Mata Air Swimbath, Tempat Asyik Mandi di Simalungun

SUMUT, KLIKNUSAE.Com - Sumatera Utara (Sumut) menyimpan keindahan alam yang luar biasa, salah satunya pemandian alam Mata Air Swimbath yang terletak di Simalungun.

Tempat ini sejak dahulu, sering digunakan para sinyo dan none Belanda pada masa kolonial untuk menghabiskan waktu berlibur sambil menikmati keindahan alam sekitar.

Pemandian Alam Mata Air Swimbath ini berlokasi di Naga Soppa, Kecamatan Bandar Haluan. Dari titik nol Kota Medan, jarak tempuhnya memakan waktu sekitar 2,5 jam dari titik nol Kota Medan.

BACA JUGA: Begini Cara Mudah Menuju Danau Toba dari Bandara Kualanamu. Paling Lama Hanya 2,5 Jam!

Sesampainya disana, pengunjung akan langsung disuguhkan pemandangan serta suasana asri dari mata air alami tersebut.

Saat pandemi Covid-19 ini, pengunjung yang datang wajib menerapkan protokol kesehatan agar mengurangi resiko penularan virus.

BACA JUGA: Kondisi Kolam Renang Terbesar di Deli Serdang Yang Sempat Tutup

Salah satu pengunjung yang datang, Dian mengatakan tempat tersebut mulai ramai sekitar pukul 11.00 WIB.

“Kami berangkat lebih awal karena diperkirakan ramainya tempat wisata itu sekitar pukul 11.00 ke atas,” kata Dian, dikutip Kliknusae dari Metro TV, Kamis, 1 Juli 2021.

Untuk bisa menikmati mata air ini, pengunjung yang datang harus membayar sekitar Rp10 ribu. Dian mengaku datang lebih awal sebelum tempat tersebut ramai pengunjung.

"Kami sudah sampai dan sudah menikmati tempat wisata sebelum orang ramai ingin berwisata ke sini,” kata pengunjung asal Padang Sidempuan ini.

Pemerintah Simalungun pun berharap destinasi wisata mata air ini dapat mendatangkan pengunjung serta meningkatkan upaya pemulihan ekonomi saat pandemi Covid-19.

Kabupaten Simalungun sendiri memiliki banyak destinasi lainnya, seperti Museum Simalungun. Bagi alian yang menyukai wisata historis, museum bisa menjadi salah satu daftar yang wajib kunjungi. Musium ini terletak di pusat kota Simalungun sehingga mudah dijangkau oleh wisatawan. Bangunannya berbentuk rumah adat dengan hiasan ornamen-ornamen unik yang di dominasi warna merah putih dan hitam.

Bentuk rumah adat yang dimaksud sangat berbeda dari Rumah Bolon, rumah adat khas Sumatera Utara. Hal yang paling membedakan adalah bentuk atapnya, sedangkan fungsinya sama seperti Rumah Bolon. Musium ini buka setiap hari dari jam 8 pagi sampai jam 5 sore dan tidak dipungut biaya masuk. ***

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae