Hermawan Kartajaya: Fase New Normal Akan Merubah Tren Pariwisata Back to Nature
Kliknusae.com - Memasuki fase New Normal ada tren baru yang mengarah pada natural tourism, dimana orang kembali pada alam.
Wisatawan tidak saja ingin menikmati alam terbuka,tetapi juga mencari makanan yang dihasilkan dari proses budidaya tanaman alami.
"Sesudah Covid-19 ini, saya punya feeling pariwisata akan menuju ke sustanable tourism. Khususnya nature, culture dan local economi. Jadi, kayanya orang lebih ke nature sesudah ini (Covid-19). Semua akhirnya back to nature. Orang perlu makanan organik sehingga semua kesehatan menjadi element yang sangat penting," demikian disampaikan Founder & Chairman MarkPlus,Inc, Hermawan Kertajaya saat membuka webinar MarkPlus Government Roundtable dengan tema 'Jawa Barat-Destinasi Investasi Prioritas Indonesia di Era COVID-19', Kamis (25/6/2020).
Webinar yang diikuti 1000 peserta dari berbagai element ini menghadirkan pembicara diantaranya, Gubernur Ridwan Kamil, Direktur Bank BJB Yuddy Renaldi, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana,Wali Kota Bogor Bima Arya dan Bupati Karawang--yang diwakili oleh Ketua Bappeda Eka Sanatha.
Konsep wisata berkelanjutan atau sustainable tourism diprediksi akan mendominasi tren liburan sepanjang tahun, dimulai pasca pandemic coroba. Secara sederhana, konsepnya bisa dijabarkan menjadi wisata dengan sesedikit mungkin jejak sampah, mendukung komunitas lokal, dan melestarikan budaya.
Oleh sebab itu, Hermawan Kertajaya mengemukakan Jawa Barat yang memiliki potensi lahan pertanian yang mumpuni, harus bisa memanfaatkan peluang ini.
"Bisa menghadirkan industri 4.0 untuk pengembahan pertanian. Dan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) sedang menjajaki untuk membuka lahan seluas 120 hektar di Cisaat,Bekasi sebagai pengembangan pertanian dengan teknologi tinggi," tambahnya.
Sementara itu Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil optimistis bahwa sektor pariwisata di wilayahnya dapat segera pulih dalam waktu dekat.
Hal ini didasari oleh data Covid-19 di sebagian besar wilayah Jabar sudah mulai terkendali, sehingga sektor wisata dapat segera direlaksasi.
Selain itu, pengunjung utama destinasi wisata di Jabar adalah wisatawan lokal yang kondisinya relatif lebih aman.
"Setiap tahun Jabar menerima kunjungan dari 50 juta wisatawan lokal," ujar Emil.
Menurutnya, mereka datang dari berbagai daerah, dan antusiasmenya tidak pernah surut. Termasuk pada masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Proporsional yang diterapkan belum lama ini. Ia menyontohkan, kunjungan ke Puncak Bogor pekan lalu.
Adapun wisatawan yang berdatangan ke destinasi wisata tersebut didominasi oleh warga DKI Jakarta. Karenanya Pemprov dan Pemda setempat segera melakukan rapid test.
"Kami melakukan rapid test kepada dua ribu wisatawan, hasilnya yang reaktif 88 orang," kata Emil.
Setelah dilakukan swab test, yang positif kurang dari lima orang. Hal tersebut cukup menggambarkan kesiapan Pemprov dan Pemda di wilayah Jawa Barat untuk kembali membuka destinasi wisata yang ada.
Emil menuturkan, dengan pulihnya sektor pariwisata, diharapkan ekonomi masyarakat pun dapat ikut membaik.
(adh)