Pemda Jabar Sebut Pengalihan Penerbangan ke Kertajati tak Pengaruhi Kunjungan Wisatawan
KLIKNUSAE.com – Pemerintah provinsi Jawa Barat menyakini pengalihan penerbangan dari Bandara Husen Sastranegara ke Bandara Internasional Jawa Barat di Majalengka tak mempengaruhi kunjungan wisatawan.
Minat wisatawan untuk menjelajahi keindahan Bandung dan sekitarnya sejauh ini masih cukup tinggi.
Meskipun demikian, Pemda Jabar tidak tinggal diam dan akan terus berupaya keras menarik kunjungan wisatawan ke Kawasan ini.
Salah satu strategi yang tengah digalakkan adalah pengembangan kawasan wisata di sekitar Cirebon, Majalengka, Indramayu, dan Kuningan (Ciayumajakuning).
BACA JUGA: Pemda Jabar akan Pastikan Kesiapan Asrama Haji Indramayu dan Bandara Kertajati
Optimistis tersebut disampaikan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Benny Bachtiar, Selasa 30 April 2024.
Ia menyoroti signifikansi pengembangan wisata di daerah ini. Sebelum pandemi melanda, jumlah kunjungan wisatawan ke Jawa Barat mencapai angka 58 juta.
Namun, saat pandemi muncul, angka tersebut merosot drastis menjadi 36 juta.
Tak gentar menghadapi tantangan, pada tahun 2023, Gubernur Jawa Barat menetapkan target sebanyak 64 juta wisatawan berkunjung ke wilayahnya.
BACA JUGA: GIPI Jawa Barat Setuju Pengelola BIJB Diserahkan ke Swasta, Ini Alasannya
“Dan hasilnya, angka tersebut justru terlampaui dengan kunjungan mencapai 65 juta orang,” kata Benny saat ditemui usai menghadiri HUT Sari Ater ke-50 di Ballroom Dayang Sumbi, Ciater, Kabupaten Subang.
Benny menyatakan harapannya agar jumlah kunjungan wisatawan terus meningkat di tahun-tahun mendatang.
Namun, fokusnya tidak hanya pada jumlah, melainkan juga pada durasi tinggal wisatawan di Jawa Barat.
“Harapannya, wisatawan tidak hanya sekadar singgah, tetapi juga menghabiskan waktu lebih lama,” ujarnya.
BACA JUGA: Diperintah Presiden, Menteri Ini Sampaikan Alasannya ke Bandara Kertajati
Sensasi Perjalanan
Dengan demikian, pengeluaran wisatawan ini akan lebih besar, sehingga akan dampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi Masyarakat.
“Paling tidak kehadiran para wisatawan ini dapat dirasakan oleh desa-desa di sekitar destinasi wisata,” tambah Benny..
Terkait pengalihan penerbangan ke Majalengka, Benny menegaskan bahwa hal tersebut tidak terlalu memengaruhi pertumbuhan pariwisata di Jawa Barat.
Pasalnya, keberadaan kereta api cepat Jakarta-Bandung menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
BACA JUGA: Cerita Abah Saleem, Pakai Jeep Willys 1953 Dari Kupang ke Sari Ater Subang
Terutama bagi mereka yang ingin merasakan sensasi perjalanan yang cepat dan nyaman.
Ini menjadi salah satu bukti bahwa pariwisata Jawa Barat tetap memiliki daya tarik yang kuat, tak tergoyahkan oleh perubahan infrastruktur transportasi.
Benny juga menyoroti kontribusi penting dari Objek Wisata Sari Ater dalam mendatangkan jumlah kunjungan wisatawan terbanyak di Jawa Barat.
Bahkan, pada perayaan Lebaran tahun lalu, Sari Ater berhasil menjadi destinasi wisata dengan jumlah kunjungan tertinggi di kawasan barat.
BACA JUGA: Perayaan HUT Sari Ater ke-50, Karyawan dan Direksi Berbaur dalam Kegiatan Outbond
“Sari Ater, menempati peringkat kedua setelah Pangandaran. Terhadap prestasi ini, kami mengucapkan terima kasih,” ungkapnya.
Menurut Benny, Sari Ater merupakan objek wisata legendaris yang tetap melestarikan lingkungan, sekaligus mampu melakukan beberapa perubahan, sesuai dengan perkembangan zaman.
Oleh sebab itu, ia berharap adanya peningkatan fasilitas di Sari Ater sebagai upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan daya tariknya bagi wisatawan.
“Hal ini sejalan dengan upaya Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk terus mengembangkan industri pariwisata. Termasuk, memastikan pengalaman wisata yang memuaskan bagi setiap pengunjungnya. ***