PLN Bebaskan Tagihan Listrik Selama 6 Bulan Mulai 3 Mei,Untuk Hotel Ada Pemutusan Aliran
Kliknusae.com - Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Zulkifli Zaini menyatakan, PLN menyiapkan mekanisme teknis penggratisan tagihan listrik bagi pelanggan Bisnis skala Kecil (B1) dan Industri skala Kecil (I1) yang memiliki sambungan daya 450 VA.
Keputusan pembebasan tarif tagihan listrik dan pemberian token listrik gratis bagi pelanggan golongan tersebut telah diputuskan oleh pemerintah melalui Rapat Terbatas pada 29 April 2020 silam.
"Sangat jelas dan tergambar nyata kebijakan bapak presiden dalam merasakan penderitaan dan kesulitan masyarakat akibat pandemi Covid-19 ini. Oleh karena itu, PLN langsung menyiapkan langkah-langkah teknis pembebasan tagihan listrik bagi pelanggan Bisnis Kecil dan Industri Kecil, sebagaimana kami telah menyelesaikan pembebasan tagihan dan pemberian diskon bagi pelanggan rumah tangga pada bulan April yang lalu," papar Zulkifli.
Asal tahu saja, sebulan yang lalu pemerintah membebaskan tagihan listrik bagi pelanggan golongan Rumah Tangga (R1) 450 VA dan pemberian diskon 50% bagi pelanggan golongan Rumah Tangga 900 VA Bersubsidi. Kebijakan tersebut telah dituntaskan PLN dalam sepekan sejak keputusan diambil oleh Pemerintah.
"PLN sangat antusias dan bertanggung jawab penuh untuk menjalankan komitmen dan menerjemahkan kepedulian pemerintah dalam melindungi dan membantu para pelaku bisnis dan industri kecil. Kami juga akan menempuh berbagai jalur sehingga pembebasan tagihan dapat secepatnya dinikmati oleh pelanggan yang berhak," ungkap Zulkifli.
Ia menambahkan, apabila pembebasan dan pemberian diskon bagi pelanggan listrik pada tahap pertama menyasar rumah tangga dan berlaku selama 3 bulan, maka kebijakan kedua ini pemerintah akan memberlakukan pembebasan tagihan bagi pelaku bisnis kecil dan industri kecil dengan durasi hingga enam bulan.
"Sangat tergambar jelas bagaimana upaya keras dan terencana dari bapak presiden untuk melindungi kalangan bisnis dan industri kecil, karena pada program pembebasan tagihan listrik yang kedua ini, durasinya lebih panjang. Kami akan siapkan teknisnya secepat mungkin, sehingga kebijakan mulia ini dapat dirasakan secepat-cepatnya sesuai perintah presiden," kata Zulkifli.
Saat ini, menurut Zulkifli, tim PLN sedang menyiapkan sistem untuk memasukkan sekitar 500.000 pelanggan listrik golongan bisnis kecil dan industri kecil berbasis token di Indonesia. Proses tersebut akan memakan waktu sekitar 12 jam sampai seluruh pelanggan yang berhak mendapatkan token gratis.
"Estimasi kami sudah selesai satu hari. Yang sudah tersedia langsung bisa digunakan. Kami memastikan bahwa pada hari Minggu, 3 Mei 2020 nanti, seluruh token sudah di-generate, sehingga program ini langsung dirasakan manfaatnya. Sejalan dengan semangat berpihak dan peduli yang disampaikan bapak presiden," tutup Zulkifli.
Industri Perhotelan Merana
Selain UMKM, industri pariwisata, khususnya di bidang perhotelan cukup merasakan beban listrik yang ditanggung ditengah pandemi corona. Sudah banyak pemutusan aliran listrik karena tak mampu membayar beban tagihan yang cukup besar.
"Tidak ada kebijakan yang bisa meringankan kami. Mereka memutus aliran listrik begitu saja kepada property yang sudah tidak beroperasi. Mestinya melakukan pemutusan begitu saja. Berikan penangguhan karena dana yang kami miliki saat ini dialihkan untuk membayar karyawan agar mereka tetap bisa makan," kata Chief Executive Officer (CEO) Perisai Group Perry Tristianto dalam video konperensi PHRI Jawa Barat,Jumat (1/5/2020).
Menurut Pendiri FO pertama di Bandung ini, beban listrik untuk industri UMKM dirasakan masih cukup besar. Sementara dalam kondisi zero income seperti sekarang,jangan untuk membayar beban listrik untuk mencukup penggajian karyawan saja sudah repot.
Sementara itu Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat Herman Muchtar menegaskan agar PLN bisa memberikan dukungan yang konkret terhadap industri perhotelan yang sedang colaps seperti sekarang.
Kalau tidak ada stimulus sama sekali maka juga tak ada lagi yang bisa dilakukan bagi pengusaha karena pasrah saja.
"Silahkan putus saja aliran listriknya, kami industri perhotelan di seluruh Indonesia akan secara serentak mempersilahkan PLN melakukan itu, kalau memang tidak bisa mengeluarkan keringan. Sebab apa, ya mau dibayar pakai apa karena sudah tiga bulan ini zero income. Kalau pun masih ada cadangan dana untuk sementara ini lebih di fokuskan untuk mengamankan supaya karyawan bisa makan dulu, sebelum ada bantuan dari pemerintah," papar Herman--yang juga Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Jawa Barat ini.
(adh)