GIPI Jawa Barat Setuju Pengelola BIJB Diserahkan ke Swasta, Ini Alasannya

KLIKNUSAE.com – Jika Bandara Internasional Jawa Barat atau BIJB ingin cepat berkembang sebaiknya system pengelolaannya diserahkan kepada pihak swasta.

Untuk itu, pemerintah daerah (Jawa Barat) harus lebih membuka diri demi keberlangsungkan bandara yang telah menelan dana triliunan rupiah ini.

“Kami sangat setuju dengan keinginan Menteri Perhubungan (Menhub) untuk mencarikan investor, supaya bisa jadi pengelola BIJB. Sebab, selama ini dikelola oleh pemerintah daerah, dananya terbatas. Tidak berjalan dengan baik itu,” kata Herman Muchtar, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Jawa Barat ketika dihubungi Kliknusae.com, Kamis 29 Maret 2024.

Menurut Herman, pemerintah daerah masih belum ingin melepas pengelolaan BIJB kepada pihak kedua (swasta).

BACA JUGA: BIJB Sebut Kerjasama dengan DPD PUTRI Bisa Tingkatkan Okupansi

“Saya juga sudah mendengar ada beberapa negara yang ditawari untuk masuk ke BIJB. Ada dari India, Dubai dan beberapa negara lainnya. Ya, kalau ingin maju memang sebaiknya dikerjasamakan dengan pihak luar,” ujar Herman.

Dikatakan Herman, pemeritah daerah tak perlu khawatir karena masih memiliki saham di dalamnya. Tinggal negoisasi saja terkait nilai kepesertaan saham.

Mendorong Pertumbuhan Pariwisata

“Kalau menunggu terlalu lama, BIJB ini bisa makin terpuruk, sementara daerah-daerah lain sudah bergerak cepat untuk mendorong tumbuhnya sektor pariwisata,” tegasnya.

Sebagaimana diketahui, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi KaryaSumadi belum lama ini menyatakan bahwa pihaknya sedang mencari investor untuk mengelola BIJB di Kertajati atau Bandara Kertajati.

BACA JUGA: Pj Gubernur Bey Ajak Pelaku Industri Pariwisata dan Influencer Promosikan BIJB

Menhub mendoron agar bandara tersebut dikelola oleh pihak swasta.

"Pelabuhan, bandara, itu kita upayakan dikelola swasta. Sebagai contoh, katakan kita sedang mencari investor dan operator untuk Kertajati, setelah kita bisa lakukan di Kualanamu sama di Batam," katanya Rabu 27 Maret 2024 lalu.

Sebelumnya, Budi Karya menyebut investor Uni Emirat Arab (UEA) menunjukkan ketertarikannya untuk ikut serta dalam pengelolaan Bandara Kertajati.

BACA JUGA: Saham Bandara BIJB Kertajati Dilepas ke Publik, Pemprov Gak Kuat Suntik Modal Lagi

UEA juga disebut tertarik berinvestasi di Pelabuhan Patimban.

"UEA juga ingin join di Kertajati. Jadi kita sedang memberikan kesempatan ke beberapa negara untuk offering. Untuk manage Kertajati," ungkapnya.

Masih kata Herman Muchtar, beberapa aset perhubungan yang besar-besar di Jawa Barat saat ini tidak berjalan dengan baik.

“Kita lihat saja, Bandara Husein gak jalan, pelabuhan Patimban juga sama. Ditambah lagi BIJB,” katanya. ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya