Pengamat Kebijakan Publik Kristian: Rencana Pemindahan Kampus Unpar Tidak Substantif

KLIKNUSAE.com – Pengamat Kebijakan Publik Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung, Kristian Widya Wicaksono, menilai bahwa wacana Muhammad Farhan, calon Wali Kota Bandung terpilih, untuk memindahkan kampus Unpar bukanlah langkah yang substantif.

Menurut Kristian, isu ini seharusnya tidak menjadi prioritas utama dalam masa kepemimpinan Farhan.

“Pemindahan kampus Unpar bukanlah persoalan mendesak yang memengaruhi kesejahteraan warga Bandung secara luas. Sebaliknya, ada masalah besar yang lebih mendesak dan krusial, yaitu pengelolaan sampah di kota ini,” ujar Kristian kepada Kliknusae.com, Kamis9 Januari 2025.

Kristian menyoroti bahwa persoalan sampah di Kota Bandung sudah menjadi isu akut yang memerlukan perhatian serius.

Menurutnya, buruknya pengelolaan sampah tidak hanya berdampak pada kebersihan kota, tetapi juga pada kesehatan masyarakat, pencemaran lingkungan, hingga daya tarik wisata.

“Bandung adalah kota dengan sejarah dan potensi wisata yang besar. Namun, citra kota bisa rusak karena persoalan sampah yang tidak kunjung selesai. Pemerintah kota yang baru harus fokus mencari solusi konkret untuk mengatasi hal ini,” tambahnya.

Untuk itu, lanjut Kritian, sebaiknya Farham fokus pada upaya perbaikan infrastruktur jalan yang rusak. Dan, kemudian juga percepatan pembangunan flyover di beberapa titik.

"Kemacetan di Jalan Ciumbuleuit tidak seserius permasalahn-permasalahan penting tersebut," ujar Kristian.

Kristian juga meluruskan bahwa pendaftaran mahasiswa baru di Unpar saat ini sudah melalui mekanisme online.

"Sehingga agak tidak logis kalau Farhan menyampaikan pendaftaran mahasiswa batu di Unpar menyebabkan kemacetan se-Kota Bandung," ungkapnya.

Begitu pun, menurut Kristian, pelaksanaan wisuda sudah dibagi dalam beberapa jam.

"Oleh sebab itu, dalam pengamatan kami, tidak ada penumpukan kemacetan yang luar biasa di sepanjang Jalan Ciumbuleuit seperti yang disebutkan itu," tambahnya.

Kristian menegaskan, kebijakan publik yang diambil oleh pemimpin kota seharusnya berdasarkan kebutuhan prioritas masyarakat, bukan sekadar langkah simbolis.

Persoalan Krusial

“Saya berharap Wali Kota terpilih dapat fokus pada isu-isu utama seperti pengelolaan sampah dan infrastruktur. Ini yang lebih berdampak langsung pada kesejahteraan warga,” tutup Kristian.

Kristian menyarankan beberapa langkah strategis untuk menangani persoalan krusial ini.

Diantaranya,  meningkatkan efisiensi pengelolaan limbah, memperbanyak fasilitas pengolahan sampah terpadu.

Serta menggencarkan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya pengurangan limbah plastik dan daur ulang.

Sebagaimana diketahui, wacana pemindahan kampus Unpar yang dilontarkan Muhammad Farhan menuai pro dan kontra di kalangan masyarakat.

Beberapa pihak menganggap rencana tersebut tidak memiliki urgensi. Sedangkan yang lain mempertanyakan manfaatnya bagi perkembangan kota secara keseluruhan.

Bandung, sebagai ibu kota Jawa Barat, adalah kota metropolitan yang menghadapi berbagai tantangan urban.

Termasuk kemacetan, banjir, dan pengelolaan sampah. Harapan besar ada pada kepemimpinan baru untuk membawa solusi nyata bagi permasalahan kota ini. ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae