisi Ketua Umum DPD MASATA Bali dijabat Dr.(C) I Made Ramia Adnyana,SE.,MM.,CHA dengan Sekjen I Ketut Swabawa, CHA dan Bendahara Umum Ni Made Gandhi Sanjiwani, S.Par.,M.Sc.

Ramia Adnyana saat dihubungi Kliknusae.com, Minggu (04/10/2020) mengemukakan bahwa keberadaan DPD MASATA Bali adalah sangat penting mengingat terbentuknya MASATA secara resmi adalah di Bali.

"Kami di industri pariwisata membutuhkan peran yang lebih kreatif dan inovatif dalam merespon setiap dinamika / perubahan jaman. Apalagi setelah wabah COVID-19 sekarang ini, terus terang para stakeholder tidak dapat berjalan sendiri-sendiri lagi," ujarnya.

Ia mencontohkan, dirinya selaku praktisi perhotelan harus bisa bersinergi dengan pelaku wisata lainnya dalam satu format yang matang dalam satu visi misi untuk membangun destinasi.

"Terutama menghadapi pemulihan pasca pandemi ini, seluruh komponen harus bersatu padu seperti pemandu wisata, pelaku taman rekreasi, penyedia akomodasi, transportasi hingga pengelola desa wisata dan lainnya harus punya 1 media untuk bekerjasama," kata Ramia soal pandangannya atas terbentuknya organisasi ini di Bali.

Memajukan Pariwisata

MASATA sendiri diharapkan dapat memberikan masukan dan bersinergi dengan pemerintah daerah demi kemajuan pariwisata.

Keinginan itu disampaikan oleh Sekjen MASATA Bali ketika mendapat kesempatan menyampaikan pandangannya pada kegiatan virtual tersebut.

Ditambahkan Ramia-yang juga General Manager H Sovereign Bali, sebagai organisasi berbasis masyarakat maka domain yang akan banyak berperan pada dimensi frontliner atau lapisan masyarakat terdepan yang bergerak di bidang kepariwisataan.

"Sederhananya seperti ini, hotel yang mewah yang terletak di suatu lokasi namun kondisi masyarakat sekitarnya kurang mendukung dari sisi pemahaman pariwisata dan kesehatan atau kelayakan usaha akan merasa susah dalam menjalankan bisnis secara proper," ungkapnya.

"Ini yang akan kami garap dan dalam komunikasi kami dengan Deputi Kelembagaan dan SDM Kemenparekraf sebelumnya bahwa pemerintah akan membangun desa wisata mandiri sebanyak 250 desa hingga 2024 mendatang," sambunya.

Terkait hal itu, pihaknya telah juga diminta menyiapkan draft strategi khususnya untuk Bali yang akan dibahas selanjutnya lebih rinci pada pertengahan Oktober 2020 ini.

Kaum Milineal

Disinggung soal adanya wajah pendatang baru dalam organisasi kepariwisataan ini,Ramia Adnyana beralasan  bahwa dirinya tidak mau mengganggu rekan-rekan lainnya yang telah berkarya dan mengabdi sesuai bidangnya.

"Jadi semakin banyak yang berkarya kan akan lebih bagus juga hasilnya. Kami masukkan pendatang baru dari generasi millenial dalam pengurus inti ini untuk menampilkan kinerja pengurus yang agresif, target oriented serta multiflyer effect bagi masyarakat luas," paparnya.

Salah satunya adalah Gandhi Sanjiwani, seorang dosen pariwisata salah satu PTS pariwisata di Bali selain juga sebagai pioner dan ketua salah satu desa wisata yang ada di Kabupaten Gianyar.

"Saya berterima kasih kepada Pak Swabawa yang telah memberi saya kepercayaan untuk mengemban tugas ini. Saya berharap dapat berkontribusi dengan positif atas bimbingan para senior sebelum saya melanjutkan penugasan ke Amerika" kata  Gandhi Sanjiwani, seorang wanita muda tokoh desa wisata berbasis digital tersebut.

Terakhir, Ramia berharap kehadiran DPD MASATA Bali dapat memberi warna lebih atraktif dan mampu mengakselerasi pembangunan kepariwisataan berbasis masyarakat. Selamat atas terbentuknya dan dilantiknya DPD MASATA Bali. (adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya