Kemenparekraf Menargetkan Jumlah Kunjungan Wisman di 1,8 Juta, Ini Alasannya
KLIKNUSAE.com – Kemenparekraf menargetkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) sebesar 1,8 juta sampai 3,6 juta pada tahun 2022.
Angka itu difokuskan untuk dicapai dengan mengusung konsep pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan di tengah situasi pandemi COVID-19.
Di tahun 2020 jumlah wisman ke Indonesia mencapai angka 4,05 juta orang dan menurun di tahun 2021 hanya sebanyak 1,5 juta orang.
“Jumlah wisman ini dulu menjadi jumlah yang selalu kita kejar dari segi angka. Tapi kali ini kita fokuskan di pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan,” kata Sandiaga Salahuddin Uno saat kegiatan Jumpa Pers Akhir Tahun 2021 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, pekan ini.
BACA JUGA: Kunjungan Wisman Ke Indonesia September 2021 Naik Tipis 1,41 persen
Untuk wisatawan nusantara, lanjut Sandiaga, menjadi andalan dengan target 260-280 juta pergerakan dan nilai tambah ekonomi kreatif mencapai Rp1.236 triliun.
Sementara itu Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Kurleni Ukar menambahkan, terkait kemenparekraf menargetkan wisman yang kecil meskipun di tahun 2022 terdapat berbagai macam kegiatan atau event Internasional yang ada di tanah air.
“Kita sepakat dengan BAPPENAS untuk tidak memasang target yang tinggi. Namun kita mengharapkan dengan adanya event-event Internasional akan meningkatkan devisa bagi negara,” jelasnya.
BACA JUGA: Sandiaga Sebut Tol Cipali Dongkrak Kunjungan Wisatawan ke Sari Ater 100 Persen
“Kebijakan pembukaan border ini masih menjadi kendala, kemudian masalah terkait aksesibilitas dan kemudahan untuk masuk ke Indonesia,” sambung Kurleni Ukar.
Kemudian ia juga menjelaskan, terkait potensi market atau originasi yang memungkinkan untuk datang ke tanah air.
Bali Masih Menjadi Primadona Wisman Australia
Bali, kata Kurleni, masih menjadi destinasi kegemaran bagi wisman asal Australia. Kemudian ada wisman asal India serta Jepang yang saat ini sudah ada akses langsung dari negeri sakura tersebut.
“Sementara untuk Batam dan Bintan, wisatawan asal Malaysia dan Singapura masih menjadi target utama,” katanya.
BACA JUGA: Pantai Parangtritis Pecahkan Rekor Kunjungan Wisatawan Tertinggi
Dibagian lain, Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf Nia Niscaya menambahkan, originasi wisman yang disasar Indonesia sangat dinamis.
Hal ini sesuai koordinasi dengan Kementerian Kesehatan yang harus mempertimbangankan kasus COVID-19 di negara yang disasar.
“Dinamis sekali untuk originasi wisatawan dan juga returning home policy-nya, karena kalau returning home policy berbelit-belit, itu yang membuat wisatawan malas untuk meninggalkan negaranya,” katanya.
BACA JUGA: Wisman ke Bali Masih Menunggu Kepastian ‘Direct Flight’
Kedua, lanjut Nia Niscaya, Indonesia masih menjadi top of mind bagi wisatawan yang ingin berwisata ke tanah air. Hal itu dapat dilihat dari search volume wisatawan di mesin pencarian.
“Perhatian sudah ada pada market itu, namun sayangnya data-data yang sangat kuat saat ini dari search volume yang tinggi itu. Justru, omicron sedang tinggi, inilah yang menjadi dasar pertimbangan nanti kita menetapkan fokus pasar harus berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan,” katanya.
BACA JUGA: Bintan Resort Kepri Kembali Buka, Siap Menerima Kunjungan Wisman
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kemenparekraf/Baparekraf Rizky Handayani menambahkan, memang tahun depan terdapat beberapa event MICE Internasional yang bakal digelar di Tanah Air seperti perhelatan G20, AVPN, dan lainnya.
“Ada isu global yang mempengaruhi jumlah market yang akan datang ke Indonesia. Sampai saat itu kita akan dorong dari sektor MICE di tahun depan. Termasuk, event-event seperti sport event ataupun event budaya,” paparnya.
Sebelumnya leisure mengambil sekitar porsi 63-65 persen, MICE dan minat khusus hanya sekitar 23 persen.
“Tentu angka itu masih kita harapkan kedepan,” tutupnya. ***