UNESCO Tetapkan Sawahlunto sebagai Situs Warisan Dunia
Klik nusae - Sawahlunto, Sumatera Barat ditetapkan menjadi Situs Warisan Dunia oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Kabar gembira inipun sontak membuat sumringah Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya.
Penetapan ini dilakukan dalam sesi Sidang ke-43 Komite Warisan Dunia UNESCO PBB, di Gedung Pusat Kongres Baku di Baku, Azerbaijan.
"Akhirnya tembus juga! Selamat buat Sawahlunto, selamat buat Indonesia. Kini status bekas pertambangan batubara zaman kolonial di Ombilin itu sudah mendapatkan stampel kelas dunia! UNESCO, Lembaga PBB yang bergerak di Pendidikan dan Kebudayaan," tutur Arief Yahya dikutip dari laman pesona.travel.
Arief Yahya menambahkan, dengan penetapannya menjadi heritage site UNESCO, Sawahlunto yang disebut sebagai "Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto", Sumatera Barat, itu lebih mudah dipromosikan. Karena sudah diakui dunia. Untuk menjadi destinasi kelas dunia, maka atraksinya juga harus kelas dunia, dan saat ini Sawahlunto sudah mendapatkan pengakuan dunia.
Sawahlunto kini menjadi warisan budaya dunia kelima yang dimiliki Indonesia. Sebelumnya, Indonesia sudah memiliki empat warisan dunia kategori alam, yakni Taman Nasional Komodo (1991), Taman Nasional Lorentz (1999), Hutan Tropis Sumatera (2004), dan Taman Nasional Ujung Kulon (1991). Kemudian empat warisan dunia kategori budaya, yaitu Candi Borobudur (1991), Candi Prambanan (1991), Situs Sangiran ( 1996), dan sistem Subak di Bali (2012).
Tahun 2015, Kota Sawahlunto sudah dimasukkan ke dalam daftar sementara warisan dunia kategori budaya. Sejak saat itu, proses pengumpulan data, penyusunan dokumen pendukung, serta diskusi panjang dengan para ahli dan akademisi dari dalam dan luar negeri makin intensif dilakukan. Sampai pada akhirnya muncul usulan agar memperluas tema nominasi untuk memperkuat Nilai Universal Luar Biasa (Outstanding Universal Value).
Perluasan tema nominasi ini tentunya berimplikasi pada perluasan wilayah nominasi dengan menggabungkan beberapa kota atau kabupaten. Antara lain Kota Padang, Kota Padang Panjang, Kota Solok, Kabupaten Solok, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Tanah Datar di Sumatera Barat ke dalam satu wilayah nominasi, yaitu "Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto".
Pengajuan kriteria "Ombilin Coal Mining Heritage of Sawahlunto" yang menjadi Nilai Universal Luar Biasa adalah kritera dua dan empat. Kriteria dua adalah tentang adanya pertukaran penting dalam nilai-nilai kemanusiaan sepanjang masa. Atau di lingkup kawasan budaya, masuk dalam perkembangan arsitektur dan teknologi, seni monumental, perencanaan kota, dan desain lanskap.
Keterkaitannya dengan kriteria dua, keunikan tambang Ombilin itu menunjukkan adanya pertukaran informasi dan teknologi lokal dengan teknologi Eropa terkait dengan eksploitasi batubara di masa akhir abad ke-19 sampai dengan masa awal abad ke-20 di dunia, khususnya di Asia Tenggara. Sedangkan, kriteria empat adalah tentang contoh luar biasa dari tipe bangunan, karya arsitektur, dan kombinasi teknologi atau lanskap yang menggambarkan tahapan penting dalam sejarah manusia.
Untuk itu, keunikan tambang batubara Ombilin di Sawahlunto menunjukkan contoh rangkaian kombinasi teknologi dalam suatu lanskap kota pertambangan yang dirancang untuk efisiensi sejak tahap ekstraksi batubara, pengolahan, dan transportasi. Seperti yang ditunjukkan dalam organisasi perusahaan, pembagian pekerja, sekolah pertambangan, dan penataan kota pertambangan yang dihuni sekitar 7.000 penduduk.
Kementerian Pariwisata (Kemenpar) pun menyambut positif kabar bekas tambang batubara Ombilin di Sawahlunto, ditetapkan menjadi Situs Warisan Dunia oleh UNESCO. Hal ini meningkatkan kredibilitas dan mempermudah branding promosi destinasi wisata Sumatra Barat itu di kancah internasional.
Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata Ni Wayan Giri Adnyani berharap akan ada dampak susulan dengan meningkatnya kunjungan wisatawan mancanegara.
Sebagai destinasi wisata, Sawahlunto memiliki nilai sejarah kuat sebagai kota tambang batu bara pertama di Indonesia peninggalan zaman Belanda. Selain itu juga memiliki daya tarik keindahan alam karena dikelilingi pegunungan hijau dan masih banyak bangunan peninggalan Belanda.
Sawahlunto kini dapat menjadi destinasi pilihan wisman dan wisnus ke Sumatera Barat. Sawahlunto bisa sangat menjual seperti banyak destinasi wisata di Sumatera Barat. Seperti Danau Singkarak, Kota Padang, Mentawai, Ngarai Sianok, dan Bukittinggi.
Sebelumnya, Menpar Arief Yahya juga tak pernah bosan mempromosikan potensi Indonesia secara langsung di markas UNESCO. Sawahlunto ini menjadi UNESCO World Heritage yang ke-9, setelah Borobudur, Prambanan, Subak, dan lainnya.
Tahun lalu, Indonesia juga telah sukses mencatatkan dua geopark-nya masuk dalam daftar UNESCO Global Geopark (UGG), yakni Rinjani Lombok di Nusa Tenggara Barat dan Ciletuh Sukabumi di Jawa Barat.
"Dalam framework pengembangan destinasi itu kami selalu menggunakan konsep 3A, Atraksi, Akses, dan Amenitas. Jika ingin menjadi global player, harus menggunakan global standar," pungkas Menpar.*** (IG)