Ridwan Kamil Sebut PPKM Belum akan Berakhir Sampai Masuk Fase Ini
KLIKNUSAE.com – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan bahwa PPKM belum akan berakhir. Oleh sebab itu, masyarakat jangan terburu eforia sehingga melupakan protokol kesehatan.
Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari pemerintah pusat akan selalu ada sampai resmi dinyatakan deklarasi pandemi COVID-19 menuju endemi.
"PPKM itu akan ada selamanya sampai deklarasi pandemi ke endemi. Tapi, di dalamnya akan banyak kelonggaran-kelonggaran yang menyesuaikan," katanya saat dimintai tanggapannya tentang masa perpanjangan PPKM dari pemerintah pusat di Gedung Sate Kota Bandung, Rabu 11 Mei 2022.
BACA JUGA: Ridwan Kamil Ajak Naik Balon Udara di Sari Ater, Tak Harus Ke Turki
Ia mengatakan akan meneruskan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) kepada seluruh kepala daerah di Jabar terkait perpanjangan PPKM yang akan berlangsung hingga 23 Mei 2022.
Walaupun PPKM diperpanjang, Kang Emil -- sapaan akrab Ridwan Kamil -- mempersilakan warga untuk beraktivitas tanpa beban, namun tetap harus menerapkan protokol kesehatan dengan disiplin.
"Makanya arahan Presiden sempat saya dengarkan dari semuanya. Silakan beraktivitas paling utama memakai masker," katanya.
Jadi, menurut dia warga Jabar diberikan kelonggaran karena memang situasinya pandemi sedang melandai.
BACA JUGA: Okupansi Hotel di Jawa Barat Terendah Dibanding 5 Kota Besar Ini
"Jadi kita akan begini (dilonggarkan) dengan memakai masker tapi pas nanti endemi tiba, tidak dipakai lagi," demikian Ridwan Kamil.
Liburan di Kota Bogor tak Perlu Tes PCR
Sementara itu, Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat menyesuaikan kebijakan baru PPKM yang semakin longgar dengan tidak mewajibkan tes usap PCR dan antigen.
Khususnya, bagi kegiatan masyarakat pascalibur Lebaran 2022. Mereka yang akan menikmati wisata di Kota Hujan ini, tak perlu harus melakukan test antigen maupun PCR.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto di Kota Bogor, mengatakan pemkot akan memantau data penyebaran COVID-19 melalui keluhan warga di setiap puskesmas dan RW Siaga pada PPKM Level 2 kali ini.
BACA JUGA : Pembangunan MICE di Jawa Barat Lamban, Ini Kendalanya Kata Farid Patria
"Kalau ada terindikasi silakan langsung saja di PCR, jadi tidak ada kebijakan resmi," katanya.
Ia menyampaikan pemudik atau masyarakat yang datang ke Kota Bogor juga tidak ada kebijakan khusus isolasi mandiri (isoman) secara resmi.
Hal ini didorong juga dengan pencapaian sistem kesehatan di daerah setempat yang sudah cukup baik.
Bahkan untuk pencapaian vaksinasi penguat COVID-19 pada Selasa, masuk tingkat kedua terbaik di Jawa Barat.
Capaian vaksinasi Kota Bogor sebanyak 35,11 persen, sedangkan di atasnya ada Kabupaten Bandung sebanyak 5,26 persen.
Kasus positif COVID-19 rata-rata satu, dua, dan nol kasus sejak libur Lebaran 2022.
BACA JUGA: Data Agoda Menyebutkan Wisatawan Pilih Plesiran di Dalam Negeri
Namun, Bima menjelaskan Pemerintah Kota Bogor tetap akan siaga memantau perkembangan data-data penyebaran penyakit menular itu selama sepekan untuk menentukan kebijakan selanjutnya.
"Ya kita pantau sajalah di puskesmas, RW Siaga. Jadi belum ada langkah-langkah khusus. Kita lihat seminggu ke depan ya," kata dia. ***
Sumber: Antaranews