Booking Kamar Hotel Di Pangandaran Baru 35 Persen

Kliknusae.com - Menutup akhir tahun banyak warga memilih pantai sebagai tempat liburan. Moment ini pun sangat dimanfaatkan pelaku industri hotel dan pemilik restoran. Rejeki akhir tahun biasanya cukup membantu meningkatkan revenue.

Tak terkecuali di Kabupaten Pangandaran. Kawasan pantai yang indah masih menjadi daya tarik masyarakat untuk menghabiskan akhir tahun dan tahu baru.

Lalu bagaimana kondisi tingkat hunian kamar menjelang akhir tahun?

Sejauh ini belum terlihat lonjakan tamu yang menginap, namun seperti tahun-tahun sebelumnya, booking kamar baru akan terlihat di last minute.

"Sampai minggu kemarin, baru sekitar 35 persen yang booking. Hari ini saya belum cek lagi karena kebetulan saya sedang di Bandung," kata General Manager Arnawa Hotel Aby Kuwanto kepada Kliknusae.com, Senin (09/12/2019).

Hal senada juga disampaikan General Manager Horison Palma Pangandaran Ferry bahwa belum ada lonjakan tamu yang memesan kamar untuk liburan akhir tahun.

"Untuk tamu hotel disini susah ditebak ya. Sekarang saja baru 50 persen yang full booked. Tahun lalu di awal tahun. Begitu pun tahun sebelumnya di last minute, jadi agak susah memastikan," kata Ferry.

Sementara itu, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Pangandaran Agus Mulyana mengatakan bahwa untuk liburan akhir tahun, biasanya kamar hotel akan terisi penuh. Bahkan rumah-rumah penduduk pun kerap disewakan.

"Pemiliknya, malah kadang tidur di pos ronda. Moment ramai seperti ini bisanya terjadi di akhir tahun dan liburan lebaran, seperti Idul Fitri dan Idul Adha," kata Agus.

Konsekuensinya saat ramai pengunjung biasanya harga kamar akan ikut naik.

"Kenaikan kamar-kamar hotel pada saat liburan itu sudah menjadi hal biasa di Pangandaran. Misalnya kalau hari biasa Rp 300 ribu, di liburan akhr tahun seperti sekarang bisa menjadi Rp. 600 ribu per malam," lanjut Agus.

Tentu saja, lanjut Agus,dengan kenaikan harga sewa kamar hotel harus didukung peningkatan pelayanan kepada pengunjung hotel.

"Jadi pengunjung juga merasa puas, aman dan nyaman selama menginap menghabiskan liburannya di Pangandaran," ujar Agus.

Namun demikian, untuk mengantisipas ketidaknyamanan pengunjung,Agus, berharap kepada Pemkab Pangandaran sebaiknya mulai menyosialisasikan agar pedagang musiman dari luar tidak masuk saat liburan akhir tahun ke obyek wisata pantai Pangandaran.

Pedagang musiman itu mereka yang berasal dari luar Pangandaran. Bisanya mereka datang tiap moment libur lebaran dan tahun baru. Mereka mendidikan tenda atau seng di sekitar destinasi pantai.

Kadang mereka menaikkan harga semaunya sendiri, sehingga merugikan wisatawan.

"Ini tentu bisa berdampak buruk karena bisa memunculkan kesan Pangandaran tidak ada awareness kepada wisatawan yang datang," tutupnya.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya