Industri Pariwisata Pangandaran Dorong Percepatan Akses Tol dan KA

KLIKNUSAE.com – Pelaku industri pariwisata Pangandaran, Jawa Barat terus mendorong percepatan pembangunan akses jalan tol dan kereta api (KA).

Hal ini perlu dilakukan untuk mempersingkat perjalanan wisatawan ke beberapa objek wisata yang ada di Pangadaran.

Selain juga mengurai kemacetan pada momen-momen tertentu, seperti libur panjang atau hari besar seperti tahun baru.

“Sudah sangat mendesak untuk segera dilakukan akses jalan yang lebih cepat menuju Pangandaran. Baik itu, melalui jalur Tol maupun kereta api,” kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupatan Pangandaran, Agus Mulyana ketika dihubungi Kliknusae.com, Kamis 2 Juni 2022.

BACA JUGA: Pangandaran Masih Ramai, Jumlah Pengunjung Capai 600 Ribu Orang

Menurutnya, perencanaan untuk beberapa proyek strategis seperti bangunan tol sudah mulai dilakukan tahun ini.

“Untuk pembangunan jalan jalur wisata sepanjang 40 km Pangandaran-Batukaras, tahun ini (2022) sudah berjalan. Pemerintah telah mengganggarkan 80 miliar dan ditargetkan selesai pada tahun yang sama,” kata Agus.

Proyek ini menjadi harapan besar untuk makin bertumbuhnya sektor pariwisata Pangandaran, termasuk kebangkitan ekonomi.

Selain pembangunan jalan tadi, menurut Agus, pemerintah juga sudah merencanakan dimulainya Tol Cigatas.

BACA JUGA: Pantai Karangnini, Pesona Lain Wisata Pangandaran Yang Wajib Dikunjungi, Ini Keindahannya

“Untuk Tol Cigatas segmen pertama Bandung-Tasikmalaya targetnya selesai 2024. Kemudian dilanjutkan Tasik-Cilacap, dimana eksis tol Pangandarannya di Kalipucang selesai pada tahun 2026,” jelas Agus.

Persiapkan SDM Pariwisata Pangandaran

Disamping jalan tol, pemerintah juga bakal menghidupan kembali (reaktivasi) jalur kereta api, dimana sesuatu target Peraturan Presiden (Perpres) 87 pada tahun 2030 selesai.

“Memang kalau melihat rentang waktunya kan masih cukup lama. Namun, bisa saja dilakukan percepatan, bagaimana “goodwill” dari pemerintah, bagaimana menjadikan Pangandaran sebagai daerah unggulan pariwisata,” kata Agus.

BACA JUGA: Sari Ater Beach Camping Park Karang Nini Pangandaran Uji Coba Pembukaan

Guna mengantisipasi ‘ledakan’ pertumbuhan pariwisata di kawasan timur Priangan itu, lanjut Agus, pihaknya suda mempersiapkan berbagai program. Khususnya, dalam meningkatan sumber daya manusia (SDM).

“Terutama di SDM pelayanan hospitality pariwisata. Kami (PHRI), dalam setahun minimal dua kali mengadakan pelatihan pada berbagai bidang. Misalnya, di front office, food and beverage (FB), room boy. Artinya, dari semua sisi kita sentuh,” paparnya.

Dari sektor objek, terutama yang berada di kawasan Pantai Barat dan Pantai Timur saat ini terus dilakukan pembenahan.

“Relokasi pedagang kan sudah ya. Kemudian, penataan didalam dengan pembangunan taman-taman dan yang lainnya masih berlanjut,” tandasnya.

BACA JUGA: Sisi Lain Pantai Pangandaran, Bercengkerama Dengan Kera Hingga Pertarungan Rusa

“Cuma mungkin nanti, yang perlu dipikirkan itu adalah, bagaimana supaya, kalau benar-benar pengunjung ramai seperti momen lebaran dan tahun baru tidak terjadi kemacetan atau penumpukan,” sambung Agus.

Itu sebab, diiharapkan dengan adanya pembangunan jalan di dalam yang menyambungkan Pangandaran-Batu Hiu-Batukaras.

“Jadi nanti masuk dari Pantai Barat atau Pantai Timur, keluarnya ke Batukaras sehingga tidak terjadi kemacetan,” paparnya.

Oleh sebab itu pelaku industri pariwisata Pangandaran terus berupaya bergandengan tangan dengan pemerintah. Khususnya, melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dusparbud) dalam pengembangan destinasi.

Kereta Wisata Perlu Dihidupkan

BACA JUGA: Pangandaran Menjadi Tuan Rumah Rakerda PHRI Tahun 2023

Hal penting lainnya yang perlu segera dipertimbangkan adalah menghidupkan kembali jalur kereta wisata.

“Kenapa, karena ini sangat menarik. Banyak spot wisata yang bisa dinikmati lewat jalur kereta tersebut,” kata Agus.

Diantaranya, ada terowongan Sumber yang merupakan terowongan terpanjang di Indonesia. Masih ada lagi jembatan tertinggi di daerah Cikacepit.

Jembatan ini terletak di Desa Cipamotan, Kecamatan Kalipucang dengan panjang 310 meter yang menghubungkan antara Stasiun Kalipucang dengan Stasiun Sumber.

“Jalur kereta api ini melingkar di pinggir pantai. Seperti ke Pantai Karang Nini, Kerapyak hingga memasuki pantai pangandaran lainnya,” ungkapnya. ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae