Thailand Akan Buka Akses Wisata Dalam 120 Hari, Tunawisma Jadi Target Prioritas Vaksin

THAILAND, KLIKNUSAE.com – Dalam kurun waktu sekitar empat bulan kedepan, Thailand akan membuka akses wisata bagi wisman. Pemerintah Thailand menganggap pariwisata menjadi cara utama untuk pemulihan ekonomi di Thailand.

Perdana Menteri Thailand, Prayut Chan-o-cha mengatakan bahwa rencana ini tinggal menetapkan tanggal pembukaan pariwisata.

"Waktunya sekarang telah tiba bagi kita untuk melihat ke depan, dan menetapkan tanggal kapan kita dapat sepenuhnya membuka negara kita dan mulai menerima pengunjung." kata Prayut, dilansir kliknusae dari Reuters, Jumat, 18 Juni 2021.

Pandemi covid-19 di Thailand berdampak buruk bagi pelaku pariwisata, banyak pihak yang kehilangan pekerjaannya.

"Oleh karena itu, saya menetapkan tujuan agar kami dapat menyatakan Thailand terbuka penuh dalam waktu 120 hari dari hari ini," kata Prayut.

"Dan untuk pusat-pusat pariwisata yang siap, untuk melakukannya lebih cepat."

Lebih lanjut ia memaparkan bahwa pembukaan pariwisata ini bisa menjadi penyebab naiknya angka penularan virus, namun dirinya juga mengatakan bahwa ekonomi warga juga tak kalah penting.

"Saya tahu keputusan ini datang dengan beberapa risiko karena ketika kita membuka negara, akan ada peningkatan infeksi, tidak peduli seberapa baik tindakan pencegahan kita, tapi saya pikir, ketika kita mempertimbangkan kebutuhan ekonomi masyarakat, sekarang saatnya bagi kita untuk mengambil risiko yang diperhitungkan itu." kata Prayut.

Selain sibuk memikirkan pembukaan pariwisata, Thailand juga tengah melakukan vaksinasi terhadap tunawisma. Kepala Divisi Perlindungan Kesejahteraan dan Promosi Kualitas Hidup, Uthen Chanakul mengatakan bahwa pihaknya telah bekerjasama dengan berbagai pihak untuk merealisasikan program vaksinasi terhadap tunawisma di Thailand.

Dirinya mengatakan bahwa kebanyakan tunawisma tidak memiliki kartu identitas. Ia mengkhawatirkan kesulitan terjadi untuk bisa memastikan seseorang tunawisma mendapat dosis vaksin dengan merek yang sama pada waktu yang ditentukan.

Anuk Pitukthanin, peneliti Institute of Asian Studies, Chulalongkorn University, mengatakan bahwa tunawisma harus enjadi sasaran prioritas vaksin. Pasalnya, tunawisma sangat rentan terpapar virus. Belum lagi mereka telah kehilangan pekerjaan dan mendapat dampak buruk lainnya dari pandemi ini.

Share this Post:

Berita Terkait

Berita Lainnya

E-Magazine Nusae