Jeff Bezos Jajal Wisata Luar Angkasa, Ini Dampaknya Terhadap Lingkungan

KLIKNUSAE.COM - Jeff Bezos, miliarder tersohor dunia telah sukses menjajal wisata luar angkasa dengan menaiki pesawat roket miliknya, New Shepard pada Selasa, 20 Juli 2021 waktu setempat. Uji coba wisata tersebut menuai protes terkait dampak terhadap lingkungan.

Jeff berangkat bersama Mark Bezos, saudaranya, Wally Funk, mantan astronot, dan Oliver Daemen, mahasiswa berusia 18 tahun.

Mereka lepas landas dengan kapsul Blue Origin yang dilengkapi jendela terbesar yang ada di pesawat luar angkasa. Fitur jendela tersebut sengaja dipasang untuk memudahkan penumpang dalam menikmati pemandangan.

Roket tersebut lepas landas pada pukul 14.12 waktu setempat di lokasi peluncuran pribadi dekat Van Horn, Texas. Pesawat tersebut lalu kembali mendarat di bumi setelah perjalanan selama 10 menit 10 detik.

“Best day ever!” kata Jeff, dikutip Kliknusae dari BBC, Selasa, 27 Juli 2021.

Jeff Bezos bukan satu-satunya konglomerat yang sedang berusaha menggarap peluang bisnis ini meski di tengah pandemi. Sebelumnya, Richard Branson, miliarder Inggris, telah melakukan uji coba penerbangan wisata luar angkasa miliknya sendiri. Sedangkan Elon Musk dijadwalkan akan melakukan hal serupa pada September mendatang dengan pesawat SpaceX.

Dampak Wisata Luar Angkasa Terhadap Lingkungan Bumi

Di tengah pagebluk yang melanda dunia internasional, tentunya manuver ketiga miliarder ini jadi sorotan dunia.

Pasalnya, emisi yang dihasilkan pesawat luar angkasa ini sangat tinggi. Belum lagi, polusi yang dihasilkan oleh perjalanan tersebut akan lebih buruk ketika wisata ini jadi populer.

Profesor geografi fisik dari University College London mengatakan bahwa emisi karbon yang dikeluarkan dari pesawat yang digunakan untuk wisata luar angkasa ini sangat tinggi.

“Jejak karbon dari peluncuran diri Anda ke luar angkasa di salah satu roket sangat tinggi, hampir seratus kali lebih tinggi dari penerbangan jarak jauh,” kata Eloise, dikutip Kliknusae dari Antara, Selasa, 27 Juli 2021.

Tak hanya itu, sebuah studi tahun 2010 mengatakan bahwa jelaga yang dilepaskan oleh seribu perjalanan luar angkasa telah mempengaruhi suhu udara bumi. Akibatnya, suhu di wilayah Antartika naik hingga 1 derajat celcius.

Paul Peeters, salah satu profesor pariwisata keberlanjutan di Breda University of Applied Sciences, mengatakan bahwa ada resiko dari kegiatan wisata luar angkasa yang mengintai dan belum kita ketahui bersama.

“Ada beberapa resiko yang belum kita ketahui,” kata Peeters.

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae