Wishnutama Di ITO 2020: Jangan Terjebak Jumlah Turis Yang Berkunjung

Kliknusae.com - Menteri Pariwisata dan ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengemukakan bahwa pariwisata tidak hanya berorientasi pada jumlah turis yang berkunjung. Namun pariwisata harus bertumpu pada kualitas wisatawan dengan target utama pertambahan devisa.

Hal itu disampaikan Wishnutama saat membuka Indonesia Tourism Outlook 2020 di Nusa Dua Bali, Jumat (22/11/2019).

"Strateginya menyasar wisatawan dengan spending tinggi atau wisatawan dengan minat khusus. Juga perlu menyasar diversifikasi produk dan jasa untuk memperpanjang (masa tinggal) wisatawan sehingga devisa akan semakin besar," jelas Wshnutama.

Pariwisata merupakan sektor utama pembangunan nasional dengan target devisa sebesar US$ 20 milyar, dan diharapkan mampu menciptakan 13 juta lapangan kerja di tahun 2019 dengan total kunjungan sebesar 18 juta wisatawan.

Keberhasilan pembangunan pariwisata Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan terutama kesuksesan country branding dengan tagline 'Wonderful lndonesia' yang menempatkan Indonesia di posisi 40 besar dunia.

Sementara itu Indonesia Tourism Outlook (ITO) diharapkan mampu memprediksi pariwisata kedepan secara akurat terkait kebutuhan para stakeholder pariwisata untuk business projection.

Tourism Outlook merupakan agenda rutin tahunan yang diinisiasi oleh para alumni Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bali dalam wadah Estepers. Tahun 2019 menjadi perhelatan tahun kelima ITO.

Ketua Umum Estepers I Nyoman Sukadana mengatakan, pariwisata harus mampu mengikuti perkembangan teknologi.

Sehingga, kolaborasi teknologi dan operasional dari sektor pariwisata, dapat berjalan selaras untuk mengasilkan data akurat yang dapat di gunakan sebagai acuan layanan dan operasional.

"Melalui Event ITO 2020 ini kami mengajak kalangan yang berada di sektor Pariwisata, bersama-sama memahami bahwa teknologi akan membantu serta membawa perubahan besar pada bidang usaha kepariwisataan di seluruh dunia," kata Nyoman Sukadana.

Dalam event itu, Menteri Pariwisata, Wishnutama Kusubandio menjadi keynote speaker memberikan higlight terkait strategi pembangunan Pariwisata Indonesia di tahun 2020-2024 sesuai perkembangan revolusi industry 4.0.

Sebagaimana diketetahui, pariwisata merupakan sektor utama pembangunan nasional dengan target devisa sebesar US$ 20 milyar dan diharapkan mampu menciptakan 13 juta lapangan kerja ditahun 2019 dengan total kunjungan sebesar 18 juta wisatawan.

Keberhasilan pembangunan pariwisata Indonesia menunjukkan perkembangan yang sangat signifikan terutama kesuksesan country branding dengan tagline "Wonderful Indonesia" telah mampu menempatkan Indonesia di posisi 40 besar dunia.

Pesatnya perkembangan pariwisata tidak terlepas dari suksesnya strategi pembangunan keempat pillar kepariwisataan yaitu; Destinasi, Pemasaran, Kelembagaan/Sumber Daya Manusia dan Industri secara terpadu dan terintegrasi.

Dengan didukung pentahelik pembangunan kepariwisataan yaitu ; Akademisi, Businessman, Community, Government dan Media.

Untuk mendukung pemerintah di dalam pembangunan kepariwisataan Indonesia, Estepers mengambil peran strategis untuk mencapai target tersebut diatas.

Di tahun ke lima ini Estepers sebagai forum dari alumni Sekolah Pariwisata Bali yang pada tanggal 18 Oktober yang lalu berubah menjadi Politeknik Pariwisata Bali.

Pembentukan Indonesia Tourism Outlook ini sebagai bentuk idealisme dan sumbangsih dari para alumni yang berpengalaman dibidang Pariwisata untuk menjadikan Pariwisata Indonesia sebagai destinasi pariwisata terbaik di dunia.

Tentu dengan dorongnya memiliki competitive dan comparative advantage yang berkualitas dan berkelanjutan berbasis masyarakat.

Melalui event Indonesia Tourism Outlook ( ITO ) diharapkan mampu memprediksi forecast pariwisata kedepan dengan akurat yang dibutuhkan para stakeholder pariwisata untuk business projection.

Para executive Estepers yang aktif dalam penyelenggaraan ITO ini terdiri dari I Nyoman Sukadana A.M. Par, S.E selaku Ketua Umum, Nyoman Sarya - President Estepers Executive Club, I Made Ramia Adnyana S.E, MM - ITO Chairman serta I Gede Nyoman Sapta Adi selaku ITO 2020 Project Director  serta di dukung penuh oleh team dari pengurus Estepers.

"Melalui Event ITO 2020 ini kami mengajak kalangan yang berada di sektor Pariwisata untuk bersama-sama memahami bahwa teknologi akan membantu serta membawa perubahan besar pada bidang usaha kepariwisataan di seluruh dunia " ungkap Gede Nyoman Sapta Adi, Project Direktor ITO 2020.

Adapun para pembicara yang akan hadir di acara ITO ini,adalaha Dra. Ni Wayan Giri Adnyani, M.Sc. CHE. Deputy Bidang Industri dan Kelembagaan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.  Prof. Rhenald Kasali, Ph,D - Pemilik Rumah Perubahan sekaligus Director Pasca Sarjana Universitas Indonesia.

Abdul Azwar Anas, SPd.sS, Msi - Bupati Banyuwangi yang selama kepemimpinan nya di Banyuwangi telah berhasil meluncurkan berbagai program daerah yang saat ini sudah menjadi agenda wisata salah satu nya adalah Banyuwangi Festival dengan konsep eco-tourism  yang sudah menjadi contoh bagi daerah-daerah lain di Indonesia, Tour de Ijen serta Peresmian Bandara Udara di Blimbingsari di Banyuwangi.

Joseph Saul - Adalah ekpertis di bidang airlines mantan President Director Sriwijaya Air yang sudah berhasil membawa Sriwijaya sebagai salah satu penerbangan terbaik di Indonesia. Serta pengalaman yang sangat Panjang di Garuda Indonesia baik dalam dan luar negeri.

Seorang yang juga mempunyai prestasi adalah Adi Satria - Vice President Sales & Marketing and Distribution at ACCOR Hotels, Malaysia, Indonesia dan Singapore yang akan memberikan masukan pentingnya teknologi dalam membangun dan membina hubungan dengan pelaku pariwisata dalam bidang pemasaran.

Christy Megawati - Business Development Manager of Howarth HTL Asia Pacific yang memiliki kapabilitas di bidang business hospitality dan IT.

Dicke Adhitya Rustiasi - Executive General Manager Segment Tourism and Hospitality Services,  PT Telkom, beliau akan menyampaikan keberadaan teknologi serta pengaruh besar nya terhadap industry pariwisata secara khusus penerapan di Indonesia.

Tidak ketinggalan pembicara Bank Indonesia adalah Bapak Rizki Ernadi Wimanda, S.T., M.A. Ph.D Deputy Kantor Perwakilan Bank Indonesia Denpasar Bali.

ITO 2020 ini mengarapkan adanya interaksi dari pelaku pariwisata di dalam menghadapi pasar masa datang dengan kecanggihan teknologi sehingga bisa di jadikan alat untuk mendatangkan pasar dari berbagai segmen.

(adh)

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya