Pemandu Wisata Taman Komodo Curhat, Banyak Wisman Batalkan Kunjungan
KLIKNUSAE.com – Pemandu wisata Taman Komodo di Maumere, Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur curhat bahwa banyak wisatawan yang membatalkan kunjungan, imbas dari kenaikan harga tiket.
Yohanes Yani (44), misalnya, seorang pemandu wisata (tour guide) mencurahkan keluh kesah setelah empat wisatawan asal Prancis yang hendak ke Labuan Bajo membatalkan kunjungannya.
Padahal, ia sudah bahagia dapat kembali melayani wisatawan di Taman Nasional Komodo setelah beberapa bulan sepi karena pandemi Covid-19.
Yani mengatakan, para wisatawan ini rencananya akan berkunjung ke Labuan Bajo pada Agustus mendatang.
BACA JUGA: Industri Pariwisata Butuh Kejelasan Soal Keanggotaan Eksklusif Taman Komodo
Namun rencana itu dibatalkan setelah mereka mendapat kabar bahwa pemerintah menaikkan tiket masuk TN Komodo senilai Rp 3,75 juta per orang.
"Sebagai pelaku wisata tentunya sangat sedih dan kecewa. Empat tamu saya batal. Padahal pariwisata kita baru saja mulai bangkit. Tiba-tiba pemerintah menaikkan tiket," ujar Yani seperti dikutip Kliknusae.com dari Kompas, Rabu 20 Juli 2022.
Harga Tiket Sangat Tidak Bijak
Pemandu wisata Taman Komodo menilai, keputusan menaikkan tiket masuk ke TN Komodo sangatlah tidak bijak karena merugikan banyak pihak seperti pelaku wisata, hotel, restoran dan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM).
BACA JUGA: Harga Trip ke Labuan Bajo dan Rincian Biaya yang Harus Kamu Siapkan
Selama ini, tutur Yani, banyak travel agent yang berusaha menjual paket wisata ke Komodo dan sejumlah tempat wisata lain di Flores.
Sayangnya, perjuangan itu justru tidak didukung dengan niat baik dari pemerintah.
"Tamu sudah deal, namun pada akhirnya batal karena pemerintah menaikkan tiket masuk ke TN Komodo secara tiba-tiba dan terkesan dipaksakan. Kami sangat kecewa," ujarnya.
Ketua Himpunan Pramuwisata Indonesia ( HPI) Provinsi NTT, Agus Bataona meminta pemerintah tidak memaksakan kehendak untuk menaikkan tarif masuk ke Pulau Komodo.
BACA JUGA: 5 Rekomendasi Hotel Labuan Bajo dengan Pemandangan Menakjubkan
Agus menyebut, meski masih sebatas wacana, namun dampak kebijakan tersebut sudah dirasakan para pelaku wisata.
Ia pun menyayangkan kebijakan tersebut. Sebab industri pariwisata baru berangsur pulih, namun pemerintah justru membuat kebijakan tanpa melakukan sosialisasi.
Sementara itu Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sony Zeth Libing mengatakan, pemerintah tetap memberlakukan tiket masuk ke Pulau Komodo dan Padar meskipun ada pihak yang menolak.
Meski demikian, kata Sony, Pemprov NTT sangat menghargai aspirasi masyarakat yang menolak terhadap kenaikan tiket masuk.
"Semua aspirasi itu kami kaji namun tentu pemberlakuan tarif baru masuk ke Komodo tetap dilakukan pada 1 Agustus karena sudah melalui kajian yang matang," kata Sony. ***
Sumber: Kompas.com