Profesi Sekretaris, Dulu dan Sekarang di Masa Pandemi

BANDUNG, Kliknusae.com - Tak lekang oleh waktu, meski arus perubahan global begitu kencang. Begitulah gambaran sekretaris profesional yang tergabung dalam Ikatan Sekretaris Indonesia (ISI), suatu wadah bagi profesi sekretaris yang telah berdiri sejak 1972.

Pada diri seorang sekretaris profesional di masa kini, ada yang tetap dan ada yang berubah seiring perkembangan jaman.

Dia tetap professional melaksanakan tugas sesuai deskripsi kerja sebagai pendamping atasan dalam mengelola perusahaan atau instansi.

Terus mendedikasikan diri untuk rutinitas pekerjaan dari pagi sampai petang. Dia tetap berpenampilan menarik dan selalu berupaya mengembangkan diri untuk menunjang karirnya. Selain itu semua, seorang seketaris profesional juga harus smart.

Perkumpulan ini berpusat di Jakarta dan mempunyai cabang di Bandung, Semarang, Surabaya dan Lhokseumawe.

Sejak didirikan di Jakarta kemudian meluas hingga Bandung, Semarang, Surabaya hingga Lhokseumawe, perkumpulan ini telah mendukung para sekretaris untuk senantiasa siap berkompetisi dalam dunia kerja yang menuntut kompetensi dan profesionalisme.

Namun perubahan jaman tidak dapat dihindari dari waktu ke waktu. Ada anggota yang pernah berada dalam suatu era ketika mengetik masih menggunakan mesin ketik manual.

Kemudian terjadi alih generasi ketika bekerja menggunakan mesin ketik elektronik dan seterusnya hingga kini dimana perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat telah membuat banyak sekali perubahan, termasuk perubahan di dunia bisnis dan dunia kerja.

Tantangan demi tantangan telah dihadapi oleh para sekretaris profesional agar tetap dapat berada dalam dunia profesinya secara mumpuni.

Suatu tantangan berat yang akan dihadapi mereka adalah ketika beberapa pakar meramalkan bahwa profesi ini akan punah dengan hadirnya AI (Artificial Intelligence), robotisasi. Dan akankah sekretaris tergantikan oleh robot?

Tapi, sebelum mengkhawatirkan suatu keadaan dimasa mendatang, ada yang lebih perlu diperhatikan dimasa kini.

Masa pandemi, dimana virus corona yang bermula dari Wuhan Tiongkok, yang dengan begitu cepatnya menyebar dan melanda hampir seluruh negara didunia, yang memaksa manusia untuk mengubah gaya hidupnya.

Mengubah sistem kerjanya, dari Work From Office to Work From Home dan berlanjut menjadi mengubah pola kerja Adaptasi Kebiasaan Baru.

Tak terkecuali para sekretaris yang masih aktif bekerja. Perusahaan-perusahaan diharapkan untuk terus dijalankan demi tetap berputarnya roda perekonomian.

Para pimpinannya harus tetap bergerak mengendalikan usahanya. Siapa lagi yang dapat diandalkan untuk membantu, kalau bukan para sekretaris tersebut.

Pertanyaannya kemudian, bagaimana harus bersikap dalam kondisi seperti ini yang mengharuskan manusia tidak dapat lagi berada dalam kondisi normal seperti sebelum wabah merebak.

Diskusi inilah yang dibedah secara gamblang oleh Camelia Sungkar dalam webinar dengan topic The Way We Work is Changing, Are You?  5 September 2020 lalu.

Camelia Sungkar-yang merupakan senior Executive Secretary Bank BTPN dan pernah menjabat sebagai Ketua ISI DPC Bandung periode 1993 - 1996, membagikan pengalamannya tentang bagaimana mengatasi rasa frustrasi dan cara menghadapi kompleksitas bekerja dari jarak jauh sambil menciptakan peningkatan nilai dan mendorong pertumbuhan karier.

Pembahasan dalam webinar tersebut menitik beratkan pada VUCA : Volatility, Uncertainty, Complexity and Ambiguity.

Dikatakan oleh Camelia, bahwa menyelaraskan diri dengan perubahan merupakan salah satu kunci untuk bertahan dan berkembang.

Bertindak sebagai pemandu acara  dalam webinar yang diselenggarakan Dewan Pengurus Pusat (DPP) ISI adalah Marcellina Utami Ngesti, Kepala Bidang Pendidikan.

Acara ini diikuti lebih dari 100 peserta dari Lhokseumawe, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Pontianak, Lampung dan kota-kota lainnya di Indonesia.

Mereka datang dari berbagai latar belakang, mulai para executive secretary, pendidik, guru/dosen bidang kesekretarisan dan administrasi bisnis, serta para professional lainnya, bahkan ada beberapa siswa SMK dan juga mahasiswa yang mengikuti acara webinar ini.

Dewan Pengurus Pusat ISI berharap acara ini dapat juga menjadi ajang untuk menjalin komunikasi dengan anggota maupun non anggota. (*/adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya