Pemprov Lampung Bersama 3 BUMN Kembangkan Pariwisata Bakauheni
Kliknusae.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mewujudkan Kawasan Pariwisata Terintegrasi di wilayah Bakauheni. Hal ini diwujudkan dengan ditandatanganinya Memorandum of Understanding (MoU) antara Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dengan tiga BUMN yakni PT. ASDP Indonesia (Persero), PT. Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Coporation (PT. ITDC Persero), dan PT. Hutama Karya (Persero), di Ruang Rapat Utama Kantor Gubernur, Sabtu (19/10/2019).
Hadirnya MoU ini pun menjadi tonggak kerja sama yang baik untuk kemajuan Provinsi Lampung, khususnya dan pariwisata Indonesia umumnya. MoU akan ditindaklanjuti dengan membentuk tim kerja untuk persiapan dan perencanaan bersama PT. ITDC yang memiliki pengalaman dalam mengembangkan kawasan pariwisata di Indonesia yang berstandar Internasional, seperti membangun dan mengelola Nusa Dua, Bali.
"Kalau ITDC bisa mengembangkan wisata di Nusa Dua Bali, maka di Bakauheni harus dapat lebih baik lagi. Hal ini mengingat Lampung memiliki keindahan alam yang sangat indah dan bagus, diantaranya Gunung Anak Krakatau," papar Arinal dikutip dari laman Humas Prov. Lampung.
Arinal berharap Kawasan terintegrasi Pariwisata yang akan dikembangkan ini dapat menjadi salah satu destinasi wisata utama di Indonesia. Juga mampu menarik kunjungan wisatawan dan memberdayakan ekonomi masyarakat Lampung untuk mewujudkan Rakyat Lampung Berjaya.
"Saya berharap Kawasan Terintegrasi Pariwisata ini dapat menjadi salah satu destinasi wisata utama di Indonesia, mampu menarik kunjungan wisatawan, menyerap tenaga kerja lokal, dan memberdayakan ekonomi masyarakat Lampung untuk mewujudkan Rakyat Lampung Berjaya," harapnya.
Secara kewilayahan, lanjut Arinal, Provinsi Lampung memiliki arti yang penting untuk akselerasi ekonomi dalam konektivitas Nasional. Sebab, Provinsi Lampung memiliki keunggulan secara geostrategis sebagai gerbang Pulau Sumatera dan langsung bersentuhan dengan Selat Sunda sebagai Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) 1 (Satu).
Selain itu, letak geografis yang strategis ini menjadi salah satu modal dasar bagi Provinsi Lampung untuk mengembangkan konektivitas eksternal melalui dukungan infrastruktur Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), serta pengembangan pelabuhan dan bandar udara.
Selanjutnya dari segi kekayaan alam, Provinsi Lampung menjadi penyangga ketahanan pangan Nasional dan penghasil komoditi pertanian, perkebunan, peternakan, dan perikanan, seperti kayu (peringkat 1 nasional), pisang (peringkat 2 nasional), padi (peringkat 7 nasional), dan komoditi lainnya.
"Dari aspek keindahan alam yang beragam, baik keindahan pantai, ekosistem bawah laut, gunung, air terjun, danau, hutan, dan taman nasional, serta beragam flora dan fauna yang menjadi potensi daya tarik pariwisata," tambah Arinal.
Masih menurut Arinal, dengan semakin beragamnya destinasi wisata, amenitas, serta keterbukaan aksesbilitas, menjadikan Provinsi Lampung sebagai tujuan wisata yang potensial. Hal ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya kunjungan wisatawan ke Lampung, baik wisatawan domestik maupun mancanegara setiap tahunnya.
Ia juga menyampaikan, dirinya akan mengedepankan wisata bagi masyarakat Indonesia, dan baru kemudian untuk wisatawan mancanegera. Untuk itu, hal ini harus dipersiapkan dengan sebaik mungkin, sehingga dapat dirasakan keindahan dan kenikmatan wisatanya.
Pada bagian lain, Arinal menjelaskan dalam RPJMD Provinsi Lampung 2019-2024, salah satu agenda kerja utama adalah menjadikan Provinsi Lampung sebagai salah satu tujuan wisata utama di Indonesia melalui pengembangan destinasi wisata unggulan, agrowisata, dan ekowisata serta infrastruktur pendukung pariwisata guna meningkatkan perekonomian masyarakat dan memacu berkembangnya ekonomi kreatif.
"Pemerintah Provinsi Lampung bersama dengan ASDP, Hutama Karya dan ITDC telah melakukan pembahasan awal terkait upaya untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan milik Pemerintah Provinsi Lampung, ASDP, dan Hutama Karya di Wilayah Bakauheni, sebagai satu kesatuan perencanaan dan pembangunan kawasan pariwisata terintegrasi," ucapnya.
Dalam kesempatan itu, Direktur Utama PT. ASDP Indonesia Ferry, Ira Puspadewi menerangkan, pembangunan Kawasan Terintegrasi Pariwisata di wilayah Bakauheni akan membanggakan Lampung. "MoU ini adalah sesuatu yang menggembirakan dan membanggakan. Dan Insha Allah ini akan membanggakan di Lampung," kata Ira.
Ira menambahkan, wisata Nusa Dua Bali setiap tahunnya dikunjungi sekitar 1,3 juta wisatawan. Dia yakin Lampung akan lebih dari itu, karena setiap tahunnya sekitar 5 juta orang melakukan penyeberangan Merak-Bakauheni.
"Kalau sejuta saja bisa mampir di Bakauheni, maka untuk memajukan masyarakat Lampung sejahtera dan berkesinambungan akan terwujud, apalagi kalau lebih dari itu. Dan ini dimulainya dari pengembangan wisata terintegrasi di Bakauheni," paparnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih atas langkah pertama MoU ini. "Mari berdoa, bertekad, bekerja keras atas apa yang akan kita lakukan bersama. Ini semangat yang bagus. Karena mampu dengan cepat memberikan kesejahteraan dan membangun ekonomi baru untuk masyarakat Lampung," pungkasnya.*** (IG)